Pengumuman Penting dari Google Buat Pengembang Aplikasi, Wajib Disimak!
Google kini membatasi aplikasi yang meminta akses penuh ke Galeri di perangkat Android.
Google tampaknya mulai mengambil langkah tegas terkait akses aplikasi terhadap seluruh media yang dimiliki pengguna di perangkat Android. Mulai awal tahun 2025, hanya aplikasi yang memiliki fungsi inti dan memerlukan akses ke gambar serta video pengguna yang akan diizinkan untuk mengakses seluruh galeri.
Perusahaan teknologi ini juga telah berkomunikasi dengan para pengembang, meminta mereka untuk mengadopsi API Android Photo Picker yang baru—sebuah fitur yang diperkenalkan di Android 13 untuk melindungi privasi pengguna.
-
Mengapa Google mengeluarkan peringatan keamanan? Google baru saja meluncurkan pembaruan keamanan pada bulan September, disertai peringatan bahwa sistem Android menghadapi ancaman.
-
Apa yang Google kembangkan? Google kembali membuat gebrakan di bidang teknologi kesehatan dengan mengembangkan program kecerdasan buatan (AI) yang dapat memprediksi tanda-tanda awal penyakit berdasarkan sinyal suara.
-
Aplikasi Online Travel apa saja yang terancam diblokir? Berikut 6 aplikasi yang bakal diblokir jika tak merespons surat peringatan Kominfo: Booking.com Agoda.com Airbnb.com Klook.com Trivago.co.id Expedia.co.id
-
Apa Google menyatakan soal berhenti di Indonesia? Melansir dari Antara, tidak ditemukan pernyataan resmi terkait Google akan berhenti beroperasi di Indonesia imbas dari aksi boikot yang dilakukan.
-
Siapa yang meminta Apple dan Google blokir Temu? Permintaan ini diajukan oleh sejumlah menteri sebagai langkah proaktif untuk melindungi UMKM.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
Fitur ini memungkinkan aplikasi hanya untuk mengakses foto atau video tertentu yang dipilih oleh pengguna, bukan seluruh isi galeri di HP Android atau tablet.
Selama ini, banyak aplikasi yang meminta akses ke seluruh media dalam galeri pengguna, termasuk foto, video, dan tangkapan layar, meskipun tidak semua aplikasi memerlukan akses tersebut.
Kondisi ini sangat rentan dimanfaatkan oleh penjahat siber untuk mencuri data pribadi pengguna, dan sering kali tanpa disadari oleh korban.
Dengan meningkatnya risiko penyebaran malware, Google merasa perlu untuk melindungi privasi pengguna Android. Kebijakan baru ini juga akan diterapkan pada aplikasi yang masih meminta akses berlebihan ke galeri, sementara banyak aplikasi populer sudah beralih menggunakan Android Photo Picker.
Tenggat Waktu untuk Pengembang
Mengutip dari Phone Arena, pada Selasa (22/10), raksasa mesin pencari tersebut memberikan tenggat waktu hingga 31 Oktober tahun ini bagi pengembang aplikasi untuk menjelaskan mengapa akses ke seluruh perpustakaan media diperlukan.
Pengembang juga diharuskan menyerahkan formulir pernyataan untuk memastikan aplikasi mereka memenuhi persyaratan baru ini.
Fitur Photo Picker API memungkinkan aplikasi mengakses foto atau video tertentu dengan izin sekali pakai atau dalam jangka waktu terbatas, memberikan kontrol penuh kepada pengguna atas media mereka.
Dengan perubahan kebijakan ini, Google berharap privasi pengguna Android dapat lebih terjaga dan risiko pencurian data dapat diminimalisir.