Mengenal Tradisi Sarafal Anam, Kesenian Khas Bengkulu yang Kental dengan Nuansa Islam
Sebuah kesenian asli Bengkulu yang kental dengan agama Islam ini tak lepas dari sejarah kedatangannya Islam ke Kabupaten Kaur sejak ratusan tahun.
Sebuah kesenian asli Bengkulu yang kental dengan agama Islam ini tak lepas dari sejarah kedatangannya Islam ke Kabupaten Kaur sejak ratusan tahun.
Mengenal Tradisi Sarafal Anam, Kesenian Khas Bengkulu yang Kental dengan Nuansa Islam
Islam mulai masuk ke Nusantara sudah sejak ratusan tahun yang lalu. Bukan hanya pengaruh agama dan keyakinan saja, melainkan juga pengaruh budaya. Wilayah Sumatera, menjadi dekade awal persebaran agama Islam, tak heran jika banyak sekali tradisi dan budaya yang kental dengan nuansa Islam.
Kali ini, salah satu tradisi yang masih berkaitan dengan hasil penyebaran agama Islam ada di Bengkulu, yang bernama Sarafal Anam. Nama ini berasal dari teks maulid yang paling dibaca di Nusantara. (Foto: Pixabay)
-
Kenapa Seni Benjang disebut 'hambluminanas, hablumin-Alloh'? Walau mempertontonkan aktivitas gulat, namun Benjang menyimpan makna tersendiri. Ini karena seni Benjang mampu mendatangkan banyak orang untuk saling berinteraksi dan berkomunikasi, serta mengucap syukur bisa menyaksikan hiburan bertemu dengan sanak tetangga.Dengan begitu seni benjang memiliki makna 'hambluminanas, hablumin-Alloh', atau bisa menjaga hubungan baik antar sesama manusia dan manusia dengan Tuhan.
-
Apa itu Songket Palembang? Salah satu kekayaan budaya tradisional di Sumatra Selatan yaitu Songket Palembang.
-
Apa Sajian Kuliner Khas Bengkulu? Provinsi Bengkulu memiliki sajian kuliner lezat dengan bahan dasar daging ikan yang bernama Pendap.
-
Apa yang terkenal di Bengkulu? Provinsi Bengkulu terkenal dengan Bunga Rafflesia Arnoldii, yang menjadi keunikan utama wisatanya.
-
Dimana Sunan Bonang berdakwah menggunakan kesenian? Mengutip Instagram @tuban_bercerita, berbekal pengalaman dakwahnya yang gagal di Kediri, ia lantas melakukan pendekatan asimilatif (peleburan) corak Islam dalam budaya Jawa. Dia memantapkan kepiawaiannya dalam kesusastraan dan kesenian untuk berdakwah di tempat lain.
-
Siapa yang menyebarkan Islam di Bengkulu? Melansir dari situs indonesia.go.id, Festival Tabot pertama kali dipentaskan oleh Syeh Burhanuddin atau dikenal dengan Imam Senggolo pada tahun 1685. Ia merupakan tokoh penyebar agama Islam pertama di tanah Bengkulu.
Masuknya tradisi Sarafal Anam ke Bengkulu ini menurut beberapa sumber tidak ada yang tahu pasti. Namun, diperkirakan kesenian ini ada saat bersamaan dengan masuknya Islam ke Bengkulu.
Melansir dari sebuah jurnal "Seni Sarafal Anam di Bengkulu: Makna, Fungsi dan Pelestarian" karya Muhammad Tarobin, Sarafal Anam di Bengkulu mengenal tiga nada yaitu pangkal, naik, dan turun. Sedangkan jenis-jenis pukulan gendangnya menyesuaikan dengan tiga nada tersebut.
Seperti apa tradisi Sarafal Anam yang berada di Bengkulu tersebut? Simak informasi selengkapnya yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.
Lantunan Selawat
Mengutip dari situs warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Sarafal Anam adalah tradisi mengucap lantunan selawat dan pujian kepada Allah dan Nabi Muhammad SAW yang dibarengi dengan permainan alat musik.
Saat melantunkan selawat diiringi dengan alat musik terbangan, dari setiap peralihan satu bagian selawat ke selawat lainya ditandai dengan permainan terbangan.
Pemain musik Sarafal Anam minimal 5 orang dan maksimal tergantung kebutuhan penyajian. Selain itu, dalam kesenian Sarafal Anam terdapat penampil ditempatkan pada shaf. Para pemain ini terdiri dari 19 orang atau lebih.
Ada Ketua Adat dan Pemain
Dalam gelaran Sarafal Anam terdapat ketua adat yang bertugas sebagai pembuka atau yang memulai acara dengan melantunkan syair. Kemudian barulah diikuti dengan pemain yang lain.
Para tokoh masyarakat yang berada di shaf tidak memainkan rebana hanya melantunkan syair kesenian Sarafal Anam saja. Kesenian ini menjadi bagian dari salah satu unsur tradisi yang ada di Kabupatan Kaur.
Setiap komunitas pemilik sebuah kesenian tentu berkeinginan untuk mengembangkan dan mewariskan keseniannya kepada generasi penerus. Generasi tua menurunkan dan membagi pengalaman mereka kepada generasi yang lebih muda.
Dengan adanya sistem ini, tradisi Sarafal Anam akan terus lestari dan tidak tergerus oleh perkembangan zaman yang sudah sangat modern.
Penuh Makna Mendalam
Tradisi Sarafal Anam ini juga mengandung makna yang cukup mendalam. Menurut masyarakat Bengkulu, tradisi ini berkaitan dengan 'kebersamaan dan kerja sama'. Nilai-nilai kebersamaan ini terlahir ketika para pemain saling bergantian membaca syair.
Kemudian, kerja sama ini juga dibutuhkan ketika satu pihak melantunkan lagu jawab, maka pihak lain menyiapkan untuk melantunkan syair inti begitu juga sebaliknya. Kerja sama ini juga harus dalam kesatuan energi suara dan gerak memukul gendang.
Kemudian, tradisi ini juga mengandung unsur keindahan dari sisi penikmatnya. Unsur tersebut juga tak lepas dari suasana indah, semangat, dan juga gairah yang terlihat dan mampu dirasakan oleh penikmat atau penonton.