Cinta Ibu Eks Pramugari 2 Kali Lolos Kecelakaan, Dulu Nakal Tetap Dirawat Saat Lumpuh
Akibat kecelakaan hebat itu, wajah Laura bagian kanannya remuk. Serta tubuhnya lumpuh tak bisa bergerak.
Pramugari salah satu profesi yang diidamkan banyak kaum hawa. Selain prestis dengan gaji yang menjanjikan, pandangan seakan naik level pun meningkat di mata masyarakat. Kendati demikian, menjadi pramugari tidaklah selamanya menyenangkan. Risiko berbahaya hingga mengancam nyawa, kerap mengintai pramugari saat menjalankan tugas.
Salah satunya ialah kecelakaan pesawat. Seperti yang pernah dialami oleh Laura Lazarus. Sosoknya hangat diperbincangkan publik lantaran ia berhasil dua kali selamat dari kecelakaan pesawat saat bertugas.
-
Kenapa Pramuka dianggap sebagai sekolah kehidupan? Pramuka adalah sekolah kehidupan, di mana kita belajar untuk menghargai alam, mengasihi sesama, dan berbakti kepada bangsa.
-
Apa yang dilarang oleh Ganjar Pranowo di sekolah? Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tegaskan "Iya tinggal beberapa, yang biasanya punya problem (menahan ijazah), suruh kirim ke kami, dan nanti kalau ada kami urus. Apakah itu negeri atau swasta," tegas Ganjar Pranowo saat menghadiri Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Jateng di GOR Tri Sanja, Slawi, Kabupaten Tegal, Rabu (26/7/2023).
-
Di mana Ganjar Pranowo mengisi kuliah kebangsaan? Calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo mengisi kuliah kebangsaan di FISIP UI, Senin (18/9)
-
Apa isi dari Prasasti Sangguran? Dua baris pertama isi Prasasti Sangguran ditulis dalam bahasa Sansekerta. Sedangkan seluruh bagian lainnya menggunakan bahasa Jawa Kuno.
-
Apa yang dijelaskan Ganjar Pranowo dalam kuliah kebangsaan? Dalam paparannya, Ganjar menjelaskan terkait enam pilar menuju Indonesia Emas.
-
Apa yang dimaksud dengan 'Pramuka'? Pada tahun 1960, pemerintah dan MPRS berupaya membenahi organisasi kepramukaan di Indonesia. Sebagai upaya tindak lanjut, pada 9 Maret 1961 Presiden Soekarno mengumpulkan tokoh-tokoh gerakan kepramukaan di Indonesia. Presiden mengatakan bahwa organisasi kepanduan yang ada harus diperbaharui, aktivitas pendidikan harus diganti, dan seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur jadi satu dengan nama “Pramuka”.
Akibat kecelakaan hebat itu, wajah bagian kanannya remuk. Serta tubuhnya lumpuh tak bisa bergerak. Laura mengaku sangat malu, karena dulu selalu benci dan kabur dari rumah. Tapi saat dirinya terkapar, sosok orangtualah yang menjadi pendamping setia. Tulus merawat hingga Laura benar-benar bangkit.
Berikut kisahnya.
Wajah Hancur dan Banyak Tulang Patah
Pada tahun 2004 silam, Laura Lazarus yang masih berusia 19 tahun telah bekerja sebagai pramugari di maskapai penerbangan Lion Air. Bulan Juli kala itu, pesawat yang membawanya bersama penumpang mengalami kecelakaan di Palembang.
Selang 5 bulan di tahun yang sama Laura kembali mengalami kecelakaan di Bandara Adi Sumarmo Solo. Kecelakaan yang terjadi pada 30 November 2004 itu menjadi momen tragis dalam hidupnya. Wajah Laura hancur sebagian dan banyak tulang di tubuhnya yang patah.
Instagram @makassar_iinfo @mariophotographie ©2021 Merdeka.com
"Singkat cerita saya mengalami koma selama 3 hari. Dan muka bagian sini hancur, tulang muka remuk. Mata yang ini jatuh ke bawah, tangan patah. Ini pinggang sama kaki juga patah. Dengan kejadian itu saya melakukan banyak sekali operasi. Sejak tahun 2004 sampai 2016 Maret kemarin, 18 kali di kaki, wajah dipasang plat metal," kata Laura seperti dikutip dari laman Instagram akun @mariophotographie.
Rumah Sakit jadi Rumah Kedua
Serangkaian operasi dan perawatan dijalani Laura selama 12 tahun. Baik dari sisi wajah hingga ke ujung kaki. Sehingga alis dan mata sebelah kanannya tidak simetris dengan wajah sisi kirinya.
Instagram @makassar_iinfo @mariophotographie ©2021 Merdeka.com
Tentu Laura sampai bosan setiap hari harus bertemu rumah sakit selama sekian tahun itu. Serta menghabiskan masa mudanya dengan menahan sakit akibat kecelakaan pesawat.
