Modalku masuk list 250 perusahaan fintech terbaik di dunia
Modalku masuk list 250 perusahaan fintech terbaik di dunia. CB Insights, perusahaan swasta dunia di bidang riset industri startup, mengumumkan 250 perusahaan financial technology (fintech) terbaik di dunia yang melakukan terobosan inovasi di bidang teknologi keuangan. Fintech Modalku, masuk dalam daftar bergengsi
CB Insights, perusahaan swasta dunia di bidang riset industri startup, mengumumkan 250 perusahaan financial technology (fintech) terbaik di dunia yang melakukan terobosan inovasi di bidang teknologi keuangan. Fintech Modalku, masuk dalam daftar bergengsi tersebut.
Modalku adalah pionir fintech peer-to-peer lending yang beroperasi di Indonesia, Singapura, dan Malaysia, merupakan satu-satunya perusahaan peer-to-peer lending kawasan Asia Tenggara yang masuk daftar tersebut. Modalku (Funding Societies) diakui di depan 1000 eksekutif senior dari seluruh dunia serta outlet media bergengsi seperti The New York Times, The Wall Street Journal, The Financial Times, Reuters, dan Bloomberg.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Bagaimana Finnet mendukung transformasi digital di Indonesia? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Mengapa Finnet yakin bisa menjadi solusi pembayaran digital? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
-
Kenapa perusahaan startup di bidang teknologi dan informasi berbasis internet disebut unicorn? Dalam mitologi Yunani, unicorn adalah hewan langka mirip kuda yang memiliki tanduk di kepala. Kemudian istilah ini diambil untuk menggambarkan perusahaan startup dengan nilai valuasi yang mencapai 1 miliar dollar.
-
Bagaimana Hadinata Batik menggunakan platform digital untuk mengembangkan bisnisnya? Banyak bermunculan brand batik baru di tengah disrupsi digital menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Hadinata Batik untuk terus berkembang. Hadinata Batik pun terus beradaptasi dengan berinovasi membuat model batik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta bergabung di platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia guna mempercepat laju bisnis lewat pemanfaatan platform digital.
“Dunia layanan keuangan akan mengalami lebih banyak perubahan dalam 10 tahun ke depan dibandingkan 100 tahun terakhir. Transformasi ini dipicu oleh sekelompok perusahaan startup non-konvensional yang cerdas. Fintech 250 berisi perusahaan-perusahaan startup finTech terbaik di dunia. Mereka mengadopsi teknologi terkini dan model bisnis baru ke industri keuangan. Inovasi mereka akan membawa perubahan permanen terhadap cara masyarakat menangani keuangan dan menjalankan bisnis,” ucap Anand Sanwal, CEO CB Insights.
Dalam rilisnya pada Merdeka.com, Jumat (7/7), Reynold Wijaya, CEO dan Co-Founder Modalku, mengaku sangat bangga telah dipilih untuk masuk dalam Fintech 250 yang merupakan daftar kelas dunia.
“Modalku juga beroperasi di Singapura dan Malaysia dengan nama Funding Societies. Setiap negara memiliki karakteristik pasar dan kebutuhan yang berbeda, sehingga kami menyesuaikan platform kami berdasarkan kebutuhan tiap negara. Di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan total kebutuhan pembiayaan nasional sekitar Rp 1.600 triliun per tahun. Namun, layanan keuangan yang ada saat ini hanya mampu memenuhi sekitar sepertiga dari kebutuhan tersebut. Masih ada kebutuhan pembiayaan lebih dari Rp 1.000 triliun setiap tahun. Kami yakin bahwa inovasi Modalku bisa meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang dapat mendukung inklusi keuangan dan turut memajukan ekonomi Indonesia,” ujarnya.
Tim riset CB Insights memilih perusahaan-perusahaan yang masuk dalam daftar Fintech 250 berdasarkan berbagai faktor, di antaranya data yang diberikan perusahaan dan Mosaic Score perusahaan-perusahaan tersebut. Mosaic Score merupakan sistem algoritme CB Insights yang mengukur kesehatan dan potensi pertumbuhan dari suatu perusahaan. Melalui pendekatan obyektif berbasis bukti dan statistik ini, Mosaic Score dapat mempredikasi momentum perusahaan, kesehatan pasar, dan potensi kesuksesan finansial suatu perusahaan.
Startup lain yang masuk dalam daftar Fintech 250, antara lain Stripe, Ant Financial Services, Funding Circle, Dianrong, dan Robinhood.
Didirikan di lorong asrama Harvard Business School, Modalku (Funding Societies) dipimpin oleh lulusan Universitas Harvard dan Stanford yang berasal dari Asia Tenggara. Di setiap negara, Modalku membangun tim lokal yang berpengalaman. Modalku fokus ke usaha kecil menengah (UKM) yang layak kredit untuk memperoleh pinjaman modal usaha, serta pemberi pinjaman yang mencari alternatif investasi.
Tak lama setelah memperoleh investasi dari Sequoia India, Modalku tumbuh menjadi platform peer-to-peer lending terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Modalku juga telah menerima banyak penghargaan, termasuk FinTech Award dari MAS (regulator Singapura), Best Customer Experience Award dari Retail Banker International, dan Digital Innovation Award dari Warta Ekonomi Indonesia. Sejauh ini, Modalku (dan Funding Societies) secara kolektif telah menyalurkan sekitar Rp 500 miliar ke 650 pinjaman UKM di Asia Tenggara.
Baca juga:
Tampilan baru, OLX sebut ada peningkatan pengguna 15 persen
Punya mobilitas tinggi, nilai perusahaan GO-JEK tembus Rp 39,9 T
Driver marah-marah ke konsumen dan mengusirnya, Grab 'pecat' mitra
CEO Uber mundur
Kisi-kisi wawancara kerja paling diburu sepanjang Ramadan
Bhinneka sosialisasi belanja mudah lewat e-Katalog LKPP
Merangkul petani melek teknologi