9 Penyebab Bulu Kucing Rontok dan Cara Mengatasi yang Tepat
Ada beberapa alasan berbeda untuk penyebab bulu kucing rontok. Tentunya sebagai bentuk cinta pada binatang peliharaan, Anda tak ingin kondisi buruk menimpa.
Bulu kucing rontok biasanya menjadi masalah bagi para pecinta kucing. Bulu kucing rontok bisa sebagian atau seluruhnya, dan polanya bisa bervariasi atau simetris. Bulu kucing rontok seperti melepaskan mantel musim dinginnya, ialah hal yang normal. Tapi jika sudah terlalu banyak bisa jadi ada masalah pada kucing Anda.
Coba perhatikan, apakah mereka terus-menerus menggaruk atau menjilat diri sendiri? Kucing sering merawat dirinya sendiri, lamanya hingga setengah dari waktu mereka bangun. Namun terlalu banyak menjilati dapat menyebabkan bulu rontok, luka kulit, dan infeksi.
-
Kenapa kucing muntah cacing? Penyebab kucing muntah cacing, biasanya terjadi karena infeksi jenis cacing parasit di dalam tubuhnya. Seperti cacing gelang, cacing, tambang, cacing pita, atau cacing hati. Dari beberapa jenis ini, yang paling umum menyebabkan infeksi adalah cacing gelang.
-
Apa ciri khas Kucing Merah? Kucing Merah memiliki karakteristik bulu berwarna oranye kemerahan dengan corak huruf M di dahinya. Bentuk tubuhnya juga lebih berotot dibanding sesamanya.
-
Apa yang dimaksud dengan kucing muntah makanan? Muntah adalah gangguan kesehatan umum yang biasanya terjadi akibat adanya masalah pencernaan. Saat mengalami gejala ini, kucing akan mengeluarkan makanan yang telah dikonsumsi melalui mulut.
-
Apa saja ciri-ciri kucing cacingan? Ciri-ciri kucing cacingan dapat bervariasi tergantung pada jenis cacing dan tingkat infeksi. Namun, ada beberapa tanda yang harus perhatikan: 1. Tidak Selera Makan: Kucing cacingan umumnya tidak memiliki selera makan yang baik. Kandungan cacing dalam perut kucing dapat membuatnya tidak nyaman dan bahkan menyebabkan sakit perut atau radang selaput usus. 2. Berat Badan Turun: Meskipun kucing mungkin makan dengan lahap, Moms mungkin melihat bahwa berat badannya turun. Ini bisa terjadi karena cacing mencuri nutrisi dari makanan kucing. 3. Sering Haus: Jika kucing terlihat sering minum tapi tidak mau makan, ini bisa menjadi gejala kucing cacingan. 4. Gusi Memutih: Gusi kucing yang memutih adalah tanda kurangnya nutrisi yang masuk ke dalam tubuh karena dimakan oleh cacing. 5. Ada Cacing pada Feses: Jika kotoran kucing berwarna gelap dan terdapat cacing, itu menandakan kehilangan darah di dinding usus kucing. 6. Muntah-Muntah: Kucing yang mengalami muntah-muntah dan perut buncit dapat menunjukkan adanya cacing di saluran pencernaan. 7. Menyeret Pantat: Perilaku kucing menyeret pantatnya di sepanjang lantai dapat menjadi tanda iritasi dalam pencernaan akibat cacing. 12. Diare: Kucing cacingan dapat mengalami diare, yang seringkali disertai perubahan pada feses. 13. Kotoran Berubah Gelap: Diare pada kucing yang disebabkan oleh cacing bisa mengakibatkan perubahan warna feses menjadi gelap.
-
Kenapa kucing muntah makanan? Penyebab kucing muntah makanan seringkali terjadi ketika kucing mengonsumsi makanan terlalu cepat. Seperti manusia, saat makan terlalu cepat, maka potensi udara yang masuk ke dalam lambung semakin banyak, sehingga membuat perut tidak nyaman.
