Masalah Utama Android Ternyata Ada di Banyaknya Aplikasi Berbahaya
Masalah Utama Android Ternyata Ada di Banyaknya Aplikasi Berbahaya
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan dua tahun berturut-turut soal deretan kelemahan pada Android, dan ternyata hal tersebut adalah banyaknya aplikasi berbahaya.
Melansir Tekno LIputan6.com yang mengutip Softpedia, hal ini tak bisa dimungkiri meski Google telah melakukan berbagia hal untuk meningkatkan keamanan bagi penggunanya.
-
Apa yang lebih disukai pengguna Android dari iPhone? Selain harga yang lebih murah, banyak pengguna Android yang membeli iPhone untuk mendapat fitur-fitur eksklusif ponsel tersebut, seperti iMessage, FaceTime, AirPods, hingga bahkan kemampuan videografi ponsel iPhone yang baik.
-
Apa yang sering dibandingkan dari pengguna Android dan iPhone? Di tengah banyaknya pilihan, pengguna Android dan iPhone sering kali menjadi dua kelompok utama yang sering dibandingkan.
-
Siapa yang banyak menggunakan Android di Indonesia? Lembaga Riset Digital Marketing (Emarketer), menyebutkan bahwa pengguna smartphone di Indonesia pada 2018 mencapai 100 juta orang. Sehingga Indonesia menjadi negara pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia.
-
Kenapa Google meluncurkan pembaruan keamanan untuk Android? Google baru saja meluncurkan pembaruan keamanan pada bulan September, disertai peringatan bahwa sistem Android menghadapi ancaman.
-
Bagaimana tren perpindahan pengguna Android ke iPhone? Sejak tahun 2019, jumlah pengguna ponsel Android yang membeli atau mengganti ponselnya dengan iPhone relatif stabil. Pada periode 2019—2023, terdapat 11% hingga 19% pengguna Android yang pindah ke iPhone. Peningkatan perpindahan tertinggi terjadi di tahun 2022, sebelum pembelian menurun di tahun 2023.
-
Kapan pengguna Android lebih banyak beralih ke iPhone? Peningkatan perpindahan tertinggi terjadi di tahun 2022, sebelum pembelian menurun di tahun 2023.
Tim peneliti dari Data61, bagian dari University of Sidney dan Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO) membuat sistem analisis aplikasi canggih yang mengandalkan jaringan bernama convolutional untuk memindai aplikasi dan menentukan kesamaan, termasuk ikon aplikasi.
Aplikasi-aplikasi berbahaya, termasuk kloningan yang berupaya melakukan metode scam terhadap pengguna maupun perangkat, biasanya memakai ikon yang menyerupai aplikasi populer guna menipu pengguna supaya mau mengunduhnya.
Penelitian ini juga bergantung pada performa pemindaian anti-malware VirusTotal, termasuk pemeriksaan izin dan pustaka iklan pihak ketiga untuk melihat aplikasi yang merusak perangkat yang dipasangi.
Terlalu Banyak Aplikasi Berbahaya
Hasil penelitian tersebut, dari satu juta aplikasi yang diperiksa, ada sekitar 50 ribu aplikasi yang menyertakan kesamaan dengan aplikasi populer di Play Store.
"Kami menemukan 2.040 pemalsuan potensial yang mengandung malware dalam 49.608 aplikasi yang menunjukkan kemiripan tinggi dengan salah satu dari 10 ribu aplikasi populer teratas di Google Play Store," kata penelitian tersebut.
Tidak hanya itu, tim peneliti juga menemukan 1.565 pemalsuan potensial yang meminta lima izin berbahaya tambahan dari aplikasi asli.
35 Persen Aplikasi Jahat Telah Dihapus
Kabar positifnya, 35 persen aplikasi yang ditandai sebagai aplikasi berbahaya tidak lagi tersedia di Google Play Store.
Kemungkinan hal ini karena Google telah menghapus aplikasi-aplikasi tersebut setelah menemukan ancaman potensial. Namun 65 persen aplikasi berbahaya masih ada di toko aplikasi.
Untuk itu, pengguna perlu lebih hati-hati terhadap aplikasi-aplikasi yang ada, sebelum mengunduhnya.
Hal yang bisa Anda lakukan agar tak terjebak di di antaranya adalah mengecek ikon, deskripsi, dan review aplikasi dari pengguna lain, sebelum mengunduh aplikasi tersebut.
Sumber: Tekno Liputan6.com
Reporter: Agustin Setyo Wardani
Baca juga:
Android Segera Perkenalkan 'Chat', Aplikasi Chat Mirip iMessage
Ini 11 Perangkat Xiaomi yang Dapat Android Q Beta
6 Aplikasi Wajib Buang Agar Smartphone Tak Lemot!
Cara Rekam Video Screenshot Layar di Smartphone Android
Google: Android Masih Berfungsi di Perangkat Huawei
Cara Hapus Aplikasi Bawaan di Android, Bloatware Hilang Dalam 4 Langkah!
3 Cara Atasi Internet Lemot di Smartphone