Pecahkan Rekor Dunia, Koneksi Internet Ini Punya Kecepatan 4,5 Juta Kali Lebih Kencang
Koneksi ini masih bersifat riset yang telah dibuktikan oleh para gabungan ilmuwan dunia.
Koneksi ini masih bersifat riset yang telah dibuktikan oleh para gabungan ilmuwan dunia.
Pecahkan Rekor Dunia, Koneksi Internet Ini Punya Kecepatan 4,5 Juta Kali Lebih Kencang
-
Di mana rekor koneksi internet tercepat dicapai? Meskipun menggunakan serat optik standar untuk memecahkan rekor baru, kecepatan terbaru hanya dicapai dalam kondisi laboratorium yang optimal dan diperlukan lebih banyak penelitian untuk mewujudkan sebagian dari potensi di dunia nyata.
-
Bagaimana Jepang mencapai rekor koneksi internet tercepat? Para ahli menyebutkan bahwa mereka mencapai prestasi tersebut dengan membangun sebuah sistem yang mampu mencakup semua pita transmisi serat optik standar, sekaligus menggunakan berbagai teknologi amplifikasi.
-
Internet cepat di negara mana paling cepet? SelulerUni Emirat Arab 324,92 MbpsQatar 243,95 MbpsKuwait 189,11 MbpsChina 161,56 MbpsNorwegia 153,18 MbpsDenmark 147,03 MbpsMakau 136,42 MbpsKorea Selatan 136,40 MbpsBelanda 122,94 MbpsBahrain 119,04 Mbps
-
Apa rekor koneksi internet yang dipecahkan oleh Jepang? Tim peneliti di Jepang disebut telah memecahkan rekor koneksi internet tercepat di dunia.
-
Bagaimana cara menikmati koneksi internet cepat di HP 2 Jutaan? Vivo Y27 5G, smartphone ini menawarkan berbagai fitur unggulan. Koneksi 5G yang cepat sangat menjamin, tanpa khawatir tentang buffering yang mengganggu.
-
Kenapa rekor internet tercepat di Jepang penting? Teknologi baru yang dikembangkan ini diharapkan memberikan kontribusi yang signifikan untuk memperluas kapasitas komunikasi infrastruktur komunikasi optik karena permintaan layanan data di masa depan meningkat pesat.
Tim peneliti internasional telah menciptakan koneksi internet dengan kecepatan yang 4,5 juta kali lebih kencang daripada rata-rata kecepatan internet pita lebar (broadband) rumahan.
Mereka telah berhasil mengirimkan data sebesar 301 terabit (Tb) atau 301 juta megabit (Mb) per detik, seperti dikutip dari situs Universitas Aston, Interesting Engineering, dan The Independent, Kamis (28/3).
Kecepatan yang diraih oleh tim peneliti dari Universitas Aston (Inggris), Institut Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional/NICT (Jepang), dan Nokia Bell Labs (Amerika Serikat) ini merupakan sebuah rekor dunia.
Dengan kecepatan yang fantastis seperti ini, seseorang dapat mengunduh sekitar 9.000 film berkualitas HD dalam satu detik. Sebagai catatan, rata-rata median dari kecepatan internet broadband rumahan di Britania Raya hingga bulan Maret 2023 adalah 69,4 megabit per detik (Mb/s).
Pencapaian ini ditorehkan hanya dengan menggunakan internet serat optik (fibre optic) yang memang sudah biasa digunakan dalam penyaluran koneksi internet.
Hanya saja, para peneliti meraih kecepatan tersebut dengan membuka pita panjang gelombang baru yang sebelumya belum pernah digunakan dalam serat optik.
“Secara umum, data dikirim melalui serat optik seperti koneksi internet di rumah atau di kantor,” ucap Dr. Ian Phillips, salah seorang peneliti yang memimpin pengembangan prosesor optik di penelitian ini.
Selain menggunakan pita C dan L yang biasa digunakan dalam koneksi internet komersial, tim peneliti juga menggunakan dua pita spektrum tambahan yang disebut pita E dan S.
“Pita tersebut secara tradisional belum digunakan karena pita C dan L dapat memberikan kapasitas yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen,” jelas Phillips.
Universitas Aston telah mengembangkan penguat optik yang bekerja di pita E selama beberapa tahun ke belakang.
Dalam spektrum elektromagnetik, pita E terletak berdekatan dengan pita C, tetapi ia tiga kali lebih lebar dari saudara komersialnya.
Menurut Profesor Wladek Forysiak, salah seorang peneliti lain, pengembangan kapasitas sistem dengan penggunaan lebih banyak spektrum, seperti pita E dan S, dapat membantu menekan biaya penyediaan lebar pita (bandwidth).
“Ini juga merupakan “solusi yang lebih ramah lingkungan” daripada menggunakan lebih banyak serat dan kabel baru karena solusi ini memanfaatkan jaringan serat yang sudah ada secara lebih besar, meningkatkan kapasitasnya untuk membawa data, dan memperpanjang masa kebermanfaatannya dan nilai komersialnya,” tutup Forysiak.