Kisah Gamelan Purbalaras Khas Bandung, Bertahan Sejak 1960 dan Menggema sampai Prancis
Gamelan yang diproduksi oleh Purbalaras telah lama diakui kualitasnya.
Gamelan yang diproduksi oleh Purbalaras telah lama diakui kualitasnya.
Kisah Gamelan Purbalaras Khas Bandung, Bertahan Sejak 1960 dan Menggema sampai Prancis
Kota Bandung memiliki bengkel alat musik Sunda bernama Gamelan Purbalaras.
Di sana diproduksi berbagai jenis alat musik tradisional seperti kenong, saron, sampai bonang.
-
Alat musik tradisional apa yang digunakan dalam tradisi Balia? Dalam tradisi Balia tidak boleh ketinggalan dengan alunan musik tradisional diiringi dengan instrumen yang unik dan kedudukannya begitu penting. Alat musik tradisional yang dimaksud adalah Lalove.
-
Kapan pantun Sunda mulai dimainkan? Mengutip kebudayaan.kemdikbud.go.id, Jumat (24/11), pantun Sunda diyakini sudah dimainkan sejak abad ke-14.
-
Siapa yang membawa rombongan gamelan Sunda ke Belanda? A.W. Holle kemudian memboyong 60 orang penabuh gamelan Sunda ke expo produk makanan dan minuman yang diselenggarakan oleh pengusaha asal Prancis, Edouard Agostini bekerja sama dengan Ratu Belanda.
-
Apa itu Babancong Garut? Babancong jadi bangunan bersejarah khas Garut. Kisah Bangunan Babancong, Jadi Podium Bersejarah Khas Garut Warisan sejarah banyak macamnya. Ada yang berupa tradisi, kuliner sampai bangunan seperti Babancong. Mendengar namanya, mungkin sedikit asing di telinga. Namun jangan salah, jika sebenarnya Babancong menjadi ikon khas Kabupaten Garut.
-
Dimana Gendang Pampat dimainkan? Di Rumah Panjang Ngaung Keruh, Desa Labian, Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat misalnya.
-
Kapan Panah Kasumedangan populer di Sumedang? Pada abad ke-15, Panah Kasumedangan pernah populer di kalangan rakyat Sumedang yang kala itu dipimpin oleh pemerintahan Kerajaan Sumedang Larang.
Gamelan yang diproduksi oleh Purbalaras telah lama diakui kualitasnya.
Bahkan penjualannya sudah sampai ke negara Amerika hingga Prancis.
Gamelan Purbalaras jadi tempat yang menarik untuk mengetahui proses pembuatan alat musik karuhun (nenek moyang) yang mendunia. Berikut selengkapnya
Melegenda sejak 1960
Pembuatan gamelan di Purbalaras ini mulanya dirintis sejak 1960-an oleh gerasi pertama. Kemudian diteruskan oleh keturunannya hingga saat ini.
Lokasinya berada di RT 09 RW 01 Kelurahan Cipamokolan, Kecamatan Rancasari.
“Awalnya dari bapak saya di Cicadas, lalu berpindah ke Lengkong pada 1990. Dulu, gamelan dulu hanya sampingan, dan bapak bikinnya sudah dari tahun 1960-an, terus berkembang sampai tahun 1990,” kata pembuatnya, Dedi Rahmat, mengutip laman Pemkot Bandung, Jumat (29/9).
Khusus Gamelan Sunda
Menurut Dedi, produk utamanya adalah gamelan Sunda yang terdiri dari degung hingga salendro. Walau demikian, tidak menutup kemungkinan pihaknya memproduksi gamelan dari daerah lain untuk memperluas pasar.
Gamelan di sana dibuat menggunakan bahan dari besi, steinless, kuningan, dan perunggu.
Dedi pun terus melestarikannya, dengan menjaga kualitas produk dan mutu penjualan.
“Saya mendirikan sendiri sampai sekarang,” kata pria yang karib disapa Ahum itu.
Memproduksi Alat Musik Tradisional Berbahan Kayu
Selain berbahan besi, Purbalaras juga memproduksi alat musik tradisional lainnya berbahan kayu seperti rebana, hadroh dan marawis.
Dedi mengaku jika Purbalaras memang tidak membatasi pembuatan alat musik tradisional sesuai pesanan, selama masih berbentuk tradisional.
Pesanannya dari lokal juga cukup meningkat, mengingat saat ini anak-anak muda sudah banyak yang berminat memainkan alat musik Sunda. Ini yang membuatnya terus bersemangat memproduksi gamelan.
Terjual ke Berbagai Negara
Untuk saat ini gamelannya bisa terjual hingga mancanegara. Beberapa negara yang memesan di tempatnya yakni Amerika, Prancis, Belanda, Inggris, Malaysia, Singapura, Jepang hingga Korea.
"Tergantung bahan baku mulai dari Rp9,5 juta untuk yang dari bahan besi hingga ada yang miliaran dari bahan perunggu. Biasanya dipesan dari luar negeri," kata dia.
Kini usahanya dibantu oleh sang anak, Rizki Ramadani melalui media online. Majunya metode penjualan diharapkan mampu memudahkan masyarakat mengakses alat musik tersebut.
"Sekarang udah banyak anak muda yang tertarik dengan gamelan, saya ingin seni tradisional Sunda semakin maju," tambahnya