Kata.ai Kembangkan Solusi Layanan Pelanggan dengan Aplikasi WhatsApp
Kata.ai, startup yang menyediakan layanan chatbot berbahasa Indonesia, meluncurkan solusi layanan pelanggan dengan menggunakan platform WhatsApp. Layanan ini membantu brand atau perusahaan dalam hal layanan pelanggan atau customer service secara optimal.
Kata.ai, startup yang menyediakan layanan chatbot berbahasa Indonesia, meluncurkan solusi layanan pelanggan dengan menggunakan platform WhatsApp. Layanan ini membantu brand atau perusahaandalam hal layanan pelanggan atau customer service secara optimal.
“Kami melakukan integrasi dengan WhatsApp Business API untuk menawarkan solusi bagi para perusahaan yang ingin berinteraksi langsung dengan konsumen melalui aplikasi WhatsApp. Saat ini, masih sangat sedikit perusahaan yang memiliki akses ke layanan WhatsApp Business API di Indonesia. Padahal data menunjukkan WhatsApp adalah aplikasi perpesanan yang dipilih oleh paling banyak masyarakat Indonesia. Dengan integrasi ke WhatsApp Business API, kini semua perusahaan di Indonesia dapat memiliki akun WhatsApp Business dan menjawab kebutuhan konsumen dengan lebih cepat dan lebih efektif,” kata Irzan Raditya, CEO dan founder Kata.ai, di Jakarta, Kamis (24/1).
-
Apa yang dimaksud dengan "grup kocak WhatsApp"? Nama grup kocak untuk WA ini juga bisa menjadi hiburan ketika notifikasi dari grup tersebut muncul.
-
Fitur baru apa yang sedang disiapkan oleh WhatsApp? WhatsApp akan meluncurkan fitur baru yang memungkinkan pengguna saling terhubung tanpa nomor telepon.
-
Apa itu WhatsApp Channel? WA Channel ini merupakan fitur yang memberikan pengguna cara lebih privat untuk menerima informasi penting untuk mereka.
-
Apa itu status online WhatsApp? Fitur yang menjadi ciri khas pengguna WhatsApp atau WA adalah status online yang menunjukkan aktivitas pengguna.
-
Mengapa penipuan WhatsApp semakin meresahkan? Saat ini makin banyak jenis-jenis penipuan yang kerap diterima melalui pesan WhatsApp atau WA. Korbannya pun sudah ada. Masalahnya adalah masih sedikit orang yang benar-benar memahami jenis-jenis penipuan melalui pesan WA.
-
Modus penipuan apa yang sering dilakukan di WhatsApp? Modus penipuan seperti ini sudah cukup banyak memakan korban. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada akan modus-modus di dunia maya.
Saat ini lebih dari 1,5 miliar orang menggunakan WhatsApp setiap bulan. Berdasarkan data We Are Social, sebanyak 40 persen responden Indonesia memilih WhatsApp sebagai aplikasi korespondensi utama sehari-hari.
“Dengan jumlah pengguna yang masif di Indonesia, ini saatnya perusahaan memanfaatkan platform WhatsApp untuk berkomunikasi langsung dengan para konsumen. Data kami juga menunjukkan bahwa chatbot yang kami kembangkan di WhatsApp memiliki tingkat engagement terbaik dibandingkan kanal lain,” kata Irzan.
Dengan memanfaatkan fitur WhatsApp Business API, perusahaan membutuhkan mitra agar bisa memberikan layanan pelanggan terbaik. Karena itu, Kata.ai hadir untuk menjadi mitra tepat dalam merencanakan strategi customer engagement dan metode komunikasi yang efektif bagi perusahaan.
Kata.ai mengembangkan tiga jenis layanan pelanggan utama di WhatsApp:
1. Customer support 24/7, yang mana konsumen dapat menyampaikan keluhan atau pertanyaan terkait jasa dan produk perusahaan melalui satu nomor telepon. Percakapan di nomor telepon ini dapat dijawab baik oleh chatbot maupun agen-agen customer service.
2. Layanan notifikasi, yang mana perusahaan dapat mengirimkan pemberitahuan terkait status pemesanan, konfirmasi order, hingga mengirimkan kode otentik,
3. Layanan purnajual, perusahaan dapat memantau kepuasan konsumen dan membangun hubungan yang lebih baik dengan para konsumennya.
Dalam layanan ini, Kata.ai juga akan menawarkan kekuatan Artificial Intelligence (AI), yang dapat memberikan jawaban otomatis sesuai dengan format yang ditentukan. Sistem AI ini dapat mendeteksi jawaban konsumen dan memberikan respons tepat sesuai dengan kata kunci tertentu. Keunggulan AI juga terletak dari fleksibilitas waktu, yang mana layanan pelanggan di WhatsApp dapat selalu online 24 jam seminggu tanpa dibatasi jam operasional tertentu.
Metode “baru” dalam layanan pelanggan ini sesuai dengan preferensi konsumen muda. Yakni 72 persen dari generasi milenial lebih memilih memecahkan masalah dengan mencari informasi di internet, forum, atau melalui layanan pesan asisten virtual, dibandingkan harus menelepon layanan pelanggan konvensional.
Riset IBM menunjukkan bahwa 22 persen milenial mengharapkan respons balik dalam waktu kurang dari 10 menit, setelah menghubungi brand melalui media sosial. Selain itu, 52 persen juga akan membatalkan pemesanan jika tidak mendapatkan jawaban cepat dan memuaskan. Inilah yang membuat layanan pelanggan dengan dukungan chatbot menjadi jawaban tepat untuk tuntutan konsumen yang semakin tinggi.
Kata.ai telah mengembangkan sistem chatbot untuk berbagai perusahaan ternama di Indonesia, seperti Unilever, Alfamart, dan Telkomsel.
“Di 2018, kami meluncurkan layanan pelanggan berupa asisten virtual di WhatsApp untuk salah satu klien perbankan di Indonesia. Chatbot ini berhasil mengurangi 80 persen beban kerja karyawan dan membukukan peningkatan engagement sebesar 33 persen setiap bulan,” kata Irzan.
Dia pun berharap, dengan solusi layanan pelanggan lewat WhatsApp, Kata.ai dapat membantu lebih banyak perusahaan meningkatkan kepuasan konsumen dengan interaksi dan hubungan yang lebih efektif. Di satu sisi, pelanggan akan lebih mudah mendapatkan jawaban dan bantuan dari perusahaan. Sebab mereka tidak repot masuk ke website, hanya perlu membuka aplikasi WhatsApp di smartphone dan mengetikkan keluhan/pertanyaan. Di sisi lain, perusahaan juga dapat berkomunikasi dengan konsumen secara langsung, kapan pun dibutuhkan. Risiko kekecewaan pelanggan karena respons yang lama bisa berkurang secara signifikan.
(mdk/sya)