Bentuknya Mirip Corong, Intip Keunikan Alat Musik Pupuik Batang Padi Khas Minang
Alat musik yang satu ini masuk dalam kategori alat musik tiup.

Alat musik yang satu ini masuk dalam kategori alat musik tiup.

Bentuknya Mirip Corong, Intip Keunikan Alat Musik Pupuik Batang Padi Khas Minang
Kesenian tradisional merupakan salah satu media untuk merepresentasikan suatu budaya yang sudah ada sejak zaman nenek moyang.
Masyarakat Indonesia di berbagai daerah memiliki banyak kesenian tradisional, salah satunya berupa alat musik.
Masyarakat Agam di Sumatera Barat memiliki alat musik yang unik bernama Pupuik Batang Padi. Alat musik yang satu ini masuk dalam kategori alat musik tiup.
Berawal dari sebuah budaya masyarakat setempat yang berprofesi sebagai petani, Pupuik Batang Padi semakin berkembang seiring berjalannya waktu menjadi salah satu media hiburan.
Berkembang di Daerah Agraris
Melansir dari situs warisanbudaya.kemdikbud.go.id, keberadaan Pupuik Batang Padi ini bermula dari para petani yang hendak melepas hewan ternaknya ketika panen atau sedang menghuni suatu lahan pertanian.
Pupuik Batang Padi cukup berkembang di daerah agraris atau pertanian.
Tak heran jika alat musik yang satu ini masih berkaitan erat dengan tanaman atau tumbuhan hasil bumi milik para petani.
Terbuat dari Padi
Sesuai namanya, alat musik ini terbuat dari salah satu buah batang padi pilihan yang sudah masak atau matang. Pupuik Batang Padi yang bagus biasanya menggunakan batang yang tipis dan bertekstur lembut.
Beberapa jenis padi yang dibuat menjadi alat musik Pupuik Batang Padi ini di antaranya padi sokan, padi caredek, dan padi batang sipuluik. Untuk ukurannya juga harus diperhatikan, yakni tidak terlalu besar, namun tidak juga terlalu kecil.
Untuk menghasilkan suara, alat musik ini dimodifikasi dengan melubangi bagian batang padi mirip seperti seruling.
Dimainkan Oleh Ahlinya
Untuk segi suara, Pupuik Batang Padi ini tidak ada pakemnya, artinya seluruh suara yang dihasilkan tergantung dari si pemainnya dalam meniup.
Tentu, alat musik ini hanya dimainkan oleh ahlinya saja.
Uniknya, alat musik ini umurnya tidak panjang. Setelah diletakkan begitu saja walau hanya 5 menit, Pupuik Batang Padi ini sudah tidak bisa lagi digunakan.
Dulu, penyimpanan alat musik ini menggunakan rongga kulit pisang atau pelepah daun pisang. Kini, masyarakat biasa menyimpannya di pipa paralon dan bisa bertahan sampai kurang lebih 3 bulan.