Berpangkat Mayjen, Begini Reaksi Komandan Paspampres saat Didatangi Kapolres Jakbar
Reaksi komandan Paspampres saat di datangi Kapolres Jakarta Barat.
Sebuah video memperlihatkan cek cok anggota Paspampres dengan petugas PPKM yang terdiri dari TNI-Polri viral di media sosial. Kejadian tersebut terjadi di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat.
Kejadian tersebut juga berbuntut panjang hingga akhirnya Kapolres Metro Jakarta Barat menemui Komandan Paspampres. Dia juga meminta maaf atas apa yang terjadi pada salah satu anggota Paspampres dengan petugas PPKM.
-
Apa tugas utama Paspampres? Tugas Paspampres yaitu melaksanakan pengamanan fisik langsung, jarak dekat, setiap saat, dan di manapun berada kepada Presiden RI, Wakil Presiden RI, dan Tamu Negara setingkat Kepala Negara/Pemerintahan beserta keluarganya.
-
Kapan Paspampres dibentuk? Paspampres adalah salah satu dari Badan Pelaksana Pusat Tentara Nasional Indonesia (TNI).
-
Mengapa Paspampres dibentuk? Sesuai namanya, pasukan terlatih profesional dan tangguh ini diberi amanah dari negara untuk menjadi tameng hidup dalam menjaga Presiden.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Apa yang ditemukan pasukan TNI di markas OPM? Pasukan kemudian mengamankan sejumlah barang bukti yang ada di markas OPM. Diungkapkan bahwa pasukan Yudha Sakti berhasil menguasai markas OPM setelah terjadi kontak tembak. Barang bukti yang diamankan berupa: 8 buah senter4 butir munisi tajam kaliber 5.563 buah pilok2 buah solar sel1 pucuk senpi rakitan1 buah selongsong1 buah magazen1 helai bendera Bintang Kejora1 buah HP Android1 buah HP Poliponik1 buah HT berikut chargernya1 buah peluit1 buah power selBelasan baterai merk ABCBerbagai macam dokumen kwitansiBeberapa lembar jimatBelasan busur dan anak panahBahan makanan Berbagai macam atribut OPM Instagram puspentni
Jadi Koreksi di Lapangan
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Ady Wibowo datang dan meminta maaf ke Komandan Paspampres. Dia mengungkapkan Komandan Paspampres menyambut baik kedatangannya.
"Saya minta maaf secara khusus kepada beliau. Intinya beliau juga sangat bijak," katanya kepada merdeka.com.
Menurut Ady, kejadian itu menjadi koreksi agar di lapangan anggotanya tidak sewenang-wenang kembali.
"Tidak naik pitam, tidak marah-marah, harus humanis. Karena juga anggota saya lagi di bawa ke Propam untuk diperiksa dari tadi malam sampai hari ini masih berlanjut pemeriksaannya," ungkapnya.
Polisi Pakaian Preman Ditarik Mundur
Kombes Ady menarik mundur anggotanya yang berpakaian preman. Hal ini dilakukan agar tidak salah paham di lapangan.
Instagram akun @infokomando & kanal YouTube Richi INF ©2021 Merdeka.com
"Kita evaluasi di lapangan, penekanan untuk lebih baik dan humanis tidak boleh sewenang-wenang. Untuk yang berpakaian preman sementara tidak kita ikutkan penyekatan agar tidak salah paham di lapangan," kata Kombes Ady Wibowo.
Kapolres Minta Maaf kepada Komandan Paspampres
Tak hanya itu, Ady Wibowo mengaku telah meminta maaf secara langsung kepada Komandan Paspampres. Permasalahan pun kini telah selesai.
"Saya juga sudah meminta maaf secara langsung kepada Komandan Paspampres, permasalahan sudah selesai dan tetap sinergi TNI Polri menjaga negeri," terangnya.
"Supaya tidak terulang lagi di lapangan, anggota saya juga diperiksa di Propam Polda," pungkasnya.
Kronologi Kejadian
Sebelumnya, seorang anggota Paspampres bernama Praka Izroi Gajah sempat bersitegang dengan petugas PPKM yang terdiri dari anggota TNI Polri di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat.
Izroi yang hendak melewati penyekatan mendapat tindakan keras dari sejumlah petugas berpakaian preman. Keributan pun tak terelakkan hingga akhirnya pria berseragam TNI Polri mendekat dan mencoba melerai.
Instagram akun @infokomando & kanal YouTube Richi INF ©2021 Merdeka.com
Setelah itu, Izroi pun meminta maaf dan menjelaskan alasannya minta diperbolehkan melewati penyekatan. Para petugas lantas memintanya menunjukkan kartu anggota. Akan tetapi, ia hanya bisa menunjukkan KTP yang di dalamnya tertulis statusnya sebagai anggota TNI.
Setelah selesai dengan para petugas, ia lantas menghadap Danramil 06/Kalideres Kapten Inf Abdul Kholik yang juga ada di lokasi. Ia pun mendapat teguran keras dari Danramil.
Setelah itu, Izroi pun diizinkan pergi. Ia lantas menaiki sepeda motornya dan pergi meninggalkan lokasi.
Keterangan Komandan Paspampres
Kericuhan antara Praka Izroi dengan anggota Polres Metro Jakarta Barat berbuntut panjang. Malam harinya, puluhan anggota Paspampres bergerak mendatangi Polres Metro Jakarta Barat.
Puluhan anggota Paspampres itu datang menaiki motor. Kedatangan mereka diduga karena merasa tidak terima atas perlakuan anggota Polres Barat saat melakukan razia penyekatan PPKM Daruat kepada Praka Izroi.
"Permasalahan sudah selesai dan tetap sinergi TNI Polri menjaga negeri," kata Ady.
Sementara itu, Komandan Pasukan Pengamanan Presiden Mayor Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan, sudah memperingatkan anggota yang terlibat perselisihan dengan petugas saat penyekatan PPKM Darurat tersebut. Menurut dia, insiden itu disebabkan beberapa hal salah satunya banyak aturan PPKM Darurat belum dipahami petugas.
"Anggota Paspampres 75% tinggal di luar Asrama Paspampres dan tersebar di wilayah Jabodetabek sehingga setiap hari pulang pergi berdinas dan akan melewati titik 2 penyekatan," kata dia.