Tahun 2013 jadi masa kurang beruntung bagi Indosat
Sepertinya di tahun 2013 ini menjadi tahun buruk bagi Indosat.
Indosat merupakan operator besar yang boleh dikatakan harus jatuh bangun di tahun 2013 melanjutkan tren negatif pada 2012.
Tahun fiskal 2013 sepertinya menjadi mimpi buruk bagi Indosat, karena selama Januari sampai September harus mengalami rugi kurs Rp 2,3 triliun, kendati mampu meredam efek negatif penurunan 3 persen populasi pelanggan selulernya.
Hingga September 2013, Indosat mencatat penurunan jumlah pelanggan menjadi 53,8 juta pelanggan, turun 3 persen dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 55,55 juta pelanggan.
Nasib Indosat tak seberuntung Telkomsel dan XL Axiata, terutama selama periode Januari—September 2013. Indosat tak mampu meredam efek negatif ekonomi global ketika nilai tukar rupiah terpuruk.
Sebagian pos pengeluaran Indosat berbentuk valuta asing, seperti belanja peranti telekomunikasi dan utang dalam bentuk valas.
Kendati omzet dari layanan seluler naik 7,6 persen menjadi Rp 14,48 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 13,46 triliun, namun anak usaha Ooredoo tersebut mencetak rugi bersih sebesar Rp 1,77 triliun, melonjak 471 persen dari September 2012 menjadi Rp 475,7 miliar.
Dari sisi average revenue per user (ARPU), Indosat mengalami kenaikan tipis 1,1 persen menjadi Rp 27.500 tahun ini dari tahun lalu yang sebesar Rp 27.200. Sama halnya dengan average revenue per minute (ARPM) yang juga naik tipis 1,7 persen menjadi Rp 132 tahun ini dari tahun lalu sebesar Rp 129.
Operator yang dimiliki pemerintah RI 14 persen itu mencatat trafik data sebesar 17.646 TB pada catatan September 2013, naik 65 persen dari periode yang sama 2012 sebanyak 10.695 TB. Trafik SMS hanya naik tipis menjadi 206 juta SMS dari tahun lalu Rp 196 juta.
Konsentrasi manajemen Indosat juga terpecah karena kasus IM2 yang benar-benar menguras tenaga dan waktu, ditambah lagi kasus ketidakpuasan karyawan karena banyaknya sumber daya manusia (SDM) asing di perusahaan tersebut.
Keluarnya Erik Meijer juga sedikit banyak mempengaruhi kinerja penjualan dan inovasi produk baru Indosat terasa kurang greget.