Doa Puasa Syawal Lengkap dengan Tata Caranya
Niat dalam Islam memang bukan sekadar ucapan, melainkan pondasi dari setiap amalan, termasuk saat hendak menjalankan puasa Syawal.
Sebelum mengamalkan puasa Syawal, baca doa puasa Syawal atau niat puasa Syawal terlebih dulu.