Perempuan Masih Minim Gunakan Internet
Perempuan Masih Minim Gunakan Internet
Sekretaris Jenderal (SekJen) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Rosarita Niken Widiastuti mengatakan, perempuan tak mudah untuk ‘mendigitalisasikan’ dirinya. Berbeda dengan laki-laki. Hal itu, kata dia, dapat dilihat dari jumlah pengguna internet antara perempuan dengan pria.
"Pengguna internet perempuan sedikit dibandingkan dengan pria," kata Niken saat acara Pojok Pintar Sisternet di Gedung Kemkominfo, Senin (4/3).
-
Kenapa internet cepat penting? Internet yang cepat dapat membantu berbagai hal dalam hidup seseorang, mulai dari hal rekreasi hingga dalam bidang profesi.
-
Apa itu yang dimaksud dengan penetrasi internet? Penetrasi internet yang tinggi di negara-negara tersebut menunjukkan perkembangan teknologi dan aksesibilitas yang semakin meningkat, meskipun ada variasi dalam jumlah pengguna berdasarkan populasi total.
-
Bagaimana internet berkembang dan menjadi global? ARPANET pertama kali terhubung hanya empat komputer di empat universitas di Amerika Serikat. Namun, seiring berjalannya waktu, jaringan ini tumbuh pesat. Pada tahun 1983, protokol TCP/IP diperkenalkan, yang memungkinkan jaringan komputer yang berbeda untuk berkomunikasi satu sama lain, membuka pintu bagi pertumbuhan internet global.
-
Apa yang telah dicapai oleh tim peneliti internasional dalam hal kecepatan internet? Tim peneliti internasional telah menciptakan koneksi internet dengan kecepatan yang 4,5 juta kali lebih kencang daripada rata-rata kecepatan internet pita lebar (broadband) rumahan. Mereka telah berhasil mengirimkan data sebesar 301 terabit (Tb) atau 301 juta megabit (Mb) per detik, seperti dikutip dari situs Universitas Aston, Interesting Engineering, dan The Independent, Kamis (28/3).
-
Mengapa internet awalnya dikembangkan? Internet mulai dikembangkan di tahun 1960-an untuk memfasilitasi para ilmuwan dan peneliti yang ingin berbagi informasi dan menyambungkan komputer yang satu dengan yang lain.
-
Apa yang ditekankan oleh Kemkominfo tentang penggunaan internet? Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo RI), Samuel Abrijani Pangerapan berharap melalui seminar ini masyarakat lebih cerdas dalam menggunakan internet.
Berdasarkan survei internet yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2017 juga mengatakan hal yang senada. Survei itu menyebutkan bahwa 51,43 persen laki-laki mendominasi komposisi pengguna internet dibandingkan perempuan sebesar 48,57 persen saja.
Masih minimnya perempuan menggunakan internet, ada beberapa faktor. Niken pun mengutip data dari hasil riset Google yang menyebutkan 53 persen perempuan tidak menerima informasi yang betul-betul dibutuhkan oleh mereka.
"Maka itu konten-konten yang berkaitan dengan informasi perempuan itu mesti digencarkan agar harapannya ibu dan anak perempuan mampu mengoptimalkan era digital," jelasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, ada tiga bidang yang sangat diminati perempuan, yakni; kecantikan, fashion dan kesehatan. Tiga bidang itu begitu dicari oleh perempuan.
"Setelah itu, hal yang diminati wirausaha," terangnya.
Baca juga:
Kadin: Indonesia Jadi Pemimpin Pasar Digital ASEAN
Awas, Ada Malware Bisa Sedot Kuota Internet
Sukses Luncurkan Satelit Nusantara Satu, PSN Ingin Internet Makin Luas Masuk Desa
Menteri Agama Dukung Usulan Penghentian Internet di Bali Saat Nyepi
Kabel Laut Internasional Jaringan XL Selesai Dibangun
Majelis Agama di Bali Minta Penghentian Internet Saat Hari Raya Nyepi 7 Maret
Peluncuran Satelit Nusantara Satu Dorong Percepatan Ekonomi di Daerah