Mengenal Uniknya Ritual Anak Balam Khas Minang, Pengobatan dengan Mantra dan Alunan Musik
Sebuah metode pengobatan tradisional asal Minang yang hanya menggunakan beberapa orang penari dan alunan musik serta kekuatan syair atau mantra.
Sebuah metode pengobatan tradisional asal Minang yang hanya menggunakan beberapa orang penari dan alunan musik serta kekuatan syair atau mantra.
Mengulik Uniknya Ritual Khas Minang, Gunakan Kekuatan Mantra dan Alunan Musik
Minangkabau selain kental dengan tradisi dan adat istiadat Melayu, terdapat pula ritual-ritual yang digunakan dalam pengobatan tradisional. Salah satu ritualnya dikenal dengan sebutan Anak Balam.Ritual yang satu ini biasa digunakan oleh masyarakat Minang untuk mengobati suatu penyakit dengan kekuatan syair atau mantra serta alunan musik.
Selain itu, ritual ini juga dilengkapi dengan penari-penari yang berjumlah genap. (Foto: Pixabay)
Secara umum, Anak Balam ini adalah ritual pengobatan alternatif yang masih berkaitan dengan dunia perdukunan. Peran dukun ini untuk mengobati penyakit di dalam tubuh seseorang akibat pengaruh gaib.
-
Siapa yang menjalani ritual adat Batak? Chen Giovani menjalani ritual adat Batak menjelang pernikahannya dengan Fritz Hutapea.
-
Siapa yang melakukan ritual Mangalang Babi Ambat? Ritual ini rutin dilakukan oleh masyarakat Batak Toba yang tinggal di kaki Gunung Pusuk Buhit atau tepatnya di bagian tepi Danau Toba.
-
Apa saja metode pengobatan kuno? Berikut daftar teknik pengobatan ekstrem yang dipercaya mujarab oleh orang Mesir dan Yunani kuno.
-
Apa tujuan ritual Mangalang Babi Ambat? Ritual ini menggunakan daging babi sebagai menu utamanya. Ritual ini kembali dilakukan saat Pandemi COVID-19 yang dipercaya bisa menolak virus Corona sekaligus tolak bala.
-
Dimana ritual Mangalang Babi Ambat dilaksanakan? Ritual ini rutin dilakukan oleh masyarakat Batak Toba yang tinggal di kaki Gunung Pusuk Buhit atau tepatnya di bagian tepi Danau Toba.
-
Dimana pengobatan tradisional warga Betawi? Masyarakat Betawi tempo dulu punya berbagai tradisi, mulai dari budaya bersantap makanan, merayakan hari besar, sampai pengobatan tradisional, seperti yang dilakukan masyarakat di wilayah Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan.
Ada Penari dan Alunan Musik
Meski ritual Anak Balam ini masih terikat dengan perdukunan dan mistis, namun dalam praktiknya membutuhkan beberapa orang penari berjumlah genap.
Uniknya, para penari ini akan mengikuti irama yang dihasilkan dari alunan alat musik biola. Melansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, para penari akan menari sembari mengucapkan mantra secara berirama.
Jumlah penari ini mengacu pada jumlah burung balam (perkutut) yang biasanya selalu lahir (ditetaskan) dua ekor (sepasang). Dalam kondisi tertentu, salah satu penari atau 3 orang penari akan pingsan dan 1 penari akan kerasukan, penari inilah yang menjadi dukun yang akan mengobati pasien.
Proses Pengobatan
Dilansir dari artikel "Nyanyian Anak Balam: Terapi Mistik Perdukunan Ke Seni Pertunjukan Rabab Pasisie Di Pesisir Selatan Sumatera Barat", sebelum memulai ritual, pihak yang akan berobat harus menyediakan beberapa syarat
berupa ramuan obat dan sesajian yang diserahkan kepada dukun.
Sesaji itu berupa Bungo Tujuah macam untuk mendiagnosa pasien, Limau Tigo Macam atau jeruk tiga jenis, 15 sajian bahan lainnya yang ditujukan untuk roh leluhur atau dewi yang dipanggil dukun.
Biasanya ritual Anak Balam akan dilakukan di dua tempat, yaitu di rumah dukun dan juga di tepi pantai.
Berubah Fungsi
Seiring perkembangan zaman, Anak Balam berubah fungsinya yang tadi untuk ritual pengobatan menjadi sebuah hiburan semata.
Praktik Anak Balam ini sudah semakin jarang dilakukan. Hal ini sudah mulai adanya fasilitas kesehatan yang lebih mumpuni.
Ritual Penuh Nilai Kehidupan
Anak Balam ini mengandung nilai-nilai positif yang bisa kita petik. Pertama, ada nilai ketuhanan bahwa masyrakat sangat mempercayai jika tuhan menyediakan obat untuk segala penyakit.
Kemudian, tugas manusia atau yang mengalami penyakit adalah berdoa dan berikhtiar untuk mendapatkan kesembuhan. Lalu, ada nilai kemanusiaan dimana para pelaku Anak Balam berusaha membantu pasien untuk sembuh dari penyakitnya.Selain itu, ada nilai keindahan yang diambil dari gerakan tarian yang mengikuti irama musik sehingga melahirkan estetika dan keindahan dalam gerak dan bunyi.