WhatsApp Berkomitmen Untuk Perangi Hoaks di Platformnya
WhatsApp Berkomitmen Untuk Perangi Hoaks di Platformnya
Karena popularitasnya yang luar biasa sebagai aplikasi perpesanan, WhatsApp saat ini tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi, tapi juga platform menyebarkan informasi.
Sayangnya, ada sejumlah pihak yang menyalahgunakan dengan menyebarkan spam hingga hoaks. Oleh karena itu, WhatsApp APAC Communications Director, Sravanthi Dev, menegaskan komitmen WhatsApp untuk melawan misinformasi dan hoaks.
-
Mengapa penipuan WhatsApp semakin meresahkan? Saat ini makin banyak jenis-jenis penipuan yang kerap diterima melalui pesan WhatsApp atau WA. Korbannya pun sudah ada. Masalahnya adalah masih sedikit orang yang benar-benar memahami jenis-jenis penipuan melalui pesan WA.
-
Modus penipuan apa yang sering dilakukan di WhatsApp? Modus penipuan seperti ini sudah cukup banyak memakan korban. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada akan modus-modus di dunia maya.
-
Apa saja contoh ponsel yang akan kehilangan dukungan dari WhatsApp? Berikut daftar ponsel-ponsel tersebut.SamsungGALAXY Ace PlusGALAXY CoreGALAXY Express 2GALAXY GrandGALAXY Note 3 LTEGALAXY Note 3 Neo LTE+GALAXY S III mini VEGALAXY S4 I9500GALAXY S4 ActiveGALAXY S4 mini I9190GALAXY S4 mini I9192 DuosGALAXY S4 mini I9195 LTEGALAXY S4 Zoom AppleiPhone 5iPhone 6iPhone 6SiPhone 6S PlusiPhone SE HuaweiAscend P6 SAscend G525C199GX1sY625SonyXperia Z1Xperia E3 LGOptimus 4X HD P880Optimus GOptimus G ProOptimus L7 Lenovo46600A858TP70S890 MotorolaMoto GMoto X
-
Di mana fitur ini ditemukan dalam pembaruan WhatsApp? Menurut laporan, fitur ini berada dalam pembaruan terbaru WhatsApp beta untuk Android (versi 2.23.25.19).
-
Fitur baru apa yang sedang disiapkan oleh WhatsApp? WhatsApp akan meluncurkan fitur baru yang memungkinkan pengguna saling terhubung tanpa nomor telepon.
-
Kapan WhatsApp merilis fitur edit pesan? Terbaru, pada Mei 2023 lalu WhatsApp telah merilis fitur edit pesan.
Menyadari hal tersebut, WhatsApp telah melakukan sejumlah langkah untuk mengurangi peredaran hoaks. Salah satunya dengan mengedukasi orang-orang tentang cara aman menggunakan WhatsApp.
Layanan milik Facebook ini mengklaim telah banyak memblokir akun-akun yang menyebarkan spam dan hoaks. WhatsApp juga membatasi penerusan pesan hanya kepada lima akun dalam satu waktu.
"Kami berusaha untuk menangani penyebaran misinformasi. Salah satunya dengan menandai pesan yang telah diteruskan atau sering diteruskan," ungkap Sravanthi dalam acara Media Roundtable Terkait Keamanan WhatsApp melalui Zoom yang diikuti oleh Tekno Liputan6.com.
Selain itu, saat ini juga telah ada label "forwarded" agar penerima pesan mengetahui bahwa pesan tersebut telah diteruskan dari akun lain.
WhatsApp pun membatasi pesan yang dianggap sering diteruskan hanya kepada satu akun dalam satu waktu. Langkah ini diklaim mengurangi jumlah pesan yang sering diteruskan sebanyak 70 persen.
Diungkapkan Sravanthi, WhatsApp telah memblokir dua juta akun yang menyebarkan spam setiap bulan. WhatsApp menggunakan machine learning untuk mengidentifikasi dan memblokir akun yang mengirimkan pesan secara massal.
Langkah Konkret WhatsApp
Sravanthi mengatakan, WhatsApp juga bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat untuk melawan misinformasi
WhatsApp telah merilis chat bot dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) dan International Fact Checking Network untuk melawan misinformasi.
WhatsApp juga memberikan keleluasaan bagi pengguna terkait konten yang diterimanya. Pengguna bisa melaporkan jika menerima konten bermasalah kepada WhatsApp seperti fitnah, pornografi, mengancam, melecehkan, dan kebencian.
"Kami akan menonaktifkan akun yang melanggar ketentuan layanan kami," kata Sravanthi.'
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Andina Librianty