-
Kucing mengeong untuk apa? Para pemilik kucing tentu saja akan tahu bahwa sebetulnya meongan kucing tidaklah memiliki arti yang sama. Ketika kucing marah, bahagia atau meminta makan bahkan perhatian mereka akan mengeong dengan cara yang berbeda.
Jika kucing Anda tampak lebih tertarik menjilati bulunya, daripada aktivitas lain seperti bermain atau makan, itu pertanda buruk. Ada beberapa alasan berbeda untuk penyebab bulu kucing rontok. Tentunya sebagai bentuk cinta pada binatang peliharaan, Anda tak ingin kondisi buruk menimpa.
Berikut beberapa penyebab bulu kucing rontok, beserta cara mengatasi yang tepat.
Penyebab Bulu Kucing Rontok
Beberapa penyebab bulu kucing rontok, bisa terjadi karena alergi kulit. Kemudian adanya parasit yang menyebabkan kudis, dan masalah jamur seperti kurap, juga merupakan penyebab umum kucing mengalami alopecia.
Faktor lain yang kurang umum adalah keturunan. Kucing alopecia umum terjadi pada kucing tua yang didiagnosis dengan beberapa jenis kanker. Berikut penjelasan mendalam penyebab bulu kucing rontok:
©Shutterstock
1. Alergi
Alergi menjadi penyebab bulu kucing rontok yang sering dijumpai. Dilansir dari WebMD, layaknya manusia, kucing juga bisa alergi terhadap makanan, gigitan serangga, obat-obatan, debu, atau serbuk sari.
Untuk meredakan gatalnya, mereka akan menjilati bulunya hingga ada bintik-bintik yang botak. Mudah untuk disembuhkan, tapi Anda mungkin harus memberinya obat selama beberapa waktu hingga mereda.
2. Parasit
©Shutterstock/Maria Dryfhout
Pernahkah Anda melihat kutu dan tungau di sekitar kucing? Jika iya hal ini patut diwaspadai. Kondisi yang membuat mereka menggaruk dan menjilat, menyebabkan bintik-bintik botak dan bahkan luka. Bulu tidak hanya rontok. Kucing akan benar-benar menjilati hingga mereka mencabut ke akarnya.
Dikutip dari Catster, kutu dapat menggigit dan mengganggu kucing mana pun. Tetapi beberapa kucing memiliki hipersensitivitas terhadap antigen di dalam air liur kutu. Kucing alergi ini menjadi sangat gatal jika bertemu kutu dan banyak dari mereka membutuhkan perawatan secara serius.
3. Rasa Sakit
©2021 Merdeka.com/ahmad udin
Terkadang, kucing terlalu sering menjilati area tubuhnya bukan karena gatal. Melainkan ada jaringan di bawah kulitnya yang sakit. Misalnya kucing dengan artritis. Penyebab bulu kucing rontok yang umum terjadi. Mereka mungkin terus-menerus menjilat pada persendian yang sakit karena nyeri. Cara itu akan membantunya meredakan ketidaknyamanan.
Suatu ketika ada seekor kucing yang tulang rusuknya retak. Kucing itu terus menjilati bagian yang menyakitkan, sehingga dia menjadi botak di sekitar tulang itu.
4. Infeksi Kurap
Penyebab bulu kucing rontok selanjutnya ialah infeksi kurang atau infeksi jamur. Adanya bulu hilang dengan dan kulit bersisik bisa menjadi tanda. Dokter hewan dapat memberi tahu Anda dengan pasti serta meresepkan krim atau salep antijamur, obat mandi, atau bahkan obat-obatan oral.
5. Stres dan Kecemasan
©Shutterstock
Ketika kucing stres dan menjilat, serta mencakar secara obsesif, mereka bisa kehilangan bulu. Dokter hewan menyebutnya "alopecia psikogenik". Kucing yang memiliki stres cenderung mengorek perut, samping, dan kakinya. Ini paling sering terjadi pada trah wanita dengan kepribadian gugup.
