Menkominfo sebut Tak Ingin Berandai-andai soal Peretasan WhatsApp
Malware Pegasus ramai diperbincangkan. Bukan asal malware, tetapi spyware yang mampu menembus enkripsi WhatsApp. Munculnya informasi ini berasal dari Facebook yang menduga bahwa perusahaan NSO Group asal Israel telah melakukan tindakan melawan hukum.
Malware Pegasus ramai diperbincangkan. Bukan asal malware, tetapi spyware yang mampu menembus enkripsi WhatsApp. Munculnya informasi ini berasal dari Facebook yang menduga bahwa perusahaan NSO Group asal Israel telah melakukan tindakan melawan hukum.
Facebook sebagai induk perusahaan WhatsApp mengatakan dengan yakin bahwa sekitar 1.400 orang menjadi sasaran eksploitasi panggilan telepon, termasuk wartawan, pengacara, aktivis hak asasi manusia, pejabat pemerintah, pembangkang politik dan diplomat.
-
Mengapa penipuan WhatsApp semakin meresahkan? Saat ini makin banyak jenis-jenis penipuan yang kerap diterima melalui pesan WhatsApp atau WA. Korbannya pun sudah ada. Masalahnya adalah masih sedikit orang yang benar-benar memahami jenis-jenis penipuan melalui pesan WA.
-
Fitur baru apa yang sedang disiapkan oleh WhatsApp? WhatsApp akan meluncurkan fitur baru yang memungkinkan pengguna saling terhubung tanpa nomor telepon.
-
Apa itu WhatsApp Channel? WA Channel ini merupakan fitur yang memberikan pengguna cara lebih privat untuk menerima informasi penting untuk mereka.
-
Apa yang dimaksud dengan "grup kocak WhatsApp"? Nama grup kocak untuk WA ini juga bisa menjadi hiburan ketika notifikasi dari grup tersebut muncul.
-
Apa itu status online WhatsApp? Fitur yang menjadi ciri khas pengguna WhatsApp atau WA adalah status online yang menunjukkan aktivitas pengguna.
-
Apa saja jenis-jenis penipuan yang sering terjadi di WhatsApp? Menurut Pratama, penipuan melalui WA memang sudah sangat banyak jenisnya, mulai dari pengiriman malware dengan file apk disamarkan sebagai laporan kurir atau undangan pernikahan hingga phising.
Lalu, apakah orang Indonesia terkena korbannya?
Kekhawatiran ini pun menjadi concern bagi anggota Komisi I DPR, Sukamta. Anggota DPR dari fraksi PKS ini menyatakan seharusnya pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mewaspadai isu ini sebagai alert untuk masyarakat. Melakukan investigasi isu peretasan itu.
"Kemkominfo sudah melakukan investigasi soal ini atau belum, kalau sudah hasilnya apa? Tindakan yang sudah diambil apa untuk melindungi masyarakat yang menggunakan WhatsApp?" ungkap dia.
Terpisah, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate, pihaknya tidak ingin berandai-andai dengan kekhawatiran seperti itu. Dia akan melakukan proses checking terlebih dahulu.
"Nanti dicek dulu, belum tahu, kita tidak bisa mengira-ngira. Mesti yang pasti nanti. Nanti kita koordinasi dengan BSSN untuk pertukaran informasi. Karena BSSN merupakan lembaga negara, jadi kita harus lihat dulu," kata Johnny.
(mdk/faz)