Operator Seluler ini Mau Kerja Sama dengan Starlink
FCC menyetujui SpaceX untuk layanan langsung ke ponsel T-Mobile.
Komisi Komunikasi Federal (FCC) telah memberikan izin kepada SpaceX untuk menggunakan satelit broadband Starlink dalam menyediakan layanan langsung ke ponsel pelanggan T-Mobile.
Seperti dikutip The Verge, Senin (2/12), ini merupakan kolaborasi pertama antara operator satelit dan penyedia layanan nirkabel yang disetujui oleh FCC untuk memberikan cakupan seluler tambahan dari luar angkasa. Dengan langkah ini, konsumen di daerah terpencil diharapkan mendapatkan akses yang lebih baik terhadap layanan komunikasi.
-
Apa yang dimaksud dengan Starlink? Layanan internet Starlink dari perusahaan SpaceX kini menjadi salah satu layanan internet satelit yang paling besar.
-
Kenapa Elon Musk meluncurkan satelit Starlink? Elon Musk, CEO SpaceX membeberkan alasan di balik meluncurnya satelit Starlink ke publik. Diketahui Musk meluncurkan Starlink untuk dijadikan sebagai pemasukan utama dalam mewujudkan visinya mengirim astronot ke planet Mars.
-
Siapa yang sedang mengembangkan konstelasi satelit selain Starlink? Konstelasi lain yang lebih besar juga direncanakan untuk diluncurkan, seperti OneWeb. Jaringan komunikasi global ini saat ini memiliki 648 satelit di 12 bidang orbit yang terletak di orbit rendah Bumi.
-
Apa itu Starlink? Internet satelit Starlink milik perusahaan SpaceX telah melakukan Uji Laik Operasi (ULO). Dengan demikian, Starlink telah mendapatkan Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) dari pemerintah sehingga teknologinya dinilai layak beroperasi secara retail di Indonesia.
-
Siapa yang mengkhawatirkan akan keamanan dan kedaulatan negara terkait Starlink? Mengutip Techpoint Africa, BBC, dan The Guardian, Sabtu (8/6), terdapat berbagai alasan mengapa Starlink belum masuk secara resmi ke negara-negara tersebut, seperti karena kekhawatiran akan keamanan dan kedaulatan negara, kekhawatiran akan berubahnya ekosistem ekonomi negara, hingga sekadar belum terpenuhinya syarat yang diminta oleh pemerintah negara kepada Starlink.
-
Apa saja kekhawatiran negara-negara terkait Starlink? Mengutip Techpoint Africa, BBC, dan The Guardian, Sabtu (8/6), terdapat berbagai alasan mengapa Starlink belum masuk secara resmi ke negara-negara tersebut, seperti karena kekhawatiran akan keamanan dan kedaulatan negara, kekhawatiran akan berubahnya ekosistem ekonomi negara, hingga sekadar belum terpenuhinya syarat yang diminta oleh pemerintah negara kepada Starlink.
Manfaat Konektivitas Satelit
Menurut FCC, konektivitas dari satelit ke perangkat dapat mendukung berbagai manfaat publik yang penting. Beberapa manfaat tersebut meliputi:
- Konektivitas yang merata di seluruh wilayah.
- Akses layanan darurat 911 dari daerah terpencil.
- Peningkatan teknologi dan inovasi dalam penggunaan spektrum.
Langkah ini juga diharapkan dapat mendorong kemajuan teknologi di sektor komunikasi, terutama di daerah yang selama ini mengalami kesulitan dalam mendapatkan sinyal seluler.
Kerjasama Antara SpaceX dan T-Mobile
Pernyataan ini muncul setelah SpaceX dan T-Mobile diberikan izin sementara pada bulan Oktober untuk menyediakan layanan satelit Starlink di wilayah yang terkena dampak Badai Helene.
Kerjasama antara kedua perusahaan ini diumumkan pada tahun 2022 dengan tujuan untuk mengatasi area mati sinyal seluler di seluruh Amerika Serikat. Sejak itu, Verizon dan AT&T juga telah menjalin kesepakatan serupa dengan mitra satelit AST SpaceMobile.
Ada Syaratnya
Meski mendapatkan persetujuan resmi, FCC menetapkan beberapa syarat. Salah satunya adalah keputusan mengenai peningkatan daya emisi radio dari satelit SpaceX untuk mendukung layanan seperti panggilan suara dan video secara real-time.
AT&T dan Verizon sebelumnya telah menyuarakan kekhawatiran bahwa jika SpaceX diizinkan untuk melewati batasan yang ada, hal ini dapat mengganggu jaringan mereka yang sudah ada.
Rencana Peluncuran Satelit Tambahan
FCC juga masih menunda keputusan apakah SpaceX akan diizinkan untuk meluncurkan tambahan 22.488 satelit Starlink setelah menyetujui konstelasi sebanyak 7.518 satelit yang direncanakan pada tahun 2018. Satelit pertama dari SpaceX dan T-Mobile yang mendukung layanan langsung ke ponsel diluncurkan pada bulan Januari. Namun, konstelasi lengkapnya belum sepenuhnya diterapkan.
Di sisi lain, SpaceX menyatakan bahwa mereka “mungkin akan menguji kemampuan pengiriman pesan dasar (SMS)” ketika diberikan izin sementara bulan lalu. Namun, dukungan untuk layanan suara dan data diperkirakan baru akan tersedia pada tahun 2025. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun langkah awal telah diambil, masih ada banyak pengembangan yang harus dilakukan untuk mewujudkan layanan yang lebih komprehensif.