WhatsApp: Kami Berkomitmen Menjaga Privasi dan Enkripsi
Pihak WhatsApp irit bicara mengenai kasus peretasan yang memanfaatkan software mata-mata Pegasus milik perusahaan Israel, NSO Group.
Pihak WhatsApp irit bicara mengenai kasus peretasan yang memanfaatkan software mata-mata Pegasus milik perusahaan Israel, NSO Group.
"Kami sudah mengajukan lawsuit (gugatan hukum) terhadap NSO Group, sehingga kami tidak bisa berbagi informasi ke publik. Namun, memang benar kami telah menemukan masalah ini di awal tahun," kata Direktur Kebijakan APAC WhatsApp Clair Devvy di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Kamis (7/11).
-
Modus penipuan apa yang sering dilakukan di WhatsApp? Modus penipuan seperti ini sudah cukup banyak memakan korban. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada akan modus-modus di dunia maya.
-
Apa saja jenis-jenis penipuan yang sering terjadi di WhatsApp? Menurut Pratama, penipuan melalui WA memang sudah sangat banyak jenisnya, mulai dari pengiriman malware dengan file apk disamarkan sebagai laporan kurir atau undangan pernikahan hingga phising.
-
Mengapa penipuan WhatsApp semakin meresahkan? Saat ini makin banyak jenis-jenis penipuan yang kerap diterima melalui pesan WhatsApp atau WA. Korbannya pun sudah ada. Masalahnya adalah masih sedikit orang yang benar-benar memahami jenis-jenis penipuan melalui pesan WA.
-
Fitur baru apa yang sedang disiapkan oleh WhatsApp? WhatsApp akan meluncurkan fitur baru yang memungkinkan pengguna saling terhubung tanpa nomor telepon.
-
Kapan WhatsApp merilis fitur edit pesan? Terbaru, pada Mei 2023 lalu WhatsApp telah merilis fitur edit pesan.
-
Apa itu status online WhatsApp? Fitur yang menjadi ciri khas pengguna WhatsApp atau WA adalah status online yang menunjukkan aktivitas pengguna.
Deevy menjelaskan, pihak WhatsApp mengajukan gugatan hukum terhadap NSO Group selaku pembesut spyware Pegasus di Amerika Serikat.
"Yang saya bisa bagikan tentang kasus ini adalah fakta bahwa kami berkomitmen untuk menjaga privasi dan enkripsi. Kami (WhatsApp) melihat hal-hal semacam ini bukan kasus yang kita inginkan. Oleh karena itu, kami mengajukan gugatan di AS terhadap NSO Group," ucap dia.
Menkominfo Angkat Bicara
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan, sejauh ini pihaknya belum mengetahui apakah ada pengguna WhatsApp Indonesia yang terdampak kasus ini.
Namun, Johnny memastikan Kemkominfo selalu memonitor perkembangan kasus ini dan berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
"Sejauh ini monitoring belum terlihat itu, tapi saya tidak bisa bilang tidak berdampak. Kami monitoring dan melakukan koordinasi, saya akan melakukan koordinasi dengan BSSN," tuturnya
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustin Setyo Wardani