Warnet jadi tempat YouTuber Merauke ini upload video

Warnet jadi tempat YouTuber Merauke ini upload video. Tren menjadi YouTuber tak hanya menjangkit di kota-kota besar saja seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan lain sebagainya. Namun kini, telah merambah sampai ke pemuda-pemuda asal Merauke. Sebut saja YouTuber Epen Cupen.

Tren menjadi YouTuber tak hanya menjangkit di kota-kota besar saja seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan lain sebagainya. Namun kini, telah merambah sampai ke pemuda-pemuda asal Merauke. Sebut saja YouTuber Epen Cupen.

Video-video hasil karya mereka mampu memikat para penonton. Tak heran, bila saat ini saluran channel YouTube Epen Cupen telah menyentuh angka 100.000 subscriber. Angka itu membuat Epen Cupen meraih penghargaan Silver Button di ajang YouTube FanFest 2017.

Kendati begitu, ada cerita miris di balik itu. Yakni kendala mengupload video ke YouTube. Sudah menjadi rahasia umum, internet di Indonesia Timur masih memiliki permasalahan. Persoalan ini pun sebetulnya tak dialami sendiri oleh Epen Cupen. Beberapa anak-anak muda di sana juga merasakan.

"Kalau di Merauke itu, banyak anak-anak muda di sana mempunyai bakat buat video pendek. Cuma kan mereka punya kendala mau upload itu susah. Di sana itu signal susahnya setengah mati," kata Nato Beko, kreator Epen Cupen ketika ditemui di Jakarta belum lama ini.

Menurutnya, untuk mengupload dua video dengan masing-masing durasi 3 menit saja, butuh waktu 1 jam. Itupun harus pergi ke Warung Internet (Warnet). Apalagi bila mereka harus upload menggunakan internet dari operator seluler.

"Akhirnya kita terpaksa ke warnet baru bisa upload. Di sana 1 jamnya 10 ribu. Kalau di warnet, kita bisa upload 2 video. Paling lama 1 jam dengan durasi 3 menit per video," ungkapnya.

Nato berharap, pemerintah segera membantu persoalan internet yang masih menjadi kendala di sana. Di sisi lain, pemerintah sendiri telah menyiapkan proyek Palapa Ring.

Palapa Ring ini merupakan proyek besar pembangunan jaringan utama di seluruh wilayah Indonesia untuk bisa terkoneksi dengan internet sekaligus target Rencana Pita Lebar Indonesia 2014 hingga 2019. Nantinya, masyarakat pedesaan bisa menikmati internet dengan kecepatan 10 Mbps dan 20 Mbps bagi masyarakat perkotaan.

Untuk wilayah barat, akan direntangkan fiber optik bawah laut sepanjang 1.122 kilometer. Di wilayah tengah, bakal digelar serat optik baik darat maupun laut sepanjang 1.676 kilometer. Sementara, di paket wilayah timur, panjang kabel optik sekitar 5.681 kilometer di laut dan darat. Total proyek Palapa Ring II ini memiliki nilai investasi sebesar USD300-USD400 juta.

Baca juga:
50 juta orang Indonesia tiap hari mengakses YouTube
Intip keseharian Ms Yeah, Youtuber yang tenar memasak dengan alat perkantoran
Tutup kanal propaganda Korut, YouTube justru dikecam peneliti
YouTube ganti wajah, usung logo baru dan upgrade menarik
Sah, YouTube tak bisa jadi alat propaganda terorisme lagi
Nenek asal Korsel ini mendadak beken di Youtube