Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengunjungi Desa Teluk Tifu, Surga Tersembunyi di Pulau Buru

Mengunjungi Desa Teluk Tifu, Surga Tersembunyi di Pulau Buru

Mengunjungi Desa Teluk Tifu, Surga Tersembunyi di Pulau Buru

Desa ini dikelilingi hutan hujan tropis yang hijau dan pantai-pantai berpasir putih yang indah.

Mengunjungi Desa Teluk Tifu, Surga Tersembunyi di Pulau Buru

Di Pulau Buru, Provinsi Maluku, ada sebuah desa yang memiliki keindahan alam yang menakjubkan dengan kekayaan budaya yang unik. Desa itu dinamakan Desa Teluk Tifu.

Mengutip Indonesia.go.id, Desa Teluk Tifu dapat dicapai sekitar tiga jam perjalanan dari Kota Namlea.

Desa ini dikelilingi oleh hutan hujan tropis yang hijau dan pantai-pantai berpasir putih yang indah.

Dengan air laut yang jernih dan terumbu karang yang memesona, wisatawan dipastikan mendapat pengalaman tak terlupakan saat menyelam di bawah air.

Tak hanya keindahan alam, Desa Teluk Tifu juga menjadi rumah bagi masyarakat suku asli Pulau Buru, Suku Kayeli. Suku tersebut punya tradisi dan adat istiadat yang unik seperti tarian tradisional, upacara adat, dan kerajinan tangan yang khas.

Saat berwisata ke desa tersebut, pengunjung dapat berinteraksi langsung dapat berinteraksi dengan masyarakat setempat dan mengetahui aktivitas sehari-hari mereka.

Selain itu, Desa Teluk Tifu juga sarat sejarah. Di sana terdapat banyak sekali peninggalan Perang Dunia II di antaranya Jembatan Batu peninggalan Belanda pada tahun 1909, bak air peninggalan Belanda pada tahun 1909, dan patung Paul Behuku Penginjil Orang Pertama yang Memasukkan Agama di Tifu.

Ahli Kolonial dari Balai Arkeologi Ambon, Syahruddin Mansyur, mengatakan bahwa sekitar abad ke-18 Masehi, Desa Tifu pernah menjadi ibu kota administrasi khusus untuk wilayah bagian selatan Pulau Buru oleh Pemerintah Hindia Belanda.

Pada akhirnya ibu kota itu pindah ke Kota Leksula pada abad ke-20 dengan alasan kurang strategis.

Mengunjungi Desa Teluk Tifu, Surga Tersembunyi di Pulau Buru

Walau telah ditinggal selama berabad-abad, namun bangunan peninggalan kolonial di Desa Tifu tetap difungsikan sampai sekarang oleh masyarakat setempat.

Salah satu bangunan yang masih difungsikan itu adalah Gereja Tua Tifu yang dibangun oleh pemerintah Hindia-Belanda pada tahun 1884 atas prakarsa dari seorang misionaris bernama Hendrick. Meski konstruksinya tetap sama, tapi struktur lantai yang sebelumnya menggunakan balok-balok kayu telah diganti beton.
“Gereja tua itu bentuknya seperti rumah panggung tapi tingginya hanya sekitar 30 cm dari tanah. Tidak banyak yang diubah, hanya struktur penyangga lantainya,” kata Shayruddin dikutip dari ANTARA.

Mengunjungi Kampung Tua di Pelosok Hutan Semarang, Semua Rumah Dibuat dari Kayu Jati
Mengunjungi Kampung Tua di Pelosok Hutan Semarang, Semua Rumah Dibuat dari Kayu Jati

Di Dusun Banger sebenarnya masih banyak rumah tidak layak huni. Bahkan beberapa penghuninya tidak pernah mendapat bantuan sama sekali.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Pantai Baros, Surga Tersembunyi di Selatan Bantul
Mengunjungi Pantai Baros, Surga Tersembunyi di Selatan Bantul

Wisata ini terbilang baru dan berada di kawasan muara Sungai Opak. Suasana pantainya begitu digandrungi anak muda

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Pulau Penyengat, Sajikan Wisata Budaya hingga Kuliner Khas Tanjung Pinang
Mengunjungi Pulau Penyengat, Sajikan Wisata Budaya hingga Kuliner Khas Tanjung Pinang

Di Pulau Penyengat ini, wisatawan bisa menikmati pesona alam seperti indahnya senja sore hari dari pinggir pantai.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengunjungi Pasir Putih Parbaba, Pantai di Tepi Danau Toba yang Unik dan Wajib Dikunjungi
Mengunjungi Pasir Putih Parbaba, Pantai di Tepi Danau Toba yang Unik dan Wajib Dikunjungi

Salah satu spot wisata di tepi Danau Toba ini unik dan menarik untuk dikunjungi saat akhir pekan.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Terpencil di Tengah Perkebunan Teh Batang, Masih Banyak Rumah Tua Peninggalan Belanda
Mengunjungi Kampung Terpencil di Tengah Perkebunan Teh Batang, Masih Banyak Rumah Tua Peninggalan Belanda

Jalan untuk menuju ke kampung itu sangat sulit. Pengendara harus melewati hutan, sungai, dan perkebunan teh.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Taman Bunga Kutabawa di Purbalingga, Suguhkan Panorama Alam di Kaki Gunung Slamet dan Udara Sejuk
Mengunjungi Taman Bunga Kutabawa di Purbalingga, Suguhkan Panorama Alam di Kaki Gunung Slamet dan Udara Sejuk

Taman bunga itu juga menjadi lokasi budidaya berbagai jenis bunga untuk selanjutnya dikirim ke penjuru negeri.

Baca Selengkapnya
Bukan Sembarang Batu, Pemandu Turis Temukan Fosil Buah Pinus Berusia 115 Juta Tahun di Pinggir Pantai
Bukan Sembarang Batu, Pemandu Turis Temukan Fosil Buah Pinus Berusia 115 Juta Tahun di Pinggir Pantai

Tanaman purba ini berasal dari Zaman Greensand Bawah. ketika terjadi kenaikan air laut secara besar-besaran ke daratan.

Baca Selengkapnya
Tersisa 8 Orang dan Hampir Punah, Ini Jejak Suku Darat di Pulau Rempang
Tersisa 8 Orang dan Hampir Punah, Ini Jejak Suku Darat di Pulau Rempang

Penghuni asli Pulau Rempang yang hidup di hutan belantara kini sudah berada diambang kepunahan.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Taman Bambu Tangerang, Bawa Suasana Desa di Tengah Hiruk Pikuk Kota
Mengunjungi Taman Bambu Tangerang, Bawa Suasana Desa di Tengah Hiruk Pikuk Kota

Suasana teduh khas perdesaan amat terasa di Taman Bambu Tangerang

Baca Selengkapnya