Selain elektronik dan mobile, Samsung juga ingin bangun jembatan
Jembatan tersebut untuk menghubungkan Pulau Bintan dan Pulau Batam.
Tidak hanya fokus dalam produksi perangkat elektronik terutama mobile, Samsung ternyata juga tertarik untuk membangun sebuah jembatan di Indonesia.
Apabila selama ini Samsung identik dengan produsen perangkat elektronik dan mobile, perusahaan asal Korea Selatan ini nampaknya tertarik untuk membangun sebuah jembatan penghubung antara Pulau Batam dan Pulau Bintan.
"Samsung menyatakan minatnya dan saat ini tim kecil dari Pemprov Kepulauan Riau (Kepri) sedang membahasnya dengan tim Samsung," kata Gubernur Kepulauan Riau, Muhammad Sani, seperti dikutip dari Antara, Kamis (02/01).
Menurut Sani, sebelum Samsung, sudah ada banyak investor yang berminat membangun jembatan Batam-Bintan, namun hanya kurang berjodoh saja sehingga sampai saat ini belum ada realisasinya.
Sani mengatakan pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Batam dan Pulau Bintan sepanjang 6,7 km itu diperkirakan menghabiskan anggaran sebesar Rp 7 triliun.
"Diperkirakan mencapai Rp 7 triliun, karena disejalankan dengan pembangunan pelabuhan peti kemas di Pulau Tanjungsauh," kata Sani.
Menurut Gubernur, pembangunan jembatan Batam-Bintan merupakan salah satu upaya untuk mempermudah hubungan antardaerah di Kepulauan Riau yang terpisahkan oleh sejumlah pulau.
"Bukan hanya Batam-Bintan yang harus bagus sarana perhubungannya, tetapi sejumlah daerah lainnya juga dipercepat pembangunan pelabuhannya, terutama di pulau-pulau terdepan yang berbatasan langsung dengan sejumlah negara," kata Sani.
Baiknya hubungan antardaerah menurut dia juga memperlancar kegiatan perekonomian masyarakat yang pada akhirnya untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
"Hubungan antardaerah yang baik akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya untuk kesejahteraan masyarakat," katanya.