Salah Satu Wilayah yang Sulit Ditaklukkan Penjajah, Ini 4 Fakta Pulau Nias
Pulau Nias merupakan kabupaten yang ada di Sumatra Utara dan menjadi pulau terbesar di antara pulau-pulau di bagian pantai Barat Sumatra.
Pulau Nias merupakan kabupaten yang ada di Sumatra Utara dan menjadi pulau terbesar di antara pulau-pulau di bagian pantai Barat Sumatra.
Salah Satu Wilayah yang Sulit Ditaklukkan Penjajah, Ini 4 Fakta Pulau Nias
Sejarah mengenai orang pertama yang sampai di Pulau Nias hingga kini tidak diketahui secara pasti. Mengutip dari museum-nias.org, terdapat orang-orang suku lain yang menjadi penghuni tetap di pulau tersebut. Pada tahun 1999, tim peneliti dari Universitas Airlangga bersama Musem Pusaka Nias menemukan gua besar yang terdapat sisa-sisa makanan dan alat-alat yang sudah berusia lebih kurang 12.000 tahun. Ingin lebih tau mengenai Pulau Nias? Simak rangkumannya yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini:
-
Dimana lokasi Pulau Nias? Pulau Nias, yang terletak di barat daya Sumatera Utara, adalah surga bagi para peselancar.
-
Bagaimana orang Jerman menguasai Pulau Nias? Berangkat dari momen serangan pada tahun 1942 tersebut, tentara Belanda menelan kekalahan di tangan para tawanan Jerman. Kondisi tersebut kemudian dimanfaatkan oleh mereka sehingga Pulau Nias pun dikuasai oleh orang Jerman.
-
Makanan khas apa yang terkenal di Nias? Selain kaya akan keindahan alam dan lautnya, Pulau Nias juga memiliki makanan tradisional yang cukup terkenal, yaitu Lehedalo Nifange.
-
Siapa yang membantu tawanan Jerman di Pulau Nias? Mereka pun berhasil menemukan sebuah sekoci dan terombang-ambing selama berhari-hari dengan menahan rasa lapar, haus, dan letih yang tak ada habisnya.Pada tahun 1942, tawanan Jerman ini kemudian terdampar di Kepulauan Nias dan beberapa di antaranya mendapatkan pertolongan warga Nias dan juga seorang pendeta bernama Van Stralen.
-
Apa itu Nyawalan Ciamis? Nyawalan jadi ajang silaturahmi sekaligus melestarikan tradisi nenek moyang di Ciamis. Hari Lebaran menjadi waktu yang ditunggu-tunggu oleh segenap masyarakat. Berbagai acara dipersembahkan untuk meramaikan acara satu tahun sekali itu, salah satunya nyawalan di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
-
Apa itu Famasulo di Nias? “Famasulo: Tradisi, Solidaritas, dan Kemiskinan Keluarga di Nias (2022), Famasulo adalah sistem gotong royong antar warga Nias untuk memenuhi kebutuhan pesta pernikahan ataupun pesta kelahiran seorang anak.
Tarian dan Musik
Keberadaan masyarakat Nias tak bisa dilepaskan dari kesenian tradisionalnya yaitu tarian dan musiknya. Kedua unsur itu memiliki peran penting di Nias. Lazimnya, pertunjukan kesenian tersebut ditampilkan saat acara kebahagiaan seperti pernikahan dan juga ada ditampilkan untuk persiapan perang dan menjadi ekspresi kesedihan.
Tak hanya tarian, musik dan alat-alat musik tradisional Nias juga beragam dan unik. Salah satu musik yang unik yaitu 'Hendri Hendri', musik yang dinyanyikan saat pernikahan atau pesta tradisional sebagai tanya jawab atau sahut-sahutan antara tamu dan pengunjung. Kemudian, alat musik tradisional yang unik adalah 'Doli-Doli Haua', alat musik ini panjangnya kurang lebih dari 1,3 meter yang dipahat seperti siku yang memanjang, kemudian digantung dengan tali dan diputar dan dipukul sehingga menghasilkan 3 nada.
Letak Geografis
Pulau Nias terletak sangat dekat dengan garis khatulistiwa sehingga menyebabkan curah hujan di sana sangatlah tinggi setiap tahunnya. Maka dari itu kondisi iklimnya sangat lembap dan basah. Selain kondisi cuaca, kontur tanah di Nias mayoritas berbukit-bukit. Tak hanya itu, letaknya sangat dekat dengan Samudera Hindia menyebabkan wilayah ini sering mengalami badai besar.
Wilayah Paling Sulit Ditaklukkan
Melansir dari liputan6.com, fakta menarik lain dari Pulau Nias adalah menjadi salah satu wilayah yang sulit ditaklukkan saat zaman penjajahan. Pihak penjajah Belanda baru bisa masuk ke wilayah Nias pada tahun 1914.
Belanda kesulitan menguasai wilayah Nias karena warga pribumi bertarung habis-habisan melawan kolonial Belanda. Meski sudah bertahun-tahun menjajah Nusantara, Belanda tetap kesulitan menghadapi masyarakat Nias. Hal ini dikarenakan mereka begitu buas dan mengagumkan dalam berperang. Maka dari itu, Nias dikenal dengan 'neraka' oleh orang-orang Belanda.
Arsitektur Rumah Tradisional Nias
Terakhir, Nias memiliki andil besar dalam dunia arsitektur. Pasalnya, banyak studi dan penelitian bahwa rumah tradisional Nias menjadi contoh terbaik dari arsitektur Vernakular di Asia. Rumah tradisional Nias biasa dibsebut 'Omah Hada' ini unik karena tidak menggunakan paku dan sangat kuat menahan gempa dibandingkan rumah pada umunya.
Unsur arsitektur lainnya yang unik adalah rumah ini sangat jauh dari permukaan tanah dan didesain sebagai pertahanan saat berperang. Sayangnya, seiring berjalannya waktu keberadaan rumah-rumah unik ini sudah mulai langka karena terkendala biaya dan usaha untuk mempertahankannya begitu besar.