Kenalan dengan Desa Giri Jaya Sukabumi, Ada Dukun Bayi sampai Dukun Tulang
Para ahli pengobatan tradisional atau dukun di Desa Giri Jaya Sukabumi memiliki spesifikasi dan keahliannya masing-masing.
Saat warga kampung kebanyakan sudah meninggalan pengobatan tradisional, hal berbeda justru bisa ditemui di Desa Giri Jaya, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Di sana, warganya masih mempertahankan tradisi penyembuhan dengan kearifan lokal.
Para ahli pengobatan di Giri Jaya kemudian dikenal dengan nama dukun. Mereka meliliki spesialisasinya masing-masing, seperti dukun bayi, dukun mantra, dukun pijat, dukun sunat sampai dukun tulang.
-
Apa hubungan antara dukun dan bayi di makam? Namun, penelitian genetik terbaru mengungkap bahwa dukun yang dikubur di Bad Dürrenberg, sebuah kota di Jerman timur itu ternyata bukan ibu dari bayi tersebut, melainkan kerabat turunan keempat atau kelima dari anak laki-laki yang kemungkinan dimakamkan beberapa dekade sebelumnya.
-
Apa saja agama yang ada di Dusun Sekar Gadung? Dulu, warga di kampung ini terdiri dari pemeluk agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, dan Buddha.
-
Di mana makam dukun itu ditemukan? Lokasi penemuan ini adalah Kompleks Arkeologi Pacopampa, yang terletak di dataran tinggi utara Peru.
-
Apa saja yang dikirab dalam tradisi Suran Mbah Demang? Yang dikirab antara lain pusaka Kyai Blencong, Bende, tombak dan kitab Ambeyo, serta foto Mbah Demang Cokrodikromo dan foto Eyang Ki Juru Permono.
-
Dimana Tradisi Ujungan dilakukan? Warga di kampung adat Cibadak, Desa Warung Banten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak memiliki sebuah tradisi unik bernama Ujungan.
-
Siapa ulama keturunan Sunan Giri di Sidoarjo? Ulama itu adalah Pangeran Lebo bin Sunan Prapen bin Sunan Dalem bin Sunan Giri alias Sayyid Muhammad Ali Muzayyid.
Namun jangan terkecoh dengan istilah dukun, karena ahli pengobatan tradisional tersebut tidaklah seperti dukun kebanyakan di film-film yang identik dengan makhluk gaib.
Para dukun yang bekerja untuk menyembuhkan itu memiliki resep dan cara pengobatan warisan leluhur, dan dengan bantuan doa-doa kepada sang pencipta. Yuk kenalan lebih dekat dengan pengobatan alternatif ala warga Desa Giri Jaya berikut ini.
Dijalankan oleh Perempuan
Mengutip Kemdikbud, para dukun yang menjalankan pengobatan leluhur itu kebanyakan adalah perempuan. Alasannya, perempuan dianggap memiliki ketelitian dan ketelatenan dalam merawat dan menyembuhkan penyakit.
Namun ada juga ahli pengobatan tradisional dari kalangan laki-laki dengan spesialiasi pengobatan fisik dan supranatural, seperti dukun tulang dan dukun mantra.
Untuk dukun bayi, hampir dipastikan seluruhnya adalah perempuan, karena akan berkaitan dengan penanganan bayi, anak-anak hingga ibu hamil.
Dukun Mantra untuk Sembuhkan Penyakit Tak Kasat Mata
Terkait Dukun Mantra, biasanya akan mengobati penyakit yang berkaitan dengan hal-hal di luar nalar. Ia secara khusus menolong dan mengobati orang, dengan gangguan penyakit yang diakibatkan dari adanya singgungan dengan makhluk gaib atau biasa disebut kapasarumahan.
Desa Giri Jaya masih memiliki tempat gawat (angker) berupa pohon besar, hutan dan tempat keramat. Jika tidak sengaja melewatinya, dan sedang dalam kodisi kurang baik, biasanya akan mengalami ketempelan.
Untuk mengobatinya, Dukun Mantra akan melakukan dialog dengan mahluk halus yang diduga masuk ke dalam tubuh seseorang. Setelah berkomunikasi, makhluk tersebut akan meminta suatu syarat yang biasanya harus dipenuhi oleh anggota keluarga agar seseorang tersebut bisa sembuh.
