Alat Musik Tradisional Khas Suku Kaili Sulawesi Tengah, Namanya Unik Tetapi Kedudukannya Begitu Sakral
Musik bagi Suku Kaili merupakan hal yang sakral dalam upacara pengobatan, begitu juga dengan alat musiknya yang memiliki nama unik.
Musik bagi Suku Kaili merupakan hal yang sakral dalam upacara pengobatan, begitu juga dengan alat musiknya yang memiliki nama unik.
Alat Musik Tradisional Khas Suku Kaili Sulawesi Tengah, Namanya Unik Tetapi Kedudukannya Begitu Sakral
Setiap suku di Indonesia memiliki cara dan kepercayaan masing-masing dalam dunia kesehatan, terutama pengobatan suatu penyakit. Selain bersifat sakral, metode pengobatan ini juga bagian dari mempertahankan warisan nenek moyang.
Suku Kaili yang sebagian besar mendiami Provinsi Sulawesi Tengah memiliki kekayaan adat istiadat khususnya di metode pengobatan yang bernama Balia.
Hingga kini, orang Kaili masih melaksanakan tradisi Balia dan masih terpelihara dengan baik. (Foto: Indonesia.go.id)
-
Apa ciri khas musik tradisional? Musik tradisional adalah musik yang berkembang secara turun-temurun pada suatu daerah. Jenis musik ini hidup pada masyarakat secara turun-temurun di Indonesia dan dipertahankan sebagai sarana hiburan.
-
Apa keunikan musik tradisional Nias? Tak hanya tarian, musik dan alat-alat musik tradisional Nias juga beragam dan unik.
-
Apa keunikan Tari Turuk Langgai? Tarian Turuk Langgai merupakan tarian yang gerakannya menyerupai hewan di hutan atau di lingkungan yang mereka tempati. Tarian ini juga menjadi bagian dari sebuah ritual dan juga melibatkan roh-roh halus.
-
Apa nama tradisi musik air di Klaten? Mereka mementaskan pertunjukan musik bernama “ciblon musik air“.
-
Kenapa Purbalaras memproduksi alat musik tradisional? Dedi pun terus melestarikannya, dengan menjaga kualitas produk dan mutu penjualan.'Saya mendirikan sendiri sampai sekarang,' kata pria yang karib disapa Ahum itu.
-
Di mana contoh musik tradisional Sumut? • Arumba merupakan alat musik yang terbuat dari bambu yang berasal dari Jawa Barat • Angkulung adalah alat musik asal Jawa Barat • Basa-Basi adalah alat musik yang bentuknya seperti terompet asal Sulawesi Selatan • Gamelan Jawa alat musik gamelan yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta
Dalam tradisi Balia tidak boleh ketinggalan dengan alunan musik tradisional diiringi dengan instrumen yang unik dan kedudukannya begitu penting. Alat musik tradisional yang dimaksud adalah Lalove.
Namanya yang begitu unik ini bagi masyarakat Kaili sangatlah penting dan sakral. Tanpa adanya alat musik tersebut, pelaksanaan Balia tidak bisa berjalan dan mungkin tidak ada metode pengobatan tradisional lagi.
Arti Lalove
Kata "Lalove" sendiri berasal dari kata "Love" dalam bahasa Kaili yang artinya suara mengalun, sayup-sayup, atau menerawang dari kejauhan. Ada juga yang mengartikan "Love" itu seperti siulan, atau suara yang menarik perhatian atau memanggil.
Kini, arti "Love" dalam Suku Kaili artinya adalah burung elang. Di lingkungan tempat tinggal mereka, burung sering berkicau atau mengeluarkan suara dari pohon bambu atau dari kejauhan. Uniknya, masyarakat Kaili tidak mengenal memelihara burung di dalam kandang.
Awalan "La" pada kata Love ini diartikan sebagai bunyi memanggil. Dalam pelaksanaan Balia, fungsinya adalah memainkan kobi-kobi (melodi dalam Lalove) untuk memanggil roh sesuai jenis kobi yang dimainkan.
Terbuat dari Rotan, Mirip Suling
Melansir dari situs indonesia.go.id, Lalove sendiri terbuat dari bambu atau rotan dengan kualitas terbaik yang tumbuh di puncak gunung paling tinggi.
Untuk mengambil bambu atau rotan, mereka akan melaksanakan ritual meminta izin kepada penguasa di daerah tersebut.
Secara fisik, Lalove berbentuk seperti seruling dan cara membentuk menjadi alat musik pun tidak bisa sembarangan. Bahan dasar Lalove yang menggunakan bambu ini juga tidak lepas dari hasil kebudayaan setempat yang lingkungannya banyak ditumbuhi pohon bambu.
Dibutuhkan Skill Tinggi
Dalam memainkan Lalove perlu teknik yang cukup tinggi. Banyak pemain Lalove yang cenderung sudah tua karena merekalah yang mampu meniupnya dengan sempurna.
Selain membutuhkan skill tinggi, kedudukan Lalove sendiri juga cukup sakral. Dikarenakan dulunya Lalove ini tidak boleh sembarangan ditiup, karena bagi orang-orang yang biasa kerasukan roh, jika mendengar suara Lalove maka dengan spontan orang tersebut akan kerasukan.
Maka dari itu, awalnya pemilik Lalove sendiri bukanlah orang sembarang atau yang disebut dengan Bule.