Software Kamera Smartphone Lebih Penting Dari Megapiksel?
Software Kamera Smartphone Lebih Penting Dari Megapiksel?
Industri smartphone saat ini, dibanjiri oleh jumlah megapiksel yang masif. Bagaimana tidak, ketika tahun lalu mulai ramai dimanfaatkannya kamera 48MP, tahun ini telah muncul beberapa smartphone dengan kamera 64MP. Tahun depan, sudah akan muncul smartphone dengan kamera 108MP.
Hal ini muncul karena adanya teori lawas di mana makin besar angka megapiksel, makin baik hasil jepretan. Namun sebenarnya hal ini sudah tak seharusnya tetap dipercaya. Pasalnya, Apple, Google, dan Samsung, berlaku sebaliknya dan membawa hasil foto terbaik untuk smartphone.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak manusia? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.
-
Bagaimana cara orang Indonesia menggunakan smartphone dalam sehari? Indonesia juga termasuk ke dalam daftar negara yang tidak bisa hidup tanpa ponsel. Menduduki urutan ke enam, netizen Indonesia mengantongi angka sebanyak 29,1 persen dari waktu harian mereka untuk dihabiskan di depan layar HP.
-
Bagaimana manusia beradaptasi dengan teknologi smartphone di masa depan? Tubuh manusia pada umumnya beradaptasi dengan keadaan lingkungan di sekitarnya. Jika demikian, bisa saja bentuk tangan dan leher manusia di masa depan akan berbeda.
-
Apa yang dimaksud dengan ponsel lipat? Seperti namanya, ponsel lipat dapat diartikan sebagai ponsel cerdas yang memiliki layar yang dapat dilipat menjadi dua. Ini memungkinkan pengguna untuk memiliki perangkat dengan ukuran layar yang lebih besar namun tetap dapat dilipat menjadi ukuran yang lebih kecil dan portabel.
-
Apa yang dimaksud dengan kemampuan "menguping" smartphone dalam konteks iklan? “mereka tidak mendengarkan,” jawabnya. Lantas hal ini menjadi pertanyaan, mengapa platform seperti Facebook begitu sering menampilkan iklan tertentu. Bahkan, beberapa contoh iklan yang hadir menampil produk-produk yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
-
Mobil seperti apa yang dikendarai Cinta? Dalam sebuah unggahan Instagram, Cinta terlihat memukau saat mengendarai mobil atap terbuka berwarna merah, memancarkan aura berani dan kuat yang mengingatkan pada karakter Letty dari film FAST AND FURIOUS.
Pasalnya, meski angka megapiksel nampak baik di atas kertas, tugas memperbaiki hasil foto ada di pemrosesan dan optimasi software.
Dari sumber mentah yang dihasilkan oleh hardware, menyulapnya untuk memiliki detail yang tajam, white balance yang seimbang, serta warna yang merepresentasikan objek dengan baik dengan dynamic range yang baik, semua adalah tugas dari sfotware yang dipadu hardware pemrosesan, bukan megapiksel kamera. Jadi, hal paling banyak berjasa, adalah software.
Hal ini membuat fotografi komputasional adalah hal yang akan jadi masa depan fotografi mobile. Terlebih lagi, fitur-fitur andalan di kamera smartphone masa kini, semua adalah tugas software. Katakan saja, modus malam, efek bokeh, deteksi suasana berbasis AI, zoom hibrida, semuanya menggunakan software.
Hal ini pun mulai dimaksimalkan di deretan smartphone flagship. Contoh: hampir semua flagship kini punya modus malam, yang mampu memotret malam hari dengan hasil foto yang luar biasa. Ini adalah jasa software, bukan hardware. Selain itu, zoom hibrida juga jadi andalan banyak smartphone seperti Oppo Reno Series dan juga Huawei Mate dan P terbaru.
Kamera Baik Manfaatkan Prosesor yang Juga Baik
Kamera smartphone terbaik cenderung tersemat di jajaran flagship. Mengapa? Karena hasil fotografi mobile terbaik ini memanfaatkan prosesor terbaik (yang cenderung tersemat di flagship) untuk melakukan pembelajaran mesin serta pemrosesan gambar tingkat terbaik.
Vendor smartphone seperti Apple, Huawei, dan Samsung pun juga menambah tenaga dari prosesor mereka untuk alasan fotografi. Google pun bahkan mengembangkan prosesor inti Neural untuk meningkatkan kemampuan fotografinya yang hanya didukung sensor belasan megapiksel saja.
Menurut Anda?
(mdk/idc)