"Dari rumah sakit, terus pulang. Rumah sakit lagi. Jadi bolak-balik. Hidup saya itu sepertinya habis buat di rumah sakit gitu. Orang bilang, masa muda saya kaya hilang gitu," ujar Laura.
Putus Asa dan Minta Mati
Deburan ombak ketakutan kian menderu Laura muda. Ia sampi meminta untuk mati saja. Tak kuat menahan siksa hidup sebagai gadis lumpuh. Tapi sosok kedua orangtua hadir untuk terus membangkitkan semangat Laura.
"Saya sampai pernah ngomong ke mama saya, 'Ma sudah deh ma, saya nggak kuat lagi. Mendingan saya mati saja'. Tapi orangtua saya bilang, 'Nggak boleh kaya gitu, kamu harus hidup, kamu harus semangat, kamu masih punya keluarga. Kamu nggak boleh patah semangat seperti itu'. Tapi keadaan saya lumpuh, nggak bisa gerak badannya," ungkap Laura.
Bingung akan Masa Depan
Melihat diri sendiri yang seakan sudah tidak produktif, Laura mengaku tak tahu harus berbuat apa. Hidupnya seakan tak ada harapan untuk memiliki masa depan cemerlang, layaknya gadis seumurannya.
"Usia saya saat itu 19 tahun. Duduk saja saya nggak bisa. Jalan saja saya nggak bisa. Bagaimana saya bisa lihat kehidupan saya. Saya nggak ngerti hari itu. Tapi orangtua saya minta saya bangkit kembali, 'Ayo Laura'," terang Laura.
Hubungan dengan Orangtua Hancur
Instagram @makassar_iinfo @mariophotographie ©2021 Merdeka.com
Laura mengenang masa lalunya saat masih bahagia menjadi pramugari. Ia memilih untuk selalu pergi dari rumah. Karena merasa hubungan dengan keluarga telah hancur. Sampai tak mau bertemu dengan ayah dan ibundanya sendiri.
"Hubungan saya dengan orangtua saya itu hancur sekali. Saya sudah lama sekali pergi dari rumah. Saya terbang ke sana kemari, saya nggak mau pulang gitu. Karena menurut saya, di rumah itu nggak enak, nggak asik. Saya tiap hari kalau ketemu orangtua, kayanya diomelin terus," tutur Laura.
Cinta Tulus Orangtua Mantan Pramugari Lolos Kecelakaan
Semenjak kecelakaan tragis itu, perlahan menyadarkan diri Laura. Sosok yang dulu selalu dibenci, kini orangtualah yang ada menemani. Ibunda yang begitu tulus ikhlas merawat Laura selama lumpuh. Tanpa meminta belas kasih sama sekali.
"Tapi bayangkan. Dalam keadaan saya lumpuh dan tidak berdaya. Dalam keadaan saya untuk makan saja nggak bisa. Tapi orangtua saya dengan tulus pakein saya baju. Sisirin rambut saya, tiap hari suapin saya. Maaf, tiap hari dia bersihin kotoran saya. Bayangin, kita usia 19 tahun, kotorannya masih dibersihin. Itu nggak enak banget kan?," papar Laura menahan tangis.
Menyadari Cinta Luar Biasa Orangtua
Instagram @makassar_iinfo @mariophotographie ©2021 Merdeka.com
Hingga akhirnya kesadaran Laura kian memuncak. Betapa luar biasanya sosok orangtua. Mereka tak memandang diri Laura yang dulunya kurang ajar.
"Dari situ akhirnya saya lihat. Wow! orangtua saya itu nggak lihat saya itu yang nakal. Orangtua saya nggak lihat saya yang kurang ajar sama dia. Tapi dia tetap masih mau rawat badan saya dengan tulus," jelasnya sembari menangis.
Orangtua Tak Merasa Disusahkan
Seraya membuktikan pepatah, 'Kasih ibu sepanjang masa kasih anak sepanjang galah'. Ketulusan ibunda yang terus memotivasi, membuat Laura sadar diri untuk segera bangkit.
Instagram @makassar_iinfo @mariophotographie ©2021 Merdeka.com
Supaya bisa membalas segala jasa yang tercurahkan dari sang ibunda. Begitu cintanya, sampai melupakan betapa kurang ajar dan bencinya anak gadisnya dulu saat masih nakal.
"Saya sampai bilang, maafin saya ya ma. Saya nyusahin mama. Tapi hari itu orangtua saya bilang. 'Nggak apa-apa, kamu nggak perlu minta maaf. Ayo kita jalani ini sama-sama. Kamu nggak usah sedih, kamu nggak nyusahin mama'. Itulah yang membuat saya termotivasi untuk bangkit, untuk keluarga dan untuk diri saya sendiri. Saya ingin menjadi anak yang terbaik. Saya ingin benar-benar bisa diandalkan. Di situ saya latih diri saya sendiri," pungkasnya.