Bikin Merinding, Cerita Pegawai Lapas Nusakambangan Cara Pendekatan Para Napi yang Akan Dieksekusi Mati
Seorang tokoh di Nusakambangan membeberkan cara ia melakukan pendekatan kepada narapidana yang akan dieksekusi mati.
Seorang tokoh di Nusakambangan membeberkan cara ia melakukan pendekatan kepada narapidana yang akan dieksekusi mati.
Bikin Merinding, Cerita Pegawai Lapas Nusakambangan Cara Pendekatan Para Napi yang Akan Dieksekusi Mati
Salah satu tempat paling menakutkan di Indonesia bagi para narapidana adalah Nusakambangan.
Hanya napi-napi kelas berat yang dihukum di pulau tersebut. Bahkan, tidak sedikit yang dihukum mati.
- Cara Merebus Kikil yang Bikin Teksturnya Empuk, Dijamin Tanpa Bau
- Shisa adalah Metode Merokok dari Timur Tengah, Ketahui Bahaya dan Cara Menghentikan Kebiasaannya
- Bikin Merinding, Cerita Mayjen Nugraha Gumilar Tinggal di Rumah Bilik Bambu dan Sang Ayah Meninggal Dunia 'Gelap Kayak Dunia Runtuh'
- Menikmati Sensasi Berendam di Pemandian Air Panas Ngasinan Magelang, Biasa untuk Terapi Penyakit Kulit
Seorang mantan pegawai lapas, putra asli Nusakambangan membeberkan bagaimana cara dia melakukan pendekatan terhadap para narapidana yang akan dieksekusi mati dalam waktu dekat.
Pria tersebut bernama Edi. Ia memiliki kedekatan dan cerita dengan narapidana yang pernah dihukum mati di Nusakambangan. Dia memberikan berbagai macam pendekatan agar si napi siap menghadapi kematian. Simak ulasannya sebagai berikut.
Pendekatan Kesiapan Kematian
Edi salah satu orang yang berjasa dalam memberikan pendekatan kepada para napi Nusakambangan yang akan dieksekusi mati. Edi membeberkan bahwa ia memiliki dua pendekatan. Pendekatan pertama adalah persiapan dalam menghadapi kematian.
Edi menjelaskan bahwa ia harus mengubah mindset napi yang akan dihukum mati. Sebelum mereka ketakutan akan menghadapi ajal, Edi bertugas untuk mempersiapkan mereka dari segi amal dan perbuatan.
“Diantarkan tentang makna kematian, kehidupan setelah mati. Ketika nanti dia betul-betul dieksekusi, sudah paham tentang ilmunya. Memahami ada kehidupan setelah mati,”
kata Edi.
Menggunakan Metode Parfum
Selain pendekatan perubahan mindset terhadap napi yang akan dihukum mati, Edi juga mempunyai metode lain yaitu metode parfum. Metode ini hanya dilakukan kepada napi yang memiliki sifat tertutup dan susah diajak komunikasi.
Caranya, Edi akan selalu melakukan pendekatan terhadap napi tersebut dengan menggunakan parfum yang sama setiap hari. Ketika napi mencium parfum itu, Edi akan berusaha untuk membuat napi merasa tenang dan damai.
Maka, ketika hari eksekusi itu tiba, napi yang terbiasa tenang dengan parfum dari Edi akan mencari ketenangan dengan mencium parfum tersebut. Kehadiran Edi dan parfumnya akan membuat narapidana yang dieksekusi mati diharapkan bisa merasa damai.
“Saya punya target, nanti ketika di tempat eksekusi, ketika posisi yang gelap. Ketika saya masuk area itu, dia akan mencium parfum saya dan akan mengatakan, ini hadir pak Edi, bapak saya, karena harumnya hafal,”
jelas Edi.
“Ini yang penting, saya dieksekusi asal Pak Edi yang mendampingi. Sekaligus Pak Edi yang menyerahkan jenazah saya ke keluarga saya,” lanjut Edi.