Mengenal Gendang Pampat, Musik Tradisional Suku Dayak Iban Sebagai Simbol Rasa Syukur
Permainan alat musik tradisional itu dilakukan untuk mengisi waktu kebersamaan mereka di rumah panjang.
Permainan alat musik tradisional itu dilakukan untuk mengisi waktu kebersamaan mereka di rumah panjang.
Mengenal Gendang Pampat, Musik Tradisional Suku Dayak Iban Sebagai Simbol Rasa Syukur
Salah satu hal yang menjadi produk kebudayaan adalah alat musik. Beberapa kelompok suku di Indonesia punya alat musik yang khas.
Kelompok Suku Dayak Iban misalnya, mereka punya alat musik tradisional bernama Gendang Pampat. Alat musik ini biasanya dimainkan pada saat upacara adat.
Dikutip dari Instagram @penerbit.brin, permainan alat musik ini merupakan salah satu cara untuk menjaga ikatan kekeluargaan orang Iban.
-
Di mana contoh musik tradisional Sumut? • Arumba merupakan alat musik yang terbuat dari bambu yang berasal dari Jawa Barat • Angkulung adalah alat musik asal Jawa Barat • Basa-Basi adalah alat musik yang bentuknya seperti terompet asal Sulawesi Selatan • Gamelan Jawa alat musik gamelan yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta
-
Mengapa lagu Kembang Gadung di anggap sakral? Makna yang mendalam ini yang kemudian membuat Kembang Gadung dinilai sakral sehingga tidak pernah dilepaskan saat memulai pertunjukan kebudayaan.
-
Bagaimana ciri khas Pantun Bahasa Ngapak Tegal? Tegal merupakan daerah yang sangat dikenal dengan aksen ngapak yang menonjol. Bahkan seseorang yang mendengar orang lain yang menggunakan dialek ngapak pasti akan terpikir bahwa ia berasal dari Tegal.
-
Apa makna lagu Kembang Gadung? Lagu Kembang Gadung jadi tetembangan nenek moyang yang masih dilestarikan, dengan makna keagungan Tuhan.
-
Kenapa Serdadu Bambu menggunakan musik tradisional? 'Memang untuk di komunitas kita, inti awalnya bukan sekedar untuk perform ya. Tetapi juga sudah masuk ke ranah budaya,' kata Abah.
-
Apa itu Songket Palembang? Salah satu kekayaan budaya tradisional di Sumatra Selatan yaitu Songket Palembang.
Tak hanya saat upacara adat, permainan alat musik tradisional itu dilakukan untuk mengisi waktu-waktu kebersamaan mereka. Di Rumah Panjang Ngaung Keruh, Desa Labian, Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat misalnya.
“Kekuatan dalam ikatan kekeluargaan itu masih terus diterapkan di rumah panjang ini,” ujar Kepala Dusun Ngaung Keruh, Robertus Tutong, dikutip dari kanal YouTube BRIN Indonesia.
Terkadang, permainan alat musik itu juga perlu dilakukan karena mendapat petunjuk alam. Begitu petunjuk itu datang, alat-alat musk dikeluarkan dari tempatnya untuk dibunyikan.
Tutong mengatakan, bila diibaratkan, bunyi gendang itu bertujuan untuk mengundang para anggota keluarga lain datang. Tak hanya oleh bapak-bapak, Gendang Pampat juga dimainkan oleh kelompok ibu-ibu.
Pada saat musik gendang dibunyikan, para warga yang mendiami rumah panjang keluar dari kamar-kamarnya untuk menari bersama. Bahkan para ibu-ibu berdandan dan mengenakan pakaian tradisional sambil menari.
“Bukannya dari belajar atau pelatihan. Tapi menyerap, mendengar, dan mempraktikkan. Maka permainan alat musik ini selalu diwariskan turun-temurun. Karena kalau putus, nilai budaya kitab isa punah,” begitu kata Robertus Tutong.
Ia mengatakan, bahan pembuatan Gendang Pampat diambil dari hutan. Bahan pembuatannya antara lain kayu, dan kulit Binatang hasil buruan.
Kini, Tutong sibuk melatih anak-anak muda untuk pandai memainkan Gendang Pampat. Menurutnya, pelatihan itu harus dilakukan sejak dini agar mereka bisa mengembangkan kreativitas dari bermain alat musik tersebut.
“Ini akan menjadi kekuatan bagi masyarakat Iban yang tinggal di sini. Mudah-mudahan harapan ini kelak bisa terkabul,” ujarnya dikutip dari kanal YouTube BRIN Indonesia.