Dukun Pijat dan Sumber Informasi Kesehatan
Dukun Pijat Giri Jaya memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan masyarakat. Mereka memberikan pijatan untuk meredakan nyeri dan ketegangan otot dengan mengandalkan pengetahuan turun-temurun.
Dukun ini sering kali juga memberikan ramuan herbal, melalui campuran rempah sebagai metode penyembuhan. Keberadaan mereka sangat dinanti karena menawarkan solusi alternatif bagi masyarakat yang mungkin tidak memiliki akses ke layanan medis modern.
Dengan keahlian khususnya, dukun pijat berperan dalam menjaga kesejahteraan fisik warga setempat, terutama bagi yang terbiasa beraktivitas di ladang.
Selain tugas utamanya sebagai penyedia terapi pijat, Dukun Pijat juga sering menjadi sumber informasi mengenai perawatan tubuh dan makanan yang bagi untuk kesehatan.
Dukun Tulang Siap Menyembuhkan Patah Tulang
Dukun tulang, atau dalam istilah setempat disebut tukang omehan, biasanya diminta untuk mengatasi masalah kelelahan otot, urat dan kaitannya dengan tulang. Doa-doa juga dilantunkan sebagai metode untuk mengobati, semisal patah tulang.
Dalam melakukan tugasnya, dukun tulang menggunakan berbagai teknik untuk meredakan nyeri dan memperbaiki posisi tulang yang patah atau keseleo.
Beberapa area akan dipijat menggunakan minyat urut, ataupun parutan jagung muda sebagai ramuan untuk meringankan patah tulang. Dukun Tulang sangat mengetahui kapan lengan atau unsur kaki yang bermasalah bisa sembuh, dan kembali difungsikan dalam kegiatan sehari-hari.
Dukun Khitan biasanya Disebut Bengkong
Dukun khitan, atau bengkong seperti yang dikenal di Desa Giri Jaya, adalah pengobat yang membantu proses khitan pada anak-anak berusia 7-10 tahun.
Di desa tersebut, ada dua bengkong terkenal yang menggunakan metode sederhana, seperti memotong dengan pisau dan mengoleskan minyak kelapa asli. Meskipun metode mereka tradisional, kemampuan mereka dalam melakukan khitan sangat dihargai oleh masyarakat.
Para dukun, termasuk bengkong, harus mematuhi pantangan tertentu untuk menjaga keilmuannya. Pantangan ini biasanya diajarkan oleh guru atau orang tua mereka dan berkaitan dengan praktik spiritual atau olah batin. Sebagai contoh, bengkong tidak boleh membagikan rahasia pengobatan mereka kepada orang lain agar ilmunya tetap kuat.
Dengan mematuhi pantangan tersebut, dukun memastikan bahwa kemampuan dan pengetahuan mereka tetap efektif dan bermanfaat. Praktik ini menunjukkan pentingnya menjaga tradisi dan kepercayaan dalam setiap aspek pengobatan tradisional.
Paraji dan Ketelatenan Menjaga Ibu Hamil sampai Sang Bayi Lahir
Terakhir di Desa Giri Jaya juga masih mempertahankan Dukun Bayi atau yang biasa disebut dengan Paraji.
Merujuk Jurnal Pena Literasi dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) berjudul: “Patriotisme Perempuan Sunda pada Tokoh Paraji di Pamengpeuk, Garut Selatan, Jawa Barat” para Dukun Paraji atau Dukun Bayi ini biasanya perempuan karena dianggap memiliki ikatan yang sama dengan perempuan yang hamil dan hendak melahirkan sebagai penentu metode pengobatan.
Alasan Paraji masih bertahan di Giri Jaya lantaran biayanya yang murah dan bisa membantu persalinan di rumah. Paraji juga sudah mendampingi ibu saat menjelang persalinan untuk membantu mengatasi rasa sakit. Kemudian, Paraji juga akan mendampingi sang ibu merawat bayi sementara sampai terbiasa.
Sejumlah alat turut dibawa seperti benang untuk mengikat tali pusar, spiritus agar tidak terasa sakit, pisau dan gunting untuk alat memotong pusar, baskom tempat air hangat, perban untuk pembalut, dan obat luka agar steril untuk menutup luka.