Ini 7 alasan mengapa Android KitKat lebih mantap dari Lollipop!
Menjadi OS terbaru Google tidak membuat Lollipop terasa sempurna
Meskipun menyandang gelar sebagai sistem operasi (OS) terbaru dari Google, Android Lollipop tidak seutuhnya sempurna. Bahkan di beberapa sisi, OS pendahulunya, KitKat, masih diklaim jauh lebih baik.
Bagi pengguna yang sudah akrab dengan KitKat, beberapa fitur baru Android yang dihadirkan oleh Google bisa terlihat mengganggu dan tidak jarang membingungkan. Hal-hal tersebut pada akhirnya justru membuat Lollipop tidak lebih baik dari KitKat.
-
Apa yang lebih disukai pengguna Android dari iPhone? Selain harga yang lebih murah, banyak pengguna Android yang membeli iPhone untuk mendapat fitur-fitur eksklusif ponsel tersebut, seperti iMessage, FaceTime, AirPods, hingga bahkan kemampuan videografi ponsel iPhone yang baik.
-
Apa yang sering dibandingkan dari pengguna Android dan iPhone? Di tengah banyaknya pilihan, pengguna Android dan iPhone sering kali menjadi dua kelompok utama yang sering dibandingkan.
-
Dimana pengguna Android dan iPhone sering dibandingkan? Dominasi masing-masing platform ini di lingkungan masyarakat dapat memberikan wawasan tentang tren teknologi, preferensi konsumen, dan pengaruh sosial.
-
Bagaimana tren perpindahan pengguna Android ke iPhone? Sejak tahun 2019, jumlah pengguna ponsel Android yang membeli atau mengganti ponselnya dengan iPhone relatif stabil. Pada periode 2019—2023, terdapat 11% hingga 19% pengguna Android yang pindah ke iPhone. Peningkatan perpindahan tertinggi terjadi di tahun 2022, sebelum pembelian menurun di tahun 2023.
-
Siapa yang banyak menggunakan Android di Indonesia? Lembaga Riset Digital Marketing (Emarketer), menyebutkan bahwa pengguna smartphone di Indonesia pada 2018 mencapai 100 juta orang. Sehingga Indonesia menjadi negara pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia.
-
Kapan pengguna Android lebih banyak beralih ke iPhone? Peningkatan perpindahan tertinggi terjadi di tahun 2022, sebelum pembelian menurun di tahun 2023.
Lalu, fitur-fitur baru apa saja yang membuat si permen Lollipop kalah dengan coklat KitKat? Berikut ulasannya.
Konsep Material Design berlebihan
Sejak memunculkan tampilan dengan konsep Material Design, banyak tampilan aplikasi Android yang terlihat lebih menarik dan simpel. Namun, banyak yang berpendapat Lollipop membawa konsep Material Design terlalu jauh.
Tengok saja, untuk membuka toggle atau pengaturan cepat, pengguna harus menyapukan jari dari atas ke bawah di layar utama dua kali. Merepotkan bukan?
Tampilan shortcut aplikasi dibuka penuh
Di Android KitKat, tampilan aplikasi yang sedang Anda buka dapat dilihat dengan nyaman dan tertata rapi. Sayangnya hal tersebut tidak ditemukan di Lollipop.
Jika membuka aplikasi terlalu banyak, Anda akan menemukan 'tumpukan' shortcut aplikasi bagaikan tumpukan kartu remi. Bahkan, pada beberapa kasus terdapat dua shortcut dari aplikasi yang sama.
Parahnya, berbeda dengan Android Cyanogen, tidak ada tombol untuk menutup semua kartu shortcut tersebut secara bersamaan. Akibatnya, Anda harus menutup satu per satu shortcut tersebut semisal ingin meringankan kerja memori smartphone.
Tak ada fitur silent
Sejak zaman ponsel hingga smartphone, fitur silent atau 'diam' hampir selalu dipakai oleh pengguna. Di Lollipop, Anda tidak akan menemukan fitur tersebut.
Yang Anda temukan adalah mode 'Priority' yang dapat membuat smartphone diam selama jangka waktu tertentu. Tetapi tetap saja banyak pengguna yang ternyata memasang aplikasi pihak ketiga yang membuat smartphone mampu menampilkan mode silent.
Widget di Lockscreen menghilang
Pada smartphone Android, keberadaan widget atau tampilan mini aplikasi penting bagi sebagian besar pengguna, terutama widget yang terdapat di layar kunci alias lockscreen.
Namun, widget pada lockscreen dihilangkan oleh Google di Lollipop. Lockscreen Lollipop terlihat kosong dan hampa. Jika Anda termasuk pengguna yang suka mengganti lagu melihat SMS lewat widget, Anda pasti akan lebih memilih KitKat.
Tombol on/off sepi
Jika menekan tombol on/off di Jelly Bean atau KitKat Anda bisa menemukan opsi 'matikan daya' hingga hingga mode pesawat, di Lollipop Anda hanya bisa melihat 'power off' atau matikan daya.
Hal ini memang sejalan dengan Google dan vendor smartphone yang diklaim bakal menghilangkan tombol on/off pada smartphone di masa depan. Tetapi bagi banyak pengguna, mereka menginginkan pilihan opsi yang lebih banyak saat menekan tombol on/off.
Lampu notifikasi mati saat mode silent
Karena mode diam atau silent menghilang di Lollipop, fungsi lampu notifikasi di smartphone menjadi terpengaruh. Lampu notifikasi smartphone Anda tidak akan menyala saat suara smartphone dimatikan.
Bisa dibayangkan bila pengguna bakal melewatkan banyak notifikasi penting dari beragam aplikasi akibat hal tersebut.
Banyak bug berkeliaran
Mungkin hampir semua sistem operasi tidak akan lepas dari bug atau kesalahan sistem. Tidak mengherankan bila vendor smartphone atau Google terus memberikan update.
Nah, karena tergolong OS Android baru, Lollipop masih mempunyai banyak bug yang belum di perbaiki oleh Google. Salah satu bug yang sempat menghantui Lollipop adalah masalah Wi-Fi saat smartphone terkena cahaya matahari.
(mdk/bbo)