Serune Kalee, Alat Musik Tiup Tradisional Aceh yang Mirip dengan Clarinet
Alat musik ini terbuat dari kayu, dengan bagian pangkalnya berukuran kecil serta di bagian ujungnya lebih besar menyerupai corong.
Alat musik ini terbuat dari kayu, dengan bagian pangkalnya berukuran kecil serta di bagian ujungnya lebih besar menyerupai corong.
Serune Kalee, Alat Musik Tiup Tradisional Aceh yang Mirip dengan Clarinet
Sejarah Singkat
Masyarakat Aceh memiliki beragam alat musik tradisional legendaris. Salah satunya adalah serune kalee yang sudah ada sejak zaman Islam mulai masuk di daerah itu.
Ada pula sumber yang mengatakan bahwa alat musik ini berasal dari Tiongkok.
Pada zaman dahulu, Aceh memang cukup terbuka dalam menerima hubungan dengan berbagai bangsa. Maka dari itu, akulturasi budaya pun sering terjadi di wilayah ini.
-
Apa fungsi utama Canang Ceureukeh selain alat musik? Sebagai salah satu kearifan lokal, Canang Ceureukeh tak hanya berfungsi sebagai alat musik tradisional. Kehadirannya turut berperan sebagai salah satu media penjaga lahan pertanian.
-
Alat musik tradisional apa yang digunakan dalam tradisi Balia? Dalam tradisi Balia tidak boleh ketinggalan dengan alunan musik tradisional diiringi dengan instrumen yang unik dan kedudukannya begitu penting. Alat musik tradisional yang dimaksud adalah Lalove.
-
Apa alat musik dalam Musik Kromong? Musik Kromong yang menggunakan alat musik kolintang perunggu ini ternyata bukan dari Jawa, melainkan dari negara Thailand.
-
Kenapa alat musik Canang Ceureukeh terancam punah? Menurut Muzayin, Canang Ceureukeh dan Alee Tunjang terancam punah karena minimnya pembuat dan pemainnya.
-
Apa nama tradisi musik air di Klaten? Mereka mementaskan pertunjukan musik bernama “ciblon musik air“.
-
Alat musik apa yang khas Karo dan berbunyi mirip kendang, gong, dan drum? Pernah dengar sebuah alat musik menghasilkan tiga suara dari alat musik lain? Jawabannya Keteng-keteng, karena ketika dipukul di titik tertentu, akan menghasilkan suara kendang, gong bahkan drum.Merujuk Youtube Simpei Sinulingga, di sana dijelaskan bahwa saat titik yang dipukulnya berbeda maka suara yang dikeluarkan pun berbeda. Suara kendang akan muncul saat dipukul di dekat mulut bambu, kemudian suara gong kecil di tengah dan gong besar tepat di tengah-tengah senar.'Jadi satu alat musik ini, bisa keluar suara kendang, gong dan drum, dan Keteng-keteng ini dalam alat musik Karo adalah sebagai pengatur tempo nah ini sama kaya drum di sebuah band,' katanya.
Mirip Clarinet
Melansir dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, serune kalee mirip dengan clarinet yang dimainkan dengan cara ditiup. Alat musik ini berkembang di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar, dan Aceh Barat.
Serune kalee dalam bahasa Indonesia berarti seruling. Alat musik ini terbuat dari kayu, dengan bagian pangkalnya berukuran kecil serta di bagian ujungnya lebih besar menyerupai corong.
Pada bagian pangkalnya, terdapat piringan untuk menahan bibir peniup yang berbahan kuningan yang disebut dengan perise.
Serune kalee mempunyai 7 buah lubang pengatur nada. Kemudian ada lapis kuningan dan 10 ikatan tembaga yang disebut klah atau ring yang berfungsi sebagai pengamanan terjadinya pecah atau retak pada bagian badan serune kalee.
Alat Musik Pengiring
Serune kalee biasa digunakan beriringan dengan genderang clan rapai saat upacara-upacara sakral maupun sebagai alat musik pengiring tarian-tarian tradisional Aceh.
Pembuatan Serune Kalee
Melansir dari budaya-indonesia.org, pembuatan serune kalee dimulai dari memilih kayu yang berkarakter keras dan kuat namun ringan. Sebelum diproses, kayu-kayu tersebut harus direndam dalam kurun waktu 3 bulan.
Setelah itu, kayu dipotong hanya menyisakan 'hati kayu'. Bagian tersebut kemudian dibor dan dibubut untuk membentuk lubang dengan diameter kurang lebih 2 cm.
Kemudian, setelah dibor, dilanjutkan dengan proses membuat lubang-lubang nada, jumlahnya ada 7 yang terdiri dari 6 lubang di bagian permukaan sebagai interval nada. Lalu, lubang satunya berada di bawahnya sebagai lubang yang menciptakan suara khas serune kalee.