Ada Wabah Baru Sampai WHO Tetapkan Darurat Internasional, Anak-anak Paling Parah Jika Kena
WHO tetapkan mpox sebagai wabah internasional yang perlu untuk diwaspadai.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan wabah mpox di Afrika sebagai darurat kesehatan global pada Rabu (14/8/2024) kemarin.
Peringatan ini disampaikan setelah munculnya kekhawatiran usai adanya lonjakan kasus mpox yang awalnya hanya ditemukan di Republik Demokratik Kongo (DRC). Namun, kini sudah menyebar ke negara-negara tetangga.
- Cegah Mpox Mewabah, Parlemen Indonesia-Afrika Minta Pemerintah Lakukan Langkah Kongkret
- Bantah Dadakan, Istana: Pembicaraan Mundurnya Kepala dan Wakil OIKN Sudah Lama
- Peringatan Hari Perawat Internasional 12 Mei, Berikut Sejarah dan Tujuannya
- 20 Maret Peringati Hari Kebahagiaan Internasional, Ketahui Tujuannya
Peningkatan kasus mpox mencapai angkat 14.000 kasus sejauh tahun 2024 ini. Jumlah tersebut dikatakan melebihi jumlah total dari kasus mpox di tahun 2023 lalu.
"Dalam pandangan semua anggota, sudah sepakat bahwa wabah mpox saat ini adalah peristiwa luar biasa," kata seorang dokter-ilmuwan dan ketua komite darurat WHO Dimie Ogoina dikutip dari livescience (15/8/2024).
Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan, anak-anak menjadi kelompok usia yang paling rentan terinfeksi virus ini. Mpox menimbulkan risiko yang sangat tinggi di Afrika karena tingginya tingkat infeksi HIV di benua tersebut.
Orang yang hidup dengan HIV, terutama mereka yang mengidap penyakit lanjut, menghadapi risiko lebih tinggi terkena penyakit parah dan kematian akibat mpox.
Penyakit ini pertama kali ditemukan di Kongo dan menyebar ke negara-negara perbatasan dimana mpox belum pernah dilaporkan sebelumnya. Negara-negara ini termasuk Burundi, Kenya, Rwanda dan Uganda.
Virus mpox dibedakan menjadi dua kelompok utama, yakni kelompok 1 dan kelompok 2. Pada kelompok pertama, memiliki risiko penyakit parah dan kematian yang lebih tinggi dibandingkan kelompok kedua.
Virus clade 1 tidak pernah terdeteksi di luar negara dimana mpox sering menyebar. Wabah mpox yang menyebar ke banyak negara, termasuk Amerika Serikat, pada tahun 2022 disebabkan oleh virus clade 2.
Tahun 2024 ini, dua cabang dari clade 1 disebut 1a dan 1b telah beredar di berbagai negara Afrika dan keduanya menyebar di Kongo. Selain itu, virus clade 2 telah menyebar di beberapa negara, seperti Kamerun, Nigeria, dan Afrika Selatan.
Cara Penularan Virus Mpox
Cara penularan utama virus mpox adalah melalui kontak fisik dekat dengan penderitanya yang kemudian mendorong penyebaran di rumah.
Pada virus mpox kelas 1b, penyebaran juga bisa melalui jaringan seksual. Penularan melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau cairan tubuh mereka juga bisa menjadi penyebab.
Namun di beberapa negara lain yang melaporkan lebih sedikit kasus seperti Kenya, Uganda, dan Pantai Gading, diduga kasus-kasus ini hanya terjadi secara terisolas.
WHO kini berupaya meningkatkan ketersediaan vaksin mpox di Afrika dengan menjalin kesepakatan dengan produsen dan sumbangan dari negara-negara yang memiliki persediaan vaksin.
Vaksin merupakan salah satu intervensi yang dapat dimanfaatkan. Namun, ada juga upaya yang perlu dilakukan untuk mengkomunikasikan risiko mpox pada masyarakat dan tindakan pencegahan yang dapat diambil untuk mencegah penyakit tersebut.
Selain itu, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk memahami bagaimana dinamika penularan virus di berbagai tempat dan bagaimana penyakit akibat mpox berkembang.
"Secara kolektif, semua pihak yang terlibat dapat berupaya meningkatkan pengawasan, diagnosis, dan respons kesehatan masyarakat lainnya yang diperlukan untuk mengatasi tantangan ini sejak awal," kata Ogoina.
Tanpa tindakan cepat, mpox dapat menyebar ke negara-negara Afrika lainnya dan juga ke luar benua tersebut.