Inspirasi Indonesia: aplikasi Inspigo hadirkan fitur offline download
Aplikasi Inspigo memperkenalkan fitur baru yang dibuat berdasarkan permintaan para pendengarnya, yaitu Offline Download. Fitur baru ini membuat para pendengar dapat mengunduh podcast untuk didengar kembali di kondisi yang tidak terhubung internet, terutama bagi yang tinggal di daerah yang lambat koneksi internetnya.
Tak mudah hidup di era disrupsi industri, terutama bagi generasi pekerja millennial yang menghadapi langsung tantangan berbagai disrupsi di tempat kerja. Kehadiran robot, artificial intelligence (kecerdasan buatan), dan otomatisasi membuat punahnya sebagian profesi pekerjaan dan menciptakan profesi baru yang belum pernah ada. Para pekerja millennial pun harus terus belajar serta mempunyai ketrampilan yang tepat dan gesit (Agile), agar tidak terseret perubahan dan percepatan teknologi.
Untuk itu, aplikasi Inspigo (Insiration on the Go) hadir sebagai satu alternatif dalam melakukan Agile Learning lewat konten audio podcast yang dapat didengar kapan saja dan di mana saja. Topiknya pun beragam dan disesuaikan dengan skills yang dibutuhkan para pekerja millennial. Seperti Leadership, Self Improvement, Career Development hingga Music Interview.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Siapa yang terlibat dalam studi tentang penggunaan platform digital di pedesaan Indonesia? Menko Airlangga memberikan apresiasi atas penelitian yang telah dilakukan oleh DFS Lab dan RISE Indonesia dengan dukungan Bill and Melinda Gates Foundation. Studi yang melibatkan multipihak tersebut akan mengeksplorasi dan mendokumentasikan kondisi ekonomi platform di daerah peri-urban dan pedesaan Indonesia saat ini, dengan fokus khusus pada mata pencaharian yang didukung secara digital dan inklusi keuangan.
-
Bagaimana TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Dalam hal ini, TelkomGroup memiliki kesamaan visi dengan Merah Putih Fund (MPF) untuk memajukan pertumbuhan ekonomi digital nasional dengan memperkuat peran Telkom digital venture yang dijalankan melalui MDI Ventures dan TMI.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Siapa yang mendorong literasi digital di Indonesia? Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dalam menggunakan internet.
Inspigo, start up yang didirikan oleh Tyo Guritno, Yoris Sebastian, dan Eva Ditasari. Aplikasi Inspigo versi beta diluncurkan pada Oktober 2017 dan resmi diluncurkan ke publik pada April 2018. Saat ini Inspigo tersedia di App Store dan Play Store.
Pada Selasa (4/9), Inspigo memperkenalkan fitur baru yang dibuat berdasarkan permintaan Inspigoers, yaitu Offline Download. Hadir dalam perkenalan fitur baru itu; Tyo Guritno, Co-founder dan CEO Inspigo; Yoris Sebastian, Co-founder dan Commissioner Inspigo. Turut hadir sebagai pembicara tamu; Aakar Abiyasa, Founder dan CEO Jouska Indonesia; Angga Puradiredja, CEO Organic Records dan vokalis Maliq and D’essentials, yang berbagi kesiapan para pekerja muda di industri masing-masing.
inspigo ©2018 Merdeka.com
Tyo Guritno, Co-founder dan CEO Inspigo, menjelaskan fitur baru ini membuat para pendengar Inspigo dapat mengunduh podcast yang ingin didengarkan untuk didengar kembali di kondisi yang tidak terhubung dengan koneksi internet. Fitur baru ini juga diharapkan dapat menjawab problem para Inspigoers di daerah rural dengan konektivitas internet terbatas. Ini sejalan dengan visi Inspigo bahwa inspirasi dan pengetahuan bukan hanya untuk segelintir orang, tapi untuk seluruh rakyat Indonesia yang tersebar di seluruh pelosok.
Menurut Aakar, bidang keuangan banyak menghadapi disrupsi dan perubahan yang membutuhkan talenta muda yang perlu terus diasah kemampuannya terutama di bidang soft skills.
Begitu juga dengan Angga. Kata dia, apabila dulu membuat rekaman album tidak mudah, zaman sekarang semua orang bisa membuat rekaman sendiri. Tak dapat dipungkiri teknologi telah memberikan kemudahan dalam hal bermusik. Namun tidak semua orang bisa menyampaikan pesan melalui karyanya dan diterima orang banyak. Angga percaya bahwa diperlukan soft skills yang mumpuni untuk membuat karya dari hati yang bisa diterima di masyarakat.
"Melihat animo pendengar Inspigo yang tersebar dari Sabang hingga Merauke, Inspigo percaya bahwa konten yang menginspirasi sangat dibutuhkan oleh generasi muda Indonesia. Dari data yang diperoleh, Inspigo menemukan bahwa kelompok umur pendengar mereka terdiri dari 18-32 tahun. Konten yang diproduksi tim Inspigo juga disesuaikan dengan problematika yang relevan dengan keseharian kelompok umur tersebut, sehingga banyak pendengar merasa bahwa konten Inspigo menjawab problem-problem mereka," ujar Tyo.
Pada kesempatan sama, Eva Ditasari, Co-founder dan Chief of Content Inspigo, memperkenalkan satu topik yang banyak didengarkan di Inspigo, yaitu Mindfulness dengan menghadirkan Adjie Santosoputro, seorang Mindfulness praktisi.
Materi ini penting bagi pekerja muda di tengah kecepatan teknologi, tuntutan hidup dan lingkup pekerjaan yang semakin kompleks. Akibatnya, generasi muda rentan menghadapi stress, depresi, anxiety, dan dapat menumpulkan produktivitas serta kreativitas. Perusahaan besar, seperti Google, Apple, dan Amazon di Amerika Serikat mewajibkan karyawannya untuk mempraktekkan mindfulness agar dapat mengolah stress dan tetap produktif.
(mdk/sya)