Telkom Bakal Tambah 50 MW Kapasitas Data Center Tahun ini
Karena memiliki jaringan yang luas, banyak pemain global yang mencari Telkom untuk dijadikan partner.
Karena memiliki jaringan yang luas, banyak pemain global yang mencari Telkom untuk dijadikan partner.
Telkom Bakal Tambah 50 MW Kapasitas Data Center Tahun ini
Direktur Group Business Development Telkom Indonesia, Honesti Basyir mengatakan Data Center yang dimiliki perusahaan plat merah ini berbeda dengan kompetitor.
Terutama soal konektivitas. Membangun Data Center harus dibarengi dengan konektivitas yang mumpuni.
- Telkom Resmikan neuCentrIX Cirebon, Perluas Layanan Data Center di Berbagai Daerah
- Telkom Buktikan Keandalan Infrastruktur Digital Selama Upacara HUT ke-79 RI di IKN
- Tingkatkan Konektivitas Data Center, Telin dan SingTel Kolaborasi Kembangkan SKKL
- Telkom dan Huawei Jalin Kerja Sama untuk Buka Peluang Pangsa Pasar B2B di Indonesia
“Kami punya diferensiasi dengan pemain Data Center lain. Utamanya soal konektivitas. Telkom itu punya fiber optik 4 kali keliling Bumi. Ini jadi kunggulan yang tidak mungkin disaingi pemain lain. Bayangkan saja 170 juta orang terkoneksi dengan jaringan kami,” ujar dia saat acara media gathering Telkom di Jakarta, Kamis (1/2).
Karena memiliki jaringan yang luas, lanjut Honesti, banyak pemain global yang mencari Telkom untuk dijadikan partner. Oleh sebab itu, ia merasa Data Center yang dimiliki Telkom dapat melayani layanan yang berbeda dengan kompetitor.
"Microsoft dan pemain global lainnya, mencari partner kayak kami,"
Direktur Group Business Development Telkom Indonesia, Honesti Basyir.
Sejauh ini Telkom telah memiliki kapasitas Data Center sebesar 40-45 MW. Dari kapasitas itu, kata Honest, 70 persennya sudah digunakan.
Di tahun ini, Telkom akan membangun 50 MW lagi Data Center yang akan didominasi Hyperscale Data Center.
Hyperscale Data Center adalah kemampuan data center untuk tetap dapat menangani beban komputasi yang terus bertambah tanpa mengurangi performanya.
Data center hyperscale berbeda dengan data center biasa. Perbedaannya terletak pada aspek fisik, konektivitas, dan penggunaan daya listriknya.