Kisah Kapten Mochammad Dahlan Halim Sosok Pertama yang Dikubur di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Gugur saat Pemberontakan DI/TII
Sebelumnya Kapten Halim sempat dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Ancol, lalu dipindahkan ke Kalibata
Sudah tahu, siapa sosok pertama yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Kota Jakarta Selatan? Ia adalah Kapten Mochammad Dahlan Halim yang merupakan anggota militer dan ditugaskan untuk mengamankan negara pasca kemerdekaan.
Halim saat itu ditugaskan untuk menghentikan berbagai pemberontakan yang terjadi di Indonesia. Saat masa kekosongan pemerintahan negara, ada banyak kelompok yang saling mengklaim kepemilikan Indonesia sehingga dianggap meresahkan.
-
Siapa yang dimakamkan di Makam I? Hasil penyelidikan akhirnya menetapkan Makam I berisi kerangka Philip II, bersama istrinya Cleopatra Eurydice dan bayi laki-laki mereka.
-
Siapa yang meninggal pertama kali? Tino Karno meninggal dunia saat Nabila masih berusia 8 tahun, meninggalkan duka mendalam dalam hidupnya.
-
Apa nama asli KH Ahmad Dahlan? KH Ahmad Dahlan, yang lahir dengan nama Muhammad Darwis, dilahirkan pada 1 Agustus 1868 di Kampung Kauman, Yogyakarta.
-
Kapan Halim Perdanakusuma gugur? Nahas, pesawat tersebut diterjang badai hingga mengalami kecelakaan tanggal 14 Desember 1947.
-
Kapan KH Ahmad Dahlan dilahirkan? KH Ahmad Dahlan, yang lahir dengan nama Muhammad Darwis, dilahirkan pada 1 Agustus 1868 di Kampung Kauman, Yogyakarta.
-
Dimana KH Ahmad Dahlan dilahirkan? KH Ahmad Dahlan, yang lahir dengan nama Muhammad Darwis, dilahirkan pada 1 Agustus 1868 di Kampung Kauman, Yogyakarta.
Tingginya pengabdian Halim terhadap keutuhan tanah airnya membuat ia rela maju ke medan perang dan rela mati demi negara. Aksi heroiknya turut menginspirasi, karena rela menyerahkan nyawa demi kemerdekaan Indonesia seutuhnya.
Berikut kisah Kapten Mochammad Dahlan Halim yang menjadi teladan demi mempersatukan negara Indonesia.
Bermula dari Maraknya Gerakan Pemberontakan
Setelah tahun 1948, Indonesia menjadi negara yang masih belum memiliki pemimpin tetap. Hal ini menimbulkan terjadinya banyak pemberontakan, tak terkecuali di Jawa Barat. Di tanah pasundan, terdapat kelompok yang dianggap mengganggu stabilisasi negara salah satunya Darul Islam (DI).
Menurut Wikipedia, kelompok tersebut memiliki niat untuk mendirikan Negara Islam Indonesia (NII) dan ingin menjadikan syariat Islam sebagai dasar hukum negara bentukannya. Untuk memperkuat kuasa, mereka turut membentuk pasukan yang bernama Tentara Islam Indonesia (TII).
Dari sana, Tentara Nasional Indonesia (TNI) kemudian disebar ke seluruh daerah, termasuk Mochammad Dahlan Halim yang ditugaskan di wilayah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Ditembak saat Berpatroli di Rancadarah
Mengutip disipusda.purwakartakab.go.id, sebelum kejadian, anggota militer kelahiran 31 Maret 1926 ditugaskan untuk mengatasi pemberontakan dari DI/TII dan banyak berpatroli di wilayah Rancadarah.
Malam hari tanggal 5 September 1951, ia tengah mengendarai mobil Jeep Willys buatan Amerika bersama staffnya. Ketika berada di sebelah Selatan Alun-alun Wanayasa, mereka tiba-tiba dihadang oleh pasukan DI/TII.
Karena kalah jumlah, Kapten Halim kemudian tertembak dan staffnya berhasil selamat usai melarikan diri. Di hari itu, Kapten Halim kemudian dinyatakan meninggal dunia dan gugur ketika menjalankan patroli keamanam.
Sempat Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Ancol
Setelah disemayamkan, jenazah Kapten Mochammad Dahlan Halim lantas dikuburkan di Taman Makam Pahlawan Ancol. Pemakaman berlangsung haru, lantaran sosoknya meninggal ketika menjalankan tugas.
Di masa itu, pasukan TII memang kerap melakukan gerilya dan menghadang siapapun yang tidak mendukung gerakannya. Pasukan tersebut dipimpin oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo yang ingin mendirikan negara sendiri.
Mereka diketahui menolak dengan keras terhadap ideologi negara selain Al Quran serta Hadits, dan menyatakan bahwa negara sebut telah menerapkan sistem hukum “Kafir”.
Jadi Sosok Pertama yang Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata
Tiga tahun setelah Kapten Halim wafat, kemudian makamnya dipindah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata pada 9 Juni 1954. Ia merupakan sosok pertama yang dimakamkan di sana, tepatnya di Petak A 1.
Selain kuburan milik Halim, tidak ada lagi makam di sana hingga beberapa tahun kemudian terjadi pemindahan lanjutan para pahlawan yang sebelumnya juga gugur di masa penjajahan.
Seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan kota, lokasi TMP tersebut dianggap tidak memadai. Berdasarkan arahan Presiden RI Ir. Soekarno, TMP yang awalnya berada di Ancol dipindahkan ke Kalibata di Jakarta Selatan, yang sekarang terletak di atas area seluas 5 hektar.
Adapun jabatan terakhir yang diemban oleh Mochammad Dahlan Halim adalah Komandan Staf, Komandan Seksi, Wakil Komandan Batalyon 314 Brigade D Divisi Siliwangi di Cikampek, Jawa Barat dengan pangkat Kapten TNI.