Niat Puasa Syawal Bahasa Arab, Latin & Artinya dengan Tata Cara dan Keutamaannya
Setelah ibadah puasa satu bulan penuh selama Ramadhan, umat muslim dapat melanjutkan puasa Syawal.
Setelah ibadah puasa satu bulan penuh selama Ramadhan, umat muslim dapat melanjutkan puasa Syawal. Hukum melaksanakan puasa ini adalah sunah. Puasa Syawal biasanya dilakukan enam hari persis setelah Hari Raya Idul Fitri atau pada 2-7 syawal.
Meski tidak diwajibkan seperti puasa Ramadhan, puasa Syawal dianggap sebagai puasa yang menyempurnakan puasa Ramadhan selama sebulan penuh. Bahkan keutamaan puasa Syawal dianggap jauh lebih bernilai dan pahala yang didapat berlipat ganda.
-
Apa saja keutamaan puasa Syawal? Berikut adalah keutamaan puasa Syawal yang perlu diketahui: 1. Penyempurna puasa Ramadan: Puasa Syawal adalah kesempatan yang diberikan Allah kepada umat Muslim untuk melengkapi ibadah puasa Ramadan. Dengan berpuasa selama enam hari di bulan Syawal, umat Muslim dapat menyempurnakan amalan ibadah mereka dan menambah keutamaan mereka di mata Allah.
-
Apa yang dimaksud dengan puasa Syawal? Ya, ibadah sunnah tersebut adalah puasa Syawal. Berbeda dengan puasa Ramadhan, puasa Syawal dianjurkan dilakukan selama 6 hari. Bahkan, umat Islam tidak perlu mengerjakannya secara berurutan. Puasa sunnah ini bisa dikerjakan selama masih di bulan Syawal, kecuali tanggal 1 Syawal atau bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri.
-
Bagaimana cara mengerjakan puasa Syawal? Puasa Syawal dilakukan dengan cara yang sama seperti puasa sunnah lainnya. Anda harus menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Puasa ini juga bisa dilakukan secara berurutan ataupun tidak.
-
Bagaimana cara melakukan puasa Syawal? Pada dasarnya, puasa Syawal dilakukan sama seperti puasa pada umumnya.
"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh." (HR. Muslim no. 1164).
Untuk mengetahui puasa Syawal, merdeka.com telah merangkum niat puasa Syawa, tata cara, serta keutamannya. Berikut informasi selengkapnya.
Hukum Mustahab Puasa Syawal
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda terkait hukum puasa Syawal yaitu mustahab (sunah) selama enam hari setelah puasa Ramadhan.
"Barangsiapa yang puasa Ramadan lalu mengikutinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia mendapat pahala puasa setahun penuh.” (HR Muslim no. 1164)
Hukum mustahab puasa Syawal juga dijelaskan oleh Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni. Para ulama juga sepakat bahwa puasa Syawal adalah mustahab.
“Puasa enam hari di bulan Syawal hukumnya mustahab menurut mayoritas para ulama.” (Al-Mughni, 3/176)
Niat Puasa Syawal 6 Hari
Niat untuk melakukan puasa Syawal hendaknya diawali dengan melafalkan niatnya. Berikut adalah lafal niat puasa Syawal 6 hari.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT."
Bagi seseorang yang mendadak di pagi harinya ingin mengamalkan puasa Syawal ini, tentunya juga diizinkan untuk berniat sejak dirinya berkehendak puasa sunah. Karena kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib.
Niat puasa sunah yang dilakukan siang hari berlaku saat yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh. Sehingga sangat dianjurkan juga untuk melafalkan niat puasa Syawal di siang hari. Berikut lafalnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT."
Tata Cara Puasa Syawal
Sebelum memulai puasa Syawal, ketahui dahulu tata cara puasa Syawal selengkapnya:
1. Puasa Syawal dilakukan 6 hari di bulan Syawal Ketahui bahwa puasa Syawal dilakukan hanya 6 hari. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, keutamaan puasa syawal akan didapatkan dengan melaksanakan puasa selama 6 hari di bulan Syawal. Puasa 6 hari di bulan Syawal ini sebaiknya dilakukan secara berurutan, namun boleh juga tidak.
Puasa Syawal juga sangat disarankan untuk dilaksanakan sehari setelah hari raya Idul Fitri atau disegerakan. Namun boleh juga tidak disegerakan asal masih di bulan Syawal untuk meraih keutamaan puasa Syawal.
2. Lebih baik puasa Syawal dilaksanakan sehari setelah Idulfitri, namun tidak mengapa jika diakhirkan asalkan masih di bulan Syawal.
