Segini Kira-kira Modal Elon Musk untuk Bisa Menaruh 6 Ribuan Satelit Starlink di Luar Angkasa
Berikut adalah perkiraan biaya yang mesti Elon Musk keluarkan demi 40 ribu lebih satelit starlink bisa mengorbit.
Layanan internet Starlink dari perusahaan SpaceX kini menjadi salah satu layanan internet satelit yang paling besar.
Investasi besar-besaran yang dilakukan oleh pendiri dan pemilik SpaceX, Elon Musk, membuat perusahaan ini menjadi perusahaan angkasa luar dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
Starlink bisa menyediakan layanan internet satelit di seluruh dunia karena keberadaan konstelasi satelitnya yang terbang di orbit rendah Bumi (LEO), yaitu berada di wilayah dengan altitudo di bawah 2.000 km.
Hingga Juni 2024, menurut catatan astronomer Jonathan McDowell, telah ada 6.613 satelit Starlink yang diluncurkan. Saat ini, terdapat 6.153 satelit Starlink yang terbang di LEO.
Lantas, berapa perkiraan biaya yang dikeluarkan untuk meluncurkan seluruh satelit itu?
Mengutip The Motley Fool, Space.com, dan SpaceNews, Kamis (20/6), biaya yang dikeluarkan untuk membuat dan meluncurkan satelit Starlink ternyata jumlahnya fantastis.
Pembuatan sebuah satelit Starlink diperkirakan menelan biaya USD 500.000 atau sekitar Rp8,2 miliar.
Dengan angka seperti itu, berarti hingga saat ini SpaceX telah mengeluarkan biaya sebesar USD 3,3 miliar atau lebih dari Rp54 triliun untuk membuat 6.613 satelit hingga saat ini!
-
Kenapa Elon Musk meluncurkan satelit Starlink? Elon Musk, CEO SpaceX membeberkan alasan di balik meluncurnya satelit Starlink ke publik. Diketahui Musk meluncurkan Starlink untuk dijadikan sebagai pemasukan utama dalam mewujudkan visinya mengirim astronot ke planet Mars.
-
Apa tujuan utama Elon Musk meluncurkan satelit Starlink? Walaupun Starlink dijadikan sebagai pemasok modal untuk menerbangkan astronot ke Mars, tetapi satelit ini juga bertujuan untuk membuat jaringan internet dapat mudah terhubung.
-
Apa itu Starlink? Internet satelit Starlink milik perusahaan SpaceX telah melakukan Uji Laik Operasi (ULO). Dengan demikian, Starlink telah mendapatkan Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) dari pemerintah sehingga teknologinya dinilai layak beroperasi secara retail di Indonesia.
-
Siapa yang sedang mengembangkan konstelasi satelit selain Starlink? Konstelasi lain yang lebih besar juga direncanakan untuk diluncurkan, seperti OneWeb. Jaringan komunikasi global ini saat ini memiliki 648 satelit di 12 bidang orbit yang terletak di orbit rendah Bumi.
-
Di mana Starlink menawarkan layanan internetnya? Starlink hadir dengan janji memberikan koneksi internet berkecepatan tinggi dan latensi rendah, bahkan di daerah-daerah terpencil.
-
Siapa pemilik SpaceX yang membangun Starlink? Starlink merupakan proyek ambisius dari SpaceX milik Elon Musk yang kini telah mengorbitkan ribuan satelit untuk menyediakan internet berkecepatan tinggi ke seluruh dunia.
SpaceX pun juga telah berkomitmen untuk terus berkembang. Ia bahkan menyatakan keinginannya untuk menempatkan sebanyak 42.000 satelit di angkasa luar.
Jika angka itu akhirnya tercapai, dengan asumsi harga pembuatan satelit Starlink tidak berubah, maka perkiraan biaya yang harus dikeluarkan adalah USD 21 miliar atau lebih dari Rp344 triliun!
Sebagai catatan, perhitungan tersebut baru menghitung biaya pembuatannya saja dan belum menghitung biaya yang dibutuhkan untuk peluncuran Starlink.
Satelit Starlink diangkut oleh Falcon 9, kendaraan peluncur angkasa luar yang dapat digunakan kembali secara sebagian, milik SpaceX.
Estimasi biaya yang harus dikeluarkan untuk sekali meluncurkan roket Falcon 9 adalah USD 67 juta atau sekitar Rp1,1 miliar.
Sementara itu, Falcon 9 dapat mengangkut 23 satelit Starlink dalam satu kali penerbangan.
Hingga saat ini, SpaceX telah menerbangkan Falcon 9 sebanyak 345 kali. Dari semua peluncuran itu, 80% penerbangan dilakukan untuk menempatkan satelit Starlink di LEO.
Dengan berbagai inovasi yang akan terjadi, terdapat kemungkinan bahwa satelit Starlink akan berubah ukurannya dan biaya pembuatannya karena semakin canggih. Roket yang mengangku Starlink pun bisa berganti dengan berkembangnya SpaceX dan Starlink.
Selain itu, satelit Starlink yang telah berada di angkasa tidak akan selamanya berada di sana karena harus digantikan dengan satelit yang baru. Pembuatan satelit pun akan terus berlangsung.
Bagaimana pun juga, SpaceX merupakan perusahaan swasta dan keuangan Starlink tidak tersedia secara umum sehingga angka-angka tadi hanya sekadar estimasi.