Mengunjungi Makam Ereveld Candi di Semarang, Ribuan Prajurit Korban Perang Dunia II Dimakamkan di Sini
Di sana dimakamkan para pejuang KNIL yang tewas selama Perang Dunia II

Di sana dimakamkan para pejuang KNIL yang tewas selama Perang Dunia II

Mengunjungi Makam Ereveld Candi di Semarang, Ribuan Prajurit Korban Perang Dunia II Dimakamkan di Sini

Ereveld Candi merupakan sebuah taman makam pahlawan khusus Belanda yang berada di atas bukit tepatnya di Jl. Taman Jend. Soedirman No. 4 Semarang.
Ereveld Candi dibangun oleh perwira dari Brigader T ketika mendarat pada 12 Maret 1946. Awalnya, tujuan Pembangunan Evereld Candi adalah untuk semua prajurit yang tewas selama Perang Kemerdekaan di Jawa Tengah.
Akhirnya di sana dimakamkan juga prajurit yang telah tewas selama Perang Dunia II dari berbagai daerah di tanah air. Tercatat ada 1.000 prajurit yang dimakamkan di sana.
Lantas siapa-siapa saja sosok yang dimakamkan di sana?
Di kompleks pemakaman pahlawan Ereveld Candi adalah sebuah makam bersama yang diambil dari Kaliceret, sebuah daerah di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Di makam bersama itu, dimakamkan beberapa tentara KNIL yang dieksekusi mati oleh tentara Jepang pada tahun 1942 di daerah Kaliceret.

Peristiwa itu terjadi pada 6 Maret 1942. Saat itu terjadi pembantaian di mana banyak tentara KNIL yang dieksekusi mati secara bersamaan di sebuah hutan dekat Desa Kaliceret.
Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, di sana dimakamkan beberapa anggota tentara KNIL di antaranya Koesman, Toegoer, Podo, Mendel, Arsadi, Kartosetiko, Sawinama, dan berbagai nama lainnya.
Bahkan di sana terdapat makam bersama yang di dalamnya dimakamkan 21 prajurit sekaligus.
Di bagian paling bawah kompleks pemakaman itu terdapat deretan makam yang cukup banyak. Deretan makam itu adalah milik prajurit yang tewas di daerah Mario Tjamba, Sulawesi Selatan.
Pada waktu Jepang datang ke Indonesia tahun 1942, ada banyak tentara KNIL Belanda yang disiagakan di daerah Mario Tjamba untuk menyambut kedatangan tentara Jepang di Kota Makassar. Penyerangan tersebut terjadi sekitar tanggal 8-9 Februari 1942.

Saat itu warga setempat mundur ke daerah Pare-Pare hingga Mario Tjamba. Di sana mereka mencari perlindungan agar terhindar dari serangan Jepang.
Walau sempat menyerang Jepang dan menyebabkan 91 tentara Jepang tewas, pada akhirnya para prajurit KNIL itu menyerah kepada Jepang pada tanggal 7 Maret 1942. Mereka pun kemudian dieksekusi mati di beberapa tempat di Hindia Belanda.
