Rencana Nadiem Makarim setelah Go-Jek dapat investasi Rp 7,2 triliun
Nadiem berharap Go-Jek mampu meningkatkan kesejahteraan bagi para partnernya
Go-Jek baru saja mendapatkan investasi USD 550 juta atau setara dengan Rp7,2 triliun dari sebuah konsorsium investor global. Konsorsium investor global itu terdiri dari beberapa investor finansial, yakni KKR, Warburg Pincus, Farallon Capital, dan Capital Group Private Markets. Bahkan, menurut Business Wire, ada investor internasional lain yang belum disebutkan dalam daftar tadi.
Dengan dana segar sebesar itu, jelas membuat ambisi besar bagi Go-Jek. Dikatakan Co-founder dan CEO Go-Jek, Nadiem Makarim, pihaknya ingin menjadikan Go-Jek sebagai aplikasi terbesar di Indonesia. Lebih jelas, Nadiem berharap Go-Jek mampu meningkatkan kesejahteraan bagi para partnernya.
-
Siapa yang memberikan penghargaan kepada Gojek? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Bagaimana Gojek mendapatkan penghargaan dari DTKJ? Penghargaan ini diperoleh berdasarkan survei kepada pengguna angkutan umum serta penilaian terhadap inovasi dan upaya integrasi dengan moda transportasi lain melalui fitur GoTransit.
-
Kapan Gojek menerima penghargaan dari DTKJ? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Mengapa Gojek dianggap sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih? Menurut pernyataan resminya, Selasa (24/9), penghargaan ini menunjukkan bahwa Gojek diakui sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih oleh pengguna saat menggunakan angkutan umum di Jakarta.
-
Kenapa Gojek menyediakan layanan motor listrik? Program bergabung sebagai mitra pengemudi Gojek, GoRide Electric bertujuan mendukung penggunaan motor ramah lingkungan. Selain itu, juga memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
-
Apa yang membuat Gojek menjadi aplikasi favorit? Gojek, aplikasi layanan on-demand yang populer di Indonesia, telah berhasil meraih status sebagai aplikasi online favorit berkat kemampuannya dalam mengintegrasikan angkutan umum.
"Lebih dari 200.000 partner driver ojek dan mobil, lebih dari 35.000 penyedia layanan GO-FOOD yang berkembang bersama kami, serta lebih dari 3.000 penyedia jasa on-demand lainnya," katanya dalam keterangan resmi kepada Merdeka.com, Sabtu (06/08).
Sementara itu, Go-Jek Group CFO dan Head of Strategy, Andre Soelistyo, menuturkan pendanaan dari konsorsium investor global membuat pihaknya merasa bangga karena diberikan kesempatan untuk menghadirkan teknologi yang mampu menjadi solusi bagi masyarakat Indonesia.
"Kami sangat bangga dan merasa terhormat karena diberi kesempatan untuk menghadirkan teknologi yang mampu menjadi solusi bagi masyarakat Indonesia dan memberdayakan ratusan ribu pengusaha mikro melalui platform kami di tanah air, dan juga berpotensi untuk melebarkan layanan kami ke tingkat regional," ujarnya.
Sebelumnya, Go-Jek pernah diberitakan tengah mencari pendanaan baru dan dikabarkan sudah ada investor yang berminat. Namun, informasi tersebut dianggap tak benar.
"Saat ini, Go-Jek tidak sedang mencari investor, namun tentunya kami selalu terbuka terhadap segala peluang untuk dapat memperkuat dan memperbesar bisnis kami demi melayani lebih banyak masyarakat Indonesia. Kami juga terus menjaga hubungan baik dengan investor dan calon investor yang percaya akan kemampuan dan masa depan Go-Jek," kata Nadiem.
Baca juga:
5 Pencapaian layanan Go-Jek yang bikin kagum
Magis Go-Jek Indonesia, mampu pikat banyak investor global
Terbesar dalam sejarah, Go-Jek terima pendanaan baru Rp 7,2 triliun