Kisah Pelajar SMP Madiun Melawan Kolonial Belanda, Tertembak di Halaman Sekolah
Pelajar SMP Madiun tak gentar melawan penjajah. Di tengah kesulitan yang dihadapi, mereka tetap berjuang
SMPN 2 Madiun jadi saksi perjuangan para pemuda membela negara
Kisah Pelajar SMP Madiun Melawan Kolonial Belanda, Tertembak di Halaman Sekolah
Saksi Sejarah
SMP 2 Madiun jadi saksi perjuangan para pemuda TRIP (Tentara Republik Indonesia Pelajar) dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Mereka yang sebagian berusia masih sangat belia tak gentar menghadapi kolonial Belanda. Di tengah segala kesulitan, mereka tetap bersikukuh melakukan perlawanan terhadap kolonial pada Agresi Militer Belanda I dan II.
-
Siapa pahlawan nasional dari Sumatera Barat yang melawan Belanda? Sosok Ilyas Ya'kub mungkin masih belum begitu familiar di kalangan masyarakat Indonesia. Ia merupakan seorang pahlawan nasional Indonesia dari Sumatera Barat yang punya jasa besar dalam melawan Belanda.
-
Siapa saja pahlawan yang mendukung pendidikan merdeka? Dunia pendidikan tak lepas dari para pengajar alias guru, para pejuang tulus tanpa tanda jasa yang mencerdaskan kehidupan bangsa.
-
Siapa dokter pejuang kemerdekaan yang gugur ditembak Belanda di Jember? Raden Mas (RM) Soebandi merupakan seorang dokter sekaligus pejuang kemerdekaan Indonesia pada era Agresi Militer I dan Agresi Militer II.
-
Siapa sosok pahlawan di bidang pendidikan di Mandailing Natal? Sosok yang satu ini adalah pahlawan di bidang pendidikan khususnya daerah Mandailing Natal, Sumatra Utara.
-
Siapa yang berjuang untuk kemerdekaan? Pahlawan Indonesia telah berjuang mempertaruhkan jiwa, raga serta hartanya untuk kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa yang memimpin perlawanan melawan Belanda? Ketika melawan Belanda, Radin Intan II dikenal sebagai sosok pemimpin panglima perang di usianya yang masih 16 tahun.
Agresi Militer Belanda I
Peristiwa yang terjadi pada tahun 1947 ini membuat Kota Madiun dibanjiri pengungsi dari Surabaya dan sekitarnya. Pasalnya saat itu Kota Surabaya jadi sasaran utama penyerangan Belanda.
Di antara pengungsi, banyak yang berstatus sebagai pelajar. Mereka akhirnya ditampung di SMP 2 Madiun. Semangat membara dalam diri para pelajar mendorong mereka membentuk organisasi Ikatan Pelajar Indonesia (IPI). Pada tahun 1946, IPI berubah menjadi TRIP (Tentara Republik Indonesia Pelajar).
Wali Kota Madiun mengizinkan gedung SMP 2 menjadi markas TRIP. Sejak saat itu, SMP 2 juga dikenal sebagai SMP Pertahanan. Mayoritas pelajar adalah anggota TRIP yang berjiwa patriot untuk mempertahankan kemerdekaan RI, bertempat tinggal, belajar sambil berjuang angkat senjata.
(Foto: Google Maps/Spenda Madiun)
Pemberontakan PKI
Agresi Militer Belanda I belum usai, disusul tragedi Perebutan Kekuasaan oleh Pemberontakan PKI Muso di Kota Madiun pada 18 September 1948. Situasi Kota Madiun kacau. Gedung SMP 2 Madiun kelihatan kosong. Para pelajar mengikuti proses belajar mengajar yang dilakukan di berbagai tempat karena alasan keamanan.
Saat itu, anggota TRIPyang bermarkas di SMP 2 Madiun juga jadi incaran. Peristiwa ini kenang-kenangan berharga bagi bangsa Indonesia. Semangat para pelajar melawan kolonial Belanda diacungi jempol.
Gugur di Halaman Sekolah
Seorang pemuda TRIP bernama Moeljadi meninggal dunia di halaman sekolah dalam perjuangannya mempertahankan kemerdekaan RI. Moeljadi terbunuh pada 21 September 1948,
Agresi Militer Belanda II
Pada 19 Desember 1948 muncul Agresi Militar Belanda II. Saat itu para pemuda ingin menunjukkan darma bhaktinya kepada nusa dan bangsa dengan cara ikut angkat senjata. Mereka rela berjuang sampai titik darah penghabisan, sebagaimana dikutip dari laman resmi SMPN 2 Madiun.
Monumen Perjuangan
Sosok Moeljadi dikenang dengan keberadaan monumen perjuangan MASTRIP di Jalan Mastrip. Selain patung Moeljadi berdiri tegak sembari mengangkat senjata, ada juga tugu monumen berisi nama para anggota TRIP yang gugur dalam perlawanan. Monumen tersebut terletak di halaman SMP 2 Madiun.