Pernah Raih Rekor Dunia, Intip Uniknya Alat Musik Celentung Khas Warga Selaawi Garut
Alat musik dari bambu ini unik, dan berbeda dari Angklung.
Alat musik dari bambu ini unik dan berbeda dari Angklung.
Pernah Raih Rekor Dunia, Intip Uniknya Alat Musik Celentung Khas Warga Selaawi Garut
Angklung telah lama dikenal sebagai alat musik yang popular di wilayah Jawa Barat. Alat musik ini termasuk tradisional, dan dibuat dari unsur bambu dengan suara yang merdu.
Namun masyarakat Selaawi di Kabupaten Garut memiliki alat musik tersendiri serupa angklung bernama Celentung.
-
Apa itu Babancong Garut? Babancong jadi bangunan bersejarah khas Garut. Kisah Bangunan Babancong, Jadi Podium Bersejarah Khas Garut Warisan sejarah banyak macamnya. Ada yang berupa tradisi, kuliner sampai bangunan seperti Babancong. Mendengar namanya, mungkin sedikit asing di telinga. Namun jangan salah, jika sebenarnya Babancong menjadi ikon khas Kabupaten Garut.
-
Apa alat musik dalam Musik Kromong? Musik Kromong yang menggunakan alat musik kolintang perunggu ini ternyata bukan dari Jawa, melainkan dari negara Thailand.
-
Siapa pencipta Silat Pelintau? Silat Pelintau tercipta pada tahun 1953 oleh Maha Guru OK Said bin Unus yang merupakan putra asli Tamiang.
-
Apa itu Selendang Mayang? Selendang Mayang merupakan salah satu jajanan tradisional yang berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah. Jajanan tradisional ini terbuat dari bahan dasar tepung beras yang diolah menjadi bentuk seperti selendang atau jaring yang lembut dan kenyal.
-
Di mana Keteng-keteng dibuat dan dimainkan? Kabupaten Karo di Sumatera Utara merupakan daerah yang masyarakatnya masih melestarikan budaya nenek moyang mereka. Salah satu yang saat ini masih sering ditampilkan adalah bermain alat musik Keteng-keteng yang melegenda.
-
Kapan tradisi Gamelan Sekaten dilakukan? Dikutip dari Indonesia.travel.id, Alunan Gamelan yang berada di sekitar area Keraton Kasepuhan Cirebon, menjadi penanda bahwa umat Muslim di Cirebon merayakan hari kemenangan.
Secara bentuk alat musik kotemporer ini mirip dan terbuat dari bambu, namun susunan serta suaranya lebih unik dari alat musik serupa yang lebih dulu ada.
Menariknya, Celentung pernah meraih rekor dunia beberapa waktu lalu. Simak informasi selengkapnya.
Bentuk Celentung
Secara bentuk, Celentung terbuat dari bambu yang dipotong 20 sampai 30 cm, dengan unsur bandulan yang terbuat dari kayu dan terpasang di kanan-kirinya.
Fungsi bandulan ini adalah untuk menghasilkan suara, saat dipantulkan ke bambu yang sudah dibuat khusus.
Celentung juga memiliki beberapa ukuran, mulai dari diameter kecil 2,5, sedang sampai besar 6 sentimeter, untuk hasil suara yang berbeda.
Cara memainkan Celentung
Mengutip Instagram Budaya Kuring, cara memainkan alat musik Celentung cukup mudah. Bambu yang sudah menyerupai Celentung digoyangkan menggunakan jari hingga mengeluarkan suara yang indah. Agar mudah saat dimainkan, Celentung akan dijejerkan dengan urutan dari kecil ke besar atau sesuai kebutuhan musik menggunakan penyangga yang terbuat dari bambu.
Patokan nada mengikuti angklung
Urutan nada dari Celentung diketahui masih mengiblat ke alat musik bambu lainnya yakni angklung.
Posisinya dari kecil ke besar yakni do-re-mi-fa-so-la-si-do. Agar nadanya beraturan, pemain akan memainkannya baik urut maupun acak.
Alat musik ini kerap tampil di berbagai acara kesenian wilayah Kabupaten Garut, khususnya Kecamatan Selaawi.
Dikombinasikan dengan alat musik lain
Keunikan alat ini adalah nadanya yang dinamis dan khas (diatonik), sehingga bisa dikombinasikan dengan alat musik lainnya.
Gambar: Liputan6/Jayadi Supriadin
Karakter suara Celentung yang lebih tinggi dari angklung juga asyik dikolaborasi dengan gitar, kendang, suling termasuk kecapi.
Untuk memainkan Celentung, biasanya dibutuhkan satu sampai dua orang, dengan pembagian nada tertentu.
Berangkat dari melimpahnya bambu
Sebagaimana diberitakan Liputan6, kemunculan alat musik ini tak terlepas dari melimpahnya unsur pohon bambu di wilayah Selaawi.
Dari sana, sang pelopor, Rahmat Effendy yang juga camat di sana berupaya membuat alat music tradisional lainnya dari bambu.
Dirinya kemudian bekerja sama dengan beberapa pengolah bambu dan pegiat seni budaya setempat sampai lahirlah Celentung ini pada 2016.
“Awalnya Celentung itu mainan, lalu sepertinya bagus sekali kalau dijadikan alat musik,” kata dia beberapa waktu lalu.
Proses pembuatan tidak serumit Angklung
Walaupun sedikit mirip Angklung, namun Celentung memiliki keunggulan yakni lebih efisian.
Ini karena dalam satu alat musik, perajin tidak perlu banyak menggabungkan unsur bambu sehingga lebih sedikit penggunaannya.
Secara pembuatan juga tidak serumit Angklung, dengan ukuran yang lebih kecil dan ringan saat dimainkan.
Pernah raih rekor dunia.
Sisi menarik lainnya, Celentung ternyata pernah meraih rekor dunia saat dipentaskan di momen hari ulang tahun Kabupaten Garut, April 2019 lalu.
Penyematan ini berdasarkan analisis dari Record Holder Republic (RHR), karena Celentung dimainkan oleh 200-an peserta.
Setelah meraih rekor, undangan pementasan Celentung terus berdatangan dan saat ini mulai dikolaborasikan dengan jenis musik kekinian.
Ini sekaligus membuka jalan agar alat musik Celentung bisa makin dikenal secara luas di masyarakat dan di mata dunia.