Ini curhatan Bos Gojek ke Jokowi
Di hadapan Jokowi, Nadiem berharap pemerintah melonggarkan atau mendukung pendanaan dari global untuk startup Indonesia
Bukan hal mustahil jika 10 tahun ke depan software engineer akan semakin dibutuhkan, bahkan digaji besar. Oleh sebab itu, CEO Gojek, Nadiem Makarim mewakili industri aplikasi dan e-commerce mencurahkan permasalahan di Industri yang digelutinya ini di depan Presiden Jokowi saat dialog komunitas kreatif.
Dalam penyampaiannya, Nadiem memberikan saran kepada Jokowi agar membuat kebijakan terkait pengembangan SDM khususnya untuk software engineer.
-
Bagaimana Gojek mendapatkan penghargaan dari DTKJ? Penghargaan ini diperoleh berdasarkan survei kepada pengguna angkutan umum serta penilaian terhadap inovasi dan upaya integrasi dengan moda transportasi lain melalui fitur GoTransit.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Kapan Gojek menerima penghargaan dari DTKJ? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Siapa yang memberikan penghargaan kepada Gojek? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Kenapa Gojek menyediakan layanan motor listrik? Program bergabung sebagai mitra pengemudi Gojek, GoRide Electric bertujuan mendukung penggunaan motor ramah lingkungan. Selain itu, juga memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
-
Apa yang membuat Gojek menjadi aplikasi favorit? Gojek, aplikasi layanan on-demand yang populer di Indonesia, telah berhasil meraih status sebagai aplikasi online favorit berkat kemampuannya dalam mengintegrasikan angkutan umum.
"Soal SDM, kalau kita melihat 10 tahun ke depan dibutuhkan software engineer, mereka itu ibaratnya orang yang bisa bikin gedung tapi secara virtual. Kalau saya bisa bikin kebijakan, saya suruh anak SMA belajar coding. Masalahnya, potensi software development akan semakin meningkat," ujar Nadiem saat berdialog dengan Jokowi di Indonesia Convention Exhibition, Banten, Selasa (4/8).
Selain itu, Nadiem juga berharap agar pemerintah betul-betul memahami industri yang digeluti dia dan teman-temannya. Pasalnya, dia merasakan banyak sekali regulasi yang kurang mendukung industrinya.
"Kami itu founder perusahaan yang punya idealis tinggi. Kami bisa save regulate industri kami. Untuk industri kami berkembang, juga harus diberikan regulasi yang tidak membuat kami sempit bergerak," katanya.
Di hadapan Jokowi, Nadiem juga berharap pemerintah melonggarkan atau mendukung pendanaan dari global untuk startup Indonesia.
"Kompetisi pendanaan global itu luar biasa besar dan mau masuk Indonesia. Kami berharap, pada level tertentu kami boleh dikasih insentif dari luar negeri. Ini kan juga agar startup Indonesia bisa seperti Alibaba, Uber, dan lain sebagainya," tuturnya.
Dia juga melanjutkan, berharap masih ada komunikasi yang intensif dengan pemerintah.
Baca juga:
GO-JEK: Sebuah ide disruptif dari anak bangsa
Ojek pangkalan mesti berbenah bila ingin bertahan
Pengemudi Gojek pakai Moge masih jadi teka-teki
Heboh Gojek punya armada moge mewah, dari Ninja hingga Ducati