Rawat lukanya, dan tanyakan kepada dokter hewan apakah mereka memerlukan antidepresan. Atau perubahan lingkungan, seperti memasang tempat bertengger tinggi atau menjauhkan anjing.
6. Gangguan Endokrin
©2020 Merdeka.com/www.pixabay.com
Penyebab bulu kucing rontok berikutnya, bisa karena gangguan endokrin. Bulu kucing rontok mungkin mengalami hipertiroidisme-tiroid yang terlalu aktif, yang juga mengakibatkan penurunan berat badan dan gejala lainnya.
Di luar tiroid, jika kucing mengalami ketidakseimbangan hormon dan peningkatan kadar steroid dalam tubuh, folikel bulu bisa mati. Dengan kadar hormon yang tidak normal, bulu baru mungkin tidak tumbuh kembali.
Misalnya, penyakit Cushing. Kelainan metabolisme yang menghasilkan terlalu banyak kortisol, dapat menyebabkan alopecia pada kucing.
7. Efek Samping Obat
Salah satu jenis obat prednison transdermal bisa menjadi penyebab bulu kucing rontok. Serta pengeritingan pada daun telinga.
Prednison merupakan obat untuk membantu meredakan radang pada alergi, penyakit autoimun, sakit persendian dan otot, serta penyakit kulit. Biasanya, menghentikan pengobatan akan mengembalikan kondisi ini.
8. Kanker
©shutterstock.com/elwynn
Untungnya, kanker jarang menjadi penyebab kucing kehilangan bulu. Tetapi neoplasia, istilah untuk pertumbuhan abnormal yang disebabkan oleh pembelahan sel yang tak terkontrol. Bisa menyebabkan bulu kucing rontok.
Kondisi serius lain yang terjadi akibat kanker adalah alopecia paraneoplastik, yakni bulu kucing rontok yang berhubungan dengan gatal dan kulit lembab. Namun penyebab serius ini terbilang jarang terjadi.
9. Penyebab Langka
Penyebab bulu kucing rontok yang termasuk langka. Ras murni, seperti Himalaya dan Bengal, lebih cenderung memiliki gen yang menyebabkan bulu rontok. Sedangkan jenis Sphynx, dibesarkan untuk tidak berbulu.
Kemungkinannya kecil, tetapi bulu rontok bisa menjadi gejala masalah sistem kekebalan, diabetes, tiroid yang terlalu aktif, atau kanker. Pastikan untuk memeriksakan ke dokter hewan semua tentang diet, perilaku, dan rumah kucing Anda. Untuk membantu menentukan penyebabnya.
Cara Mengatasi Bulu Kucing Rontok
Penyebab bulu kucing rontok yang paling mudah diobati adalah kutu. Dokter hewan Anda akan meresepkan metode efektif pengendalian kutu dan merekomendasikan produk untuk membersihkan rumah.
©Shutterstock/gengirl
Jika alopecia atau bulu disebabkan oleh kelainan kulit, seperti erosi kulit. Lalu ketidakseimbangan tiroid, atau ketidakseimbangan hormon lainnya, ada obat kucing dan perawatan topikal yang tersedia.
Jika bulu kucing rontok disebabkan oleh masalah perilaku, dokter hewan mungkin akan meresepkan obat kecemasan untuk kucing. Mengobati masalah yang mendasarinya dapat mencegah kerontokan bulu lebih lanjut.
Mencegah Bulu Kucing Rontok
Melansir dari PetMD, menjaga kucing Anda sebagai pencegahan kutu serta mencegah infestasi parasit yang dapat menyebabkan bulu rontok. Sediakan mainan kucing dan waktu bermain bersama kucing Anda.
Supaya dia tetap terstimulasi secara mental, dan untuk menghindari bulu rontok akibat gangguan saraf. Sayangnya, tidak ada cara untuk mencegah sebagian besar bentuk kerontokan rambut pada kucing.