Uniknya Seni Bangpret yang Menolak Punah, Dipakai untuk Sucikan Anak dan Rumah di Rancakalong Sumedang
Setiap pertunjukan Bangpret terbilang sakral, bahkan kabarnya bisa menyebabkan kesurupan bagi pemainnya.
Jika biasanya tradisi mensucikan memakai unsur utama berupa air, namun berbeda dengan yang dilakukan oleh warga di Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Para penduduk setempat, justru membersihkan melalui gelaran kesenian Banpret.
Loh kok bisa? Bisa! Karena Bangpret sebenarnya bagian dari upacara ngaruwat atau membersihkan jiwa seseorang maupun sebuah bangunan melalui bantuan doa. Tradisi ini pun sudah ada turun temurun sejak puluhan tahun silam hingga berkembang ke wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat.
-
Dimana tradisi ini dilakukan di Sumedang? Kebiasaan ini masih dijalankan oleh masyarakat di beberapa desa seperti Kadu, Lebaksiuh, Cintajaya, dan Cipicung, Kecamatan Jatigede.
-
Kenapa warga Sumedang pakai bongsang? Salah satu upaya menjaga lingkungan dari sampah plastik, jadi kami gunakan bongsang tahu untuk wadah daging kurban, yang nantinya dibagikan ke masyarakat sekitar,“ katanya, Kamis (29/6) mengutip laman Pemkab Sumedang.
-
Apa keunikan rumah di Citengah Sumedang? Gabungkan Gaya Sunda-Amerika, Rumah di Citengah Sumedang Ini Bikin Betah Di samping memadukan gaya Sunda-Amerika, rumah ini juga punya suasana yang nyaman. Gabungan unik antara budaya Sunda dan Amerika terlihat jelas di sebuah rumah wilayah Desa Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Tampak desainnya begitu cantik dengan struktur dua lantai di sana. Dari luar, bangunan ini sudah langsung mencuri perhatian karena kemegahannya.
-
Apa tradisi sungkem itu? Tradisi ini dilakukan dengan cara bersimpuh di hadapan orang yang lebih tua sambil mencium tangannya. Biasanya hal ini dilakukan oleh anak kepada orang tuanya sendiri saat Lebaran tiba.
-
Apa itu Kupat Tahu Sumedang? Kupat tahu menjadi salah satu kuliner andalan di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.Penganan ini biasanya disantap sebelum memulai aktivitas di pagi hari. Rasanya khas, dengan perpaduan rasa manis dan gurih yang menggugah selera. Kupat tahu wajib dicicipi saat mencari sarapan di kota tersebut.
-
Apa yang digunakan warga Sumedang untuk kurban ramah lingkungan? Cara warga di Kabupaten Sumedang ini patut ditiru, karena menggunakan wadah tahu ramah lingkungan untuk mendistribusikan daging kurban.
Setiap pertunjukan Bangpret terbilang sakral, bahkan kabarnya bisa menimbulkan kesurupan bagi pemainnya. Namun demikian, tradisi ini juga sarat dengan nila-nilai luhur dalam ajaran Islam karena ikut terlantun doa-doa dan pujian kepada sang pencipta.
Saat ini, Bangpret masih dipertontonkan namun hanya sebatas sebagai hiburan. Tradisi ini pun jadi salah satu yang menarik untuk disaksikan saat berkunjung ke desa budaya Rancakalong, Sumedang.
Bangpret Singkatan dari Terbang dan Tarompet
Merujuk kanal Youtube Luthfi Don Fatbozz, nama Bangpret sebenarnya merupakan singkatan yakni Terbang dan Tarompet (alat musik tiup terompet).
Terbang sebelumnya merupakan tetabuhan mirip rebana, dengan tembang-tembang puji-pujian. Sedangkan Tarompet biasanya dibunyikan dalam pertunjukan reak atau kuda renggong.
Terdapat sekitar 6 sampai 7 pemain alat musik dalam kesenian Bangpret. Satu orang menabuh kendang, lalu ada yang meniup tarompet, tiga menabuh terbang hingga memukul gong. Jika diperlukan, pemain musik akan ditambahkan sesuai jenis Bangpret yang dimainkan.
“Banyaknya pemain tergantung musiknya, kalau pakemnya itu enam orang tapi kalau modern atau siuh kawih itu lebih banyak karena ada pola dangdutnya,” kata seorang pemain Bangpret di Subang, Lili.
Digunakan untuk Mensucikan Orang hingga Rumah
Jika dilihat dari salah satu unsur Bangpret yakni Terbang, kesenian ini mulanya digunakan untuk mensucikan seseorang atau benda.
Merujuk Wikipedia, jika digunakan sebagai meruwat, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, mulai dari melakukan ijab kabul, kemudian diiringi lantunan musik rebana dari terbang dengan nyanyian puji-pujian, lalu ada penari yang mengiringinya.
Kemudian, dilanjutkan dengan menyiramkan air doa ke seluruh penjuru rumah, yang kemudian ditutup dengan doa. Di saat yang bersamaan, para pemain Bangpret akan duduk secara khidmat dan membentuk setengah lingkaran sembari menadahkan kedua tangan.
“Memainkan Bangpret tergantung tujuannya, jika untuk meruwat bisa saja kesurupan, karena harus memakai sesajen,” tambahnya.
Ditampilkan dalam Pesta Panen
Di era sekarang, Bangpret sudah termasuk kategori hiburan masyarakat. Ini karena pertunjukkannya yang juga dilangsungkan saat perayaan hajat budaya di desa, maupun pesta panen.
Seperti di Desa Cibunar, Kecamatan Rancakalong, kesenian ini rutin diadakan tiap tahun untuk menunjukkan rasa syukur akan hasil panen yang melimpah dan bisa diserap cepat oleh pasaran.
Dalam acara Bangpret, turut didokan hasil panen yang diwadahi daun pisang hingga plastik dari buah atau sayur yang menjadi komoditas di sana.
Dikenalkan Sebagai Kesenian Khas Tanah Sunda
Bangpret yang pertama kali dikembangkan pada 1980-an ini, perlahan menjadi hiburan yang menarik bagi masyarakat.
Bahkan, kehadirannya juga berpotensi mengangkat nama daerah pelestarinya seperti di Sumedang, Jawa Barat.
Terakhir Bangpret ditampilkan dalam acara memperingati hari jadi BUMDESMA Rancakalong di Geoteater setempat pada 24 Juni 2024.