Dua Serangan Bikin Kuping JK 'Panas'
JK dituding membiayai kepulangan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab dari Arab Saudi ke Indonesia.
Jusuf Kalla (JK) belakangan dibuat gerah oleh ocehan lawan politiknya. Dia disebut menjegal karier salah satu mantan menteri saat menjabat wakil presiden.
JK dengan tegas membantah pernyataan itu. Dia kemudian menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi agar persoalan tak semakin melebar.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Mengapa Rizal Ramli dijuluki "Rajawali Ngepret"? Masyarakat Indonesia pasti mengenal Rizal Ramli sebagai Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya. Namun, banyak juga yang mengenal Rizal Ramli sebagai sosok yang kritis terhadap sesuatu yang dianggapnya tidak berpihak pada kepentingan bangsa dan negara, sehingga dia mendapat julukan baru "Rajawali Ngepret".
Tak sampai disitu, baru-baru ini JK kembali mendapat tudingan dari mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahean. JK dituding membiayai kepulangan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab dari Arab Saudi ke Indonesia. Mengetahui hal itu, pihak JK langsung bereaksi. Mereka merasa dirugikan dengan tudingan tersebut.
Berikut ulasannya:
Dituding Jegal Rizal Ramli
Beberapa waktu lalu, mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli sempat melontarkan pernyataan yang cukup mengejutkan. Dia mengaku langkahnya menjadi menteri selalu dijegal oleh Jusuf Kalla (JK), baik saat pemerintahan Presiden Jokowi maupun saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Di era Presiden Jokowi, JK tak setuju ketika Rizal akan menjadi Menko Perekonomian. Menurutnya, JK tak ingin Rizal memegang kuasa di sektor ekonomi dan keuangan. Hingga akhirnya, Jokowi memutuskan Rizal menjadi Menko Kemaritiman.
"JK selalu block saya. Pokoknya JK enggak mau Rizal pegang ekonomi dan keuangan," kata Rizal dilansir dari Youtube Karni Ilyas Club, Jumat (4/12).
Kemudian ketika pemerintahan SBY, Rizal Ramli selalu diganjal JK saat akan diangkat menjadi menteri. SBY sempat mempertahankan Rizal, namun JK bersikukuh menolak Rizal Ramli.
"Sama juga waktu SBY, SBY sudah tanda tangan bahkan. Rizal Ramli menhub, diganjal sama JK. Waktu itu SBY pertahankan jadi menteri Keuangan, dia (JK) enggak setuju lagi ya kan? Akhirnya SBY minta Rizal Ramli Menteri BUMN, dia (JK) enggak setuju lagi," ungkapnya.
JK Tanggapi Tudingan Rizal Ramli
Jusuf Kalla (JK) memberikan tanggapan atas tudingan Rizal Ramli yang mengarah padanya. JK mengatakan jika Rizal Ramli tak pernah dipanggil dan diperhitungkan menjadi menteri oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Waktu itu, seperti diketahui, calon menteri itu, di interview dulu oleh Pak SBY, dipanggil. Dia tidak pernah dipanggil. Dia tidak pernah saya larang. Memang tidak pernah diperhitungkan oleh Pak SBY. Kalau diperhitungkan, dia dipanggil," kata JK, dilansir dari Youtube Karni Ilyas Club, Jumat (4/12).
Dituding Biayai Kepulangan Rizieq Syihab
Publik dikejutkan dengan cuitan Eks Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahean yang diduga mengarah kepada Jusuf Kalla (JK). Dalam cuitan itu, Ferdinand menyebut nama Caplin yang diduga ditujukkan kepada JK telah membiayai kepulangan Rizieq Syihab dari Arab Saudi ke Indonesia. Masih dalam cuitan yang sama, Ferdinand juga menulis bahwa Caplin membawa uang satu koper.
"Hebat juga si caplin, bawa duit sekoper ke Arab, bayar ini itu beres semua. Agenda politik 2022 menuju 2024 sudah dipanasi lebih awal. Tampaknya presiden akan sangat disibukkan oleh kegaduhan rekayasa caplin demi anak emasnya si asu pemilik bus edan".
Anak JK Laporkan Ferdinand
Putri kedua Jusuf Kalla, Muswirah Jusuf Kalla (Ira) melaporkan Ferdinand Hutahean serta pemerhati sosial dan politik Rudi S Kamri ke Bareskrim Polri. Keduanya dilaporkan, karena tulisannya di media sosial yang dinilai oleh keluarga JK menyinggung Jusuf Kalla.
"Saya atas nama anak Jusuf Kalla melaporkan Ferdinand Hutahean dan Rudi S Kamri atas tulisan-tulisan yang mereka buat. Tulisan tersebut mengganggu martabat kami, saya dan keluarga. Seperti yang kita tahu martabat itu adalah esensi paling dalam hak asasi manusia. Jadi, sebagai warga negara Indonesia saya berhak untuk melaporkan hal hal yang mengganggu hak asasi saya dan keluarga," kata Ira di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (2/12).
Mengetahui dirinya dilaporkan anak JK, Ferdinand cukup santai. Bahkan dia mengatakan bakal hadir memenuhi panggilan polisi ketika diminta.
"Saya pasti akan datang. Saya pasti akan datang. Ya tentu saya akan kooperatif. Saya akan datang kalau kepolisian meminta klarifikasi dari saya," kata Ferdinad kepada merdeka.com, Jumat (4/12).
(mdk/dea)