Serangan malware di perangkat mobile jadi modus baru
Negara di Eropa jadi korban serangan malware terparah
Menurut laporan terbaru Kaspersky Lab Security Bulletin, mengidentifikasikan perangkat mobile jadi target baru serangan spam dan malware.
Data tahun 2015 Kaspersky menunjukkan, Jerman adalah korban terbesar dengan 19,06 persen serangan, mengalami peningkatan 9,84 persen pada tahun 2014. Kemudian, diikuti Brazil dengan 7,64 persen.
-
Kenapa malware Android menggunakan metode kompresi APK? Metode kompresi APK ini dilakukan untuk menghindari dekompilasi atau proses yang dijalankan sistem keamanan dan software antivirus untuk menandai kode yang dinilai mencurigakan.
-
Apa jenis malware yang menginfeksi aplikasi pinjaman tersebut? Dikenal sebagai aplikasi SpyLoan, aplikasi bermasalah ini banyak ditemukan di Google Play Store — dan beberapa juga ditemukan di App Store Apple.
-
Bagaimana cara malware Android menyamarkan diri dari keamanan dengan kompresi APK? Metode kompresi APK ini dilakukan untuk menghindari dekompilasi atau proses yang dijalankan sistem keamanan dan software antivirus untuk menandai kode yang dinilai mencurigakan.
-
Bagaimana Malware berhasil menyebar dan menyerang sistem Indodax? Meskipun engineer yang terlibat bukan engineer utama, dia tetap memiliki akses ke server. Akses inilah yang kemudian menjadi celah awal masuknya Malware yang menyebar pada sistem. Menurut Oscar, meski server yang diretas bukan server utama, Malware tersebut berhasil menyebar dan mengeksploitasi server yang lainnya.
-
Dimana para penjahat siber menyembunyikan malware? Karena sebagian besar mod dan cheat didistribusikan di situs web pihak ketiga, penyerang menyamarkan malware dengan berpura-pura sebagai aplikasi ini.
-
Apa itu metode kompresi APK yang digunakan malware Android? Malware Android bisa menyamarkan diri dari keamanan dengan kompresi APK. Parahnya, aplikasi berbahaya tersebut dapat menyembunyikan diri dari aplikasi antivirus terbaik.
Setelah Brazil, diikuti oleh Rusia yang berada di posisi ketiga dari sebelumnya ke-8, mengalami peningkatan 3,06 persen sehingga menjadi 6,03 persen dari keseluruhan serangan spam tahun 2015.
Masih menurut data yang sama, pada 2015 penjahat siber terus menerus mengirimkan e-mail palsu dari perangkat mobile dan juga notifikasi dari aplikasi selular yang berisi malware atau pesan iklan.
"Peningkatan pengguna perangkat mobile dalam kehidupan sehari-hari baik untuk bertukar pesan dan data, serta akses dan kontrol rekening bank, juga telah mengakibatkan peningkatan kesempatan untuk eksploitasi oleh penjahat siber," ujar Spam Analysis Expert Kaspersky, Daria Loseva, Kamis (11/2).
Dia juga mengatakan, malware ponsel dan spam penipuan semakin populer dan upaya untuk menipu korban menjadi lebih canggih setiap tahunnya sehubungan dengan munculnya aplikasi yang dapat digunakan oleh penjahat siber baik langsung maupun tak langsung.
"Oleh sebab itu, pengguna perangkat mobile perlu hati-hati. Karena kemungkinan cenderung meningkat bersama ketergantungan kita pada perangkat," imbuhnya.
Baca juga:
Awas, puluhan game Android disusupi virus Trojan
8 Tips pakai Wi-Fi gratis tanpa khawatir serangan virus
Tiga industri ini paling sering diserang virus selama tahun 2015
Tak bisa dihapus, virus Android ini buat smartphone harus dibuang
Awas, ada virus Android pencuri data nyamar jadi file Microsoft Word