Terancam 'lawan' pemerintah AS, WhatsApp justru perketat keamanan
WhatsApp sepertinya bakal mengikuti jejak Apple
Kasus Apple versus FBi bukan lagi satu-satunya kasus dunia teknologi yang berkaitan dengan keamanan perangkat. Sebab, WhatsApp juga belakangan terseret aliran polemik dengan pemerintah Amerika Serikat (AS).
Di sebuah kasus baru yang tengah diselesaikan di Department of Justice (DOJ), hakim federal Amerika telah menyetujui penyadapan WhatsApp untuk keperluan penyelidikan. Akan tetapi, penyadapan ini tidak bisa dilakukan akibat adanya sistem enkripsi dua arah di WhatsApp.
-
Modus penipuan apa yang sering dilakukan di WhatsApp? Modus penipuan seperti ini sudah cukup banyak memakan korban. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada akan modus-modus di dunia maya.
-
Mengapa penipuan WhatsApp semakin meresahkan? Saat ini makin banyak jenis-jenis penipuan yang kerap diterima melalui pesan WhatsApp atau WA. Korbannya pun sudah ada. Masalahnya adalah masih sedikit orang yang benar-benar memahami jenis-jenis penipuan melalui pesan WA.
-
Apa itu status online WhatsApp? Fitur yang menjadi ciri khas pengguna WhatsApp atau WA adalah status online yang menunjukkan aktivitas pengguna.
-
Fitur baru apa yang sedang disiapkan oleh WhatsApp? WhatsApp akan meluncurkan fitur baru yang memungkinkan pengguna saling terhubung tanpa nomor telepon.
-
Di mana fitur ini ditemukan dalam pembaruan WhatsApp? Menurut laporan, fitur ini berada dalam pembaruan terbaru WhatsApp beta untuk Android (versi 2.23.25.19).
-
Apa saja jenis-jenis penipuan yang sering terjadi di WhatsApp? Menurut Pratama, penipuan melalui WA memang sudah sangat banyak jenisnya, mulai dari pengiriman malware dengan file apk disamarkan sebagai laporan kurir atau undangan pernikahan hingga phising.
Sistem end-to-end encryption ini membuat hanya pengirim dan penerima pesan saja yang bisa mengetahui isi pesan tersebut.
Sementara pihak lain seperti WhatsApp sendiri tidak bisa tahu. Sehingga ada peluang bila pemerintah AS juga siap mengajukan permintaan data WhatsApp yang artinya mengharuskan WhatsApp meretas sendiri jejaring sosialnya.
Menariknya, menurut The Guardian (14/03), WhatsApp justru berencana memperketat keamanan aplikasinya dan membuat penyadapan mustahil dilakukan. Kali ini, WhatsApp diklaim segera memberikan sistem keamanan enkripsi pada fitur voice call (telepon) dan grup chat.
Sebelumnya, salah satu petinggi Facebook telah di tahan oleh kepolisian Brasil di awal Maret lalu akibat tidak memberikan informasi data chatting dari WhatsApp yang diminta oleh hakim. Data WhatsApp itu rencananya akan dipakai untuk investigasi kasus jual beli narkoba di negeri Samba.
Baca juga:
Gerilya dunia maya! Korea Utara makin gencar retas Korea Selatan
Hacker bobol bank Bangladesh, ciptakan rekor pencurian Rp 1 triliun
Hacker gagal rampok Rp 11,5 triliun gara-gara 'typo'
Korea Utara retas ponsel para pejabat Korea Selatan
Ini jumlah kerugian finansial korban kejahatan cyber
Ini penyebab perempuan lebih rawan kehilangan data smartphone