Rumah Kuno Ini Dulunya Tersimpan Harta Karun dan Sempat Jadi Lokasi Film Suzzanna, Begini Kondisinya Kini
Cagar budaya ini kini masih ditempati oleh seorang purnawirawan TNI.
Cagar budaya ini kini masih ditempati oleh seorang purnawirawan TNI.
Rumah Kuno Ini Dulunya Tersimpan Harta Karun dan Sempat Jadi Lokasi Film Suzzanna, Begini Kondisinya Kini
Di kawasan perbukitan Jatingaleh Semarang, terdapat Gedoeng Gwie Tian Dji, sebuah bangunan kuno yang sekarang menjadi cagar budaya. Gedung ini terdiri dari dua lantai. Model arsitekturnya adalah perpaduan antara China dan Eropa.
-
Apa yang masih terjaga di rumah Suzzanna? Meski sudah lama, rumah di Magelang ini tetap terjaga kebersihannya, menjadi tempat yang terus dihormati dan dirawat.
-
Dimana rumah Suzzanna berada? Rumah yang terletak di Semarang, Jawa Tengah ini memiliki nuansa yang sejajar dengan sang pemiliknya, yakni menakutkan dan angker, terlebih dengan situasi seperti saat ini.
-
Bagaimana keadaan rumah Suzzanna saat ini? Berdasarkan fakta bahwa hunian mewah ini telah terbengkalai dalam waktu yang cukup lama, tentu saja keadaan interior sudah tidak pantas dan sangat lembap. Hingga pada salah satu sudut ruangan, terdapat langit-langit atau plafon yang hampir roboh.
-
Dimana Rumah Bersejarah itu berada? Rumah sederhana itu berada di lereng Gunung Prau sebelah timur, tepatnya di Desa Purwosari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal.
-
Apa yang menarik dari rumah Suzzanna? Sesuatu yang mewah dan megah yang menjadi ciri khas rumah para kaum kaya pada masa lampau terlihat jelas melalui keberadaan banyak tiang raksasa di area luar.
-
Di mana rumah kuno ditemukan? Dua rumah mewah kuno ditemukan di situs arkeologi Kabah di Yucatan, Meksiko.
Kini rumah tersebut masih ditempati, penghuninya adalah Bapak Kolonel Purnawirawan Nursahit. Ia menempati rumah itu sejak tahun 1978.
Dalam sebuah video yang diunggah pada Sabtu (17/2), pemilik akun YouTube Jejak Tempo Doeloe berkesempatan mengunjungi rumah itu dan bertemu langsung dengan Kolonel Nursahit.
Seperti apa kisah-kisah yang dibagikan Kolonel Purnawirawan Nursahit terkait rumah yang ia tempati itu?
Keaslian rumah itu masih terjaga dengan baik. Lantainya terbuat dari tegel. Ketinggian rumah dari lantai sampai langit-langit sekitar 4-5 meter. Atapnya juga tampak masih asli dan belum pernah dipugar sejak bangunan itu dibangun.
Ruang dalam rumah itu cukup luas. Terdapat tangga penghubung antara lantai 1 dengan lantai 2
Tangga itu terbuat dari kayu jati dan masih terjaga keasliannya sejak rumah itu dibangun.
Sama halnya dengan lantai satu, ruang di lantai dua juga sangat luas. Konon pada zaman dulu setiap kamar di lantai dua dilengkapi dengan kamar mandi yang mewah.
(YouTube/Jejak Tempo Doeloe)
Rumah itu beralamat di Jalan Teuku Umar No. 18 Kota Semarang. Selain bangunan utamanya, di sana terdapat rumah yang digunakan untuk tempat tinggal para pembantu pada masanya.
Rumah kuno peninggalan Belanda ini punya tiga balkon. Balkon induk menghadap ke barat, serta dua balkon sayap yang masing-masing menghadap ke selatan dan utara.
Kolonel Purnawirawan Nursahit bercerita bahwa dulu rombongan pasukan Belanda utusan Napoleon melewati tempat itu dengan membawa harta karun yang sangat banyak. Saat itu mereka dalam perjalanan dari Semarang menuju ke Solo.
Saat itu rombongan terdiri dari orang Belanda, Prancis, dan orang Indonesia. Namun karena tidak kuat menanjak, mereka mengurangi beban harta karun itu dengan menyebarnya di sekitar kawasan tersebut. Hal itu kenapa kemudian rumah kuno itu mendapat julukan “rumah harta karun”.
“Cucunya yang punya rumah ini (Gwie Tian Dji) mengatakan bahwa orang tuanya dulu nggak pernah kerja apa-apa tapi kekayaannya banyak. Sampai mereka punya harta yang kemudian dikirim ke negeri Belanda,” terang Nursahit.
Dulu rumah itu pernah menjadi lokasi film Suzzanna karena kesan horor yang diberikannya. Nursahit mengatakan, selama tinggal di sana ia tidak pernah melihat penampakan horor, hanya terkadang ia mendengar suara misterius dari rumah tersebut.
“Kamar Suzzanna ada di lantai dua itu. Kalau kata tamu-tamu saya, kamar mandi di lantai dua itu angker,” kata Nursahit, mengutip YouTube Jejak Tempo Doeloe.