Pantau lalu lintas Bandung kini bisa dilakukan via Google Maps
Dengan adanya fitur baru ini, pengguna yang berkendara bisa sangat terbantu.
Kedatangan Google ke Indonesia setahun yang lalu memang membawa perubahan dalam perkembangan internet di dunia ini. Contohnya saja, saat ini layanan Google Maps sudah bisa menunjukkan kepadatan lalu lintas di Kota Kembang Bandung.
Seperti yang ditulis dalam sebuah press release yang diterima merdeka.com (6/3), setelah Jakarta, kini para pengguna layanan Google Maps di Bandung juga bisa merasakan fitur baru. Fitur itu adalah traffic layer, atau lapisan lalu lintas yang mampu menunjukkan keadaan jalan raya dari segi kepadatan kendaraannya.
-
Mengapa Lalina diciptakan? Lalina diciptakan dengan tujuan menciptakan karya seni serealistis mungkin dengan gambar yang dihasilkan 100% oleh pembuatnya.
-
Kapan Lula diwisuda? Momen wisuda ini baru saja dibagikan oleh Lula melalui akun Instagram pribadinya.
-
Ke mana Lala Widy berlibur? 8 Potret Liburan Lala Widy ke Bromo Jadi Sorotan Netizen, Nekat Pakai Tank Top Padahal Cuaca Dingin
-
Kenapa banyak netizen memberi perhatian kepada Laila Ayu? Banyak netizen memberi perhatian kepada Laila Ayu karena memiliki suara merdu dan paras ayu, serta kemiripan parasnya dengan Bella Bonita.
-
Apa yang dimaksud dengan Lalove? "Lalove" sendiri berasal dari kata "Love" dalam bahasa Kaili yang artinya suara mengalun, sayup-sayup, atau menerawang dari kejauhan.
-
Apa yang menjadi sorotan netizen saat Lala Widy berlibur di Bromo? Lala Widy menuai perhatian netizen karena memakai tank top hitam dalam liburannya, sebuah pilihan yang disoroti mengingat udara dingin di Bromo.
Dengan adanya fitur ini, para pengendara kendaraan bermotor pun bisa mengetahui jalan mana saja yang sedang macet dan yang kosong melompong. Hal ini dikarenakan fitur traffic layer ini menampilkan data secara real time dan aktual.
Ada tiga indikator kepadatan yang mampu ditunjukkan oleh traffic layer dalam Google Maps ini, yaitu merah, kuning, dan hijau. Jika sebuah jalan berwarna merah, artinya jalan tersebut sedang macet parah, sementara untuk jalan berwarna kuning menunjukkan adanya aktivitas kendaraan dengan intensitas padat merayap di sana, sedangkan untuk warna hijau menunjukkan kalau lalu lintas di jalan tersebut lancar.
Tidak usah khawatir apakah data ini nantinya tidak valid. Hal ini dikarenakan Google menjamin seluruh data yang ditampilkan dalam Google Maps ini berasal dari instansi perhubungan, penyedia data pribadi, dan pengguna Google Maps di ponsel yang memberikan kontribusi informasi secara anonim melalui fitur crowdsourcing lalu lintas.
Di Jakarta sendiri, pemberian fitur ini sangat dirasakan manfaatnya. Terlebih, bagi mereka yang bergerak menggunakan kendaraan umum seperti taksi.
Seperti pantauan yang dilakukan oleh merdeka.com, penumpang taksi pun saat ini bisa memberikan petunjuk arah kepada sopir sehingga jalur yang dilalui lebih pendek dan tentunya menghemat argo taksi.
Jadi, sudah siap menjelajahi Kota Kembang? Segera saja klik http://maps.google.co.id!
(mdk/nvl)