Kebebasan internet akan hilang di tahun 2025
Banyak kebijakan pemerintah dan perusahaan penyedia layanan internet yang berpotensi hapuskan kebebasan di internet
Bagi sebagian orang, internet telah menjadi hidup mereka sendiri. Kebebasan berpendapat dan berkarya menjadi alasan kuat mengapa internet menjadi sarana paling terjamin untuk menuangkan isi pikiran. Tetapi oleh para ahli, hal ini diperkirakan akan segera berakhir.
Menurut laporan penelitian oleh Pew Research Center, Kamis kemarin, ratusan ahli teknologi internet memprediksi internet tidak akan menjadi media berbagi informasi yang bebas di tahun 2025.
-
Kenapa internet cepat penting? Internet yang cepat dapat membantu berbagai hal dalam hidup seseorang, mulai dari hal rekreasi hingga dalam bidang profesi.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? “Ada peningkatan sebesar 1,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Muhammad Arif, Ketua Umum APJII. Menariknya, dari jumlah tersebut, pengguna internet didominasi oleh satu kelompok saja. Maksud dari kelompok ini adalah orang-orang dengan rentang usia tertentu yang “menguasai” jagad internet Tanah Air. Siapa mereka? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Bagaimana internet berkembang dan menjadi global? ARPANET pertama kali terhubung hanya empat komputer di empat universitas di Amerika Serikat. Namun, seiring berjalannya waktu, jaringan ini tumbuh pesat. Pada tahun 1983, protokol TCP/IP diperkenalkan, yang memungkinkan jaringan komputer yang berbeda untuk berkomunikasi satu sama lain, membuka pintu bagi pertumbuhan internet global.
-
Apa itu revolusi teknologi dan internet? Pada tahun 1969, dunia menyaksikan awal dari sebuah revolusi teknologi yang akan mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berkomunikasi.
-
Apa itu yang dimaksud dengan penetrasi internet? Penetrasi internet yang tinggi di negara-negara tersebut menunjukkan perkembangan teknologi dan aksesibilitas yang semakin meningkat, meskipun ada variasi dalam jumlah pengguna berdasarkan populasi total.
-
Apa yang ditekankan oleh Kemkominfo tentang penggunaan internet? Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo RI), Samuel Abrijani Pangerapan berharap melalui seminar ini masyarakat lebih cerdas dalam menggunakan internet.
Dari 1400 ahli komputer yang diwawancara oleh Pew, sebanyak 35 persen di antaranya mengungkapkan jika pada tahun 2025, internet akan menemui banyak rintangan dari berbagai pihak sehingga kekebasannya akan semakin memudar.
Pada tahun 2025, internet diprediksi akan digunakan oleh hampir setiap orang yang ada di muka bumi. Saat itu, netralitas internet akan dinodai oleh aksi-aksi pengawasan ketat dan campur tangan pemerintah. Mengingat saat ini saja banyak pemerintah dunia yang mulai membatasi negaranya dengan sistem internet global.
Banyak negara-negara yang kemungkinan besar akan menerapkan sistem sensor besar-besara, hingga memblokade akses internet bagi para warganya seperti yang telah dilakukan oleh Mesir, Pakistan, dan Turki, USA Today (03/07). Belum lagi kebijakan kontroversial China yang mulai membangun "Great Firewall" yang bisa menyaring informasi yang tidak diinginkan agar tidak bisa diakses oleh warganya.
Demikian halnya dengan para perusahaan berbasis internet yang diprediksi menggunakan internet hanya sebagai lahan untuk mendapat keuntungan. Bisa jadi, ketika akan memberikan informasi terbaru, perusahaan-perusahaan itu menjualnya ke pada 'pemesan' dengan harga tertinggi saja. Sehingga informasi hanya bisa dinikmati oleh kalangan terbatas.
Lebih jauh, perusahaan-perusahaan yang memiliki domain besar di internet bisa menjual hak cipta produk-produknya untuk dijadikan milik perseorangan. Alhasil, banyak hal yang sekarang bisa kita dapatkan secara gratis di internet, menjadi berbayar dalam sebelas tahun ke depan.
(mdk/bbo)