Puasa 6 hari di bulan Syawal tidak berlaku lagi bila dilakukan di bulan lainnya. Selain itu, waktu puasa Syawal ini lebih utama bila dilaksanakan sehari setelah Hari Raya Idul Fitri.
Puasa Syawal masih bisa dilakukan di kemudian hari asalkan masih di bulan Syawal. Menyegerakan waktu puasa Syawal di hari kedua bulan Syawal menunjukkan i’tikad baik dalam bersegera untuk melakukan kebaikan dan meraih keutamaan puasa syawal.
3. Lebih utama dilakukan secara berurutan namun tidak mengapa jika dilakukan tidak berurutan.
Waktu puasa Syawal juga lebih utama bila dilaksanakan secara berurutan dalam 6 hari. Namun tidak menjadi masalah bila dilaksanakan tidak secara berurutan asalkan masih di bulan Syawal.
Melaksanakan waktu puasa Syawal secara berurutan dalam 6 hari, menunjukkan bahwa seorang umat islam berlomba-lomba dalam melaksanakan perintah Allah SWT. Hal ini bisa menjadi jaminan seseorang mendapat keutamaan puasa syawal.
4. Menunaikan puasa ganti terlebih dahulu agar mendapatkan keutamaan puasa Syawal. Apabila seorang muslim memiliki puasa Ramadan yang harus diganti karena berbagai hal yang dibolehkan pada bulan Ramadhan, maka ia wajib mengganti puasa tersebut terlebih dahulu.
Hal ini agar waktu puasa Syawal dilaksanakan, maka keutamaan puasa syawal akan ikut didapatkan karena telah menyempurnakan puasa Ramadhan. Mengganti puasa ramadan lebih utama hukumnya dari puasa 6 hari di bulan Syawal, karena puasa ramadan adalah puasa wajib.
Bila seorang muslim tidak menyelesaikan atau mengganti puasa ramadannya yang batal terlebih dahulu sebelum melaksanakan puasa Syawal. Maka keutamaan puasa Syawal tidak bisa didapatkan. Tetap saja, segala ketentuan hanya milik Allah SWT semata.
Keutamaan Puasa Syawal
Penjelasan yang dikutip dari nu.or.id menurut Imam Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitabnya yang berjudul Lathâif al-Ma’ârif fîma li Mawâsim al-‘Am min al-Wadhâif setidaknya ada lima keutamaan puasa enam hari di bulan Syawal. Berikut lima keutamaannya:
1. Menyempurnakan Puasa Ramadhan
Keutamaan yang pertama adalah menganggap puasa sunah Syawal sebagai penyempurna puasa Ramadhan. Hal ini sebagaimana sholat sunah rawatib sebagai penyempurna sholat fardhu lima waktu.
2. Menyempurnakan Menjadi Pahala Puasa Satu Tahun
puasa sunah Syawal memiliki keutamaan menyempurnakan pahala puasa menjadi pahala puasa setahun. Hal ini sebagaimana yang dijanjikan dalam hadits Rasulullah SAW dalam kitab Shahih Muslim yang artinya:
"Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya seperti pahala berpuasa setahun."
3. Menjadi Tanda Diterimanya Puasa Ramadhan
Keutamaan yang ketiga yaitu puasa sunah Syawal membiasakan umat islam untuk berpuasa setelah selesainya puasa Ramadhan. Hal ini merupakan tanda diterimanya puasa Ramadhan umat Islam.
Sebab, sesungguhnya Allah SWT apabila menerima amal kebaikan seseorang, akan menganugerahi ia untuk berbuat kebaikan setelah itu.
4. Sebagai Tanda Bersyukur Kepada Allah SWT
Keutamaan keempat adalah puasa sunah Syawal sebagai tanda syukur umat Islam kepada Allah SWT atas anugerah yang melimpah di bulan Ramadhan berupa puasa, qiyamul lail (shalat malam), zakat dan lain-lain.
5. Mempertahankan Ibadah yang Dijalankan Selama Ramadhan
Keutamaan terakhir yaitu puasa sunah Syawal menjadi wujud Ibadah yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan tidak terputus.
Menjalankan ibadah puasa enam hari di bulan Syawal menunjukkan bahwa ibadah yang dijalankan selama bulan Ramadhan tidak berhenti meski bulan suci itu telah berlalu.
Seperti diketahui, baiknya ibadah-ibadah yang dijalankan selama bulan Ramadhan hendaknya memang tetap dipertahankan oleh umat Islam.