Mengulik Sisi Lain Suzzanna Semasa Hidup, 8 Film Romansa dari 'Sang Ratu Horor'
Suzzanna Martha Frederika van Osch ini mendapat julukan "Ratu Film Horor Indonesia" dan 'The Next Indriati Iskak'.
Suzzanna merupakan aktris film kawakan yang berkecimpung di dunia layar perak sejak 1950-an hingga 1990-an.
Sebagai bintang film, wanita dengan nama asli Suzzanna Martha Frederika van Osch ini mendapat julukan "Ratu Film Horor Indonesia" dan 'The Next Indriati Iskak'.
-
Di mana Suzzanna wafat? Kamar Suzzanna, dipandang memiliki energi paling besar, menjadi saksi bisu peristiwa terakhir sang ratu horor.
-
Siapa yang berpose dengan Suzzanna di balik layar film SUNDELBOLONG? Pose Suzzanna Suzzanna berpose bersama Ruth Pelupessy alias Bibi Darminah di Balik Layar film SUNDELBOLONG (1981).
-
Apa yang membuat Suzzanna tampak cantik di usia muda? Inilah Potret Suzzanna pada Usia 21 Tahun, di mana netizen mengakui kecantikannya yang alami.
-
Di mana Suzzanna menjadi model kalender? Suzzanna menjadi model kalender pada tahun 1965, ketika usianya 23 tahun.
-
Apa yang masih sama di kamar Suzzanna? Kondisi kamar tidak berubah sejak wafatnya Suzzanna, dengan baju-baju kesayangan yang masih menggantung.
-
Kapan Suzzanna tampil di sampul vinyl? Pesona Ratu Film Horor semakin bersinar saat menjadi model sampul vinyl pada tahun 70-an.
Suzzanna pertama kali berkecimpung di dunia entertaint dari drama romansa, hingga mendapat berbagai penghargaan.
Tahukah Anda film romansa dari 'Sang Ratu Horor' yang pernah dibintanginya selama ini? Mari simak lebih lanjut.
Asrama Dara
Film drama musikal berjudul 'Asrama Dara' rilis tahun 1958. Karier Suzzanna berawal dari memenangkan kontes "Tiga Dara" dan diaudisi oleh Usmar Ismail.
Dia mendapat julukan 'The Next Indriati Iskak', meraih penghargaan melalui Asrama Dara. Suzzanna memperoleh apresiasi sebagai The Best Child Actress (FFA, Tokyo, 1960) dan Golden Harvest Award.
Selain itu, berkat film ini Suzzanna meraih gelar Aktris Terpopuler se-Asia dalam Festival Film Asia Pasifik di Seoul 1972.
Pulau Cinta
Wanita pemilik album musik berjudul 'Salah Sangka' ini menjadi tokoh utama film 'Pulau Cinta' tahun 1978 yang disutradarai oleh Ali Shahab.
Mengisahkan seorang janda bernama Maria (Suzzanna) bersama anak gadisnya Kiki (Nur Afni Octavia) yang tinggal di sebuah pulau kecil.
Johanes bekas mayor AL, suaminya yang meninggal ketika bertugas. Suami baru Maria sebagai puncak masalah hingga penduduk lain merasa tidak nyaman dan berpindah pulau.
Sayangnya, Suzzanna hanya masuk nominasi dalam Aktris Terbaik Piala Citra FFI 1979, karena dikalahkan Christine Hakim.
Darah dan Doa
Film karya Usmar Ismail tahun 1950 yang resmi diproduksi sejak berakhirnya Perang Kemerdekaan Indonesia.
Tanggal syuting film ini pada 30 Maret 1950, hingga kini dirayakan sebagai Hari Film Nasional berdasar Keppres Nomor 25/1999.
Mengisahkan seorang pejuang revolusi Tanah Air yang jatuh cinta pada seorang Gadis Jerman yang bertemu di tempat pengungsian.
Antara Timur dan Barat
Suzzanna kembali bermain peran bersama Pitrajaya Burnama, film romansa yang rilis tahun 1963.
'Antara Timur dan Barat' mengisahkan Letnan Effendi (Pitrajaya Burnama) yang menderita luka dirawat oleh Treesje Smit (Suzanna).
Effendi berhasil menyadarkan Treesje, bahwa dia berdarah Indonesia (dari ibu). Hubungan mesra keduanya ditentang oleh sang ayah dan berakhir tragis.
Bumi Makin Panas
'Bumi Makin Panas' mempertemukan kembali Suzanna dengan Dicky Suprapto, selain di film horor yang kerap mereka bintangi.
Film yang rilis tahun 1973 ini mengisahkan tentang kejamnya dunia. Maria (Suzzanna) dengan kepahitan hidup telah membunuh ayahnya semasa kecil dan masuk penjara.
Maria dewasa menjadi pelacur yang jatuh cinta pada Ari, pelukis yang kemudian menjadi kekasihnya.
2020 Merdeka.com
Lembah Duka
'Lembah Duka' merupakan drama yang diproduksi tahun 1981 yang diperankan Suzzanna bersama Eva Arnaz dan Roy Marten.
Film yang dikenal paling menguras air mata dan menerima banyak pujian di era 80-an.
Kisah keluarga yang begitu menyayat hati, Susanti (Suzanna) dan Marsudi (Roy Marten).
Susanti terpaksa menjadi pelacur demi menyelamatkan nyawa putranya yang sakit parah dan harus cuci darah.
Air Mata Kekasih (Lovers Tears)
Film yang diangkat dari komik karya Zaldy dan rilis tahun 1971 dengan disutradarai Lilik Sudjio.
Kisah drama yang bertele-tele dan romansa antara Toni (Budi Schwarzkrone) dan Natalia (Suzanna).
Penonton baru akan paham mengapa cinta keduanya tidak bisa menyatu, akan dikupas pada akhir film.
Usia Dalam Gejolak
Kisah yang cinta yang unik antara wanita kaya pemilik butik bernama Susy (Suzanna).
Dalam kesepiannya sebagai janda, Susy jatuh hati kepada pemuda Markus (George Rudy). Namun tidak berbalas karena Markus sudah memiliki tunangan.
Kegalauan membuat Susy menikmati dunia malam dan bertemu pemuda bernama Dani (Bagus Santoso).
Menjalin kasih yang membuat penonton bisa baper, meski kisah seorang ibu dengan remaja SMA, karena cantiknya Suzzanna masih terpancar awet muda.
Ternyata anak gadisnya, Santi (Nena Rosier) begitu mencintai Dani yang sebenarnya adalah teman sekelasnya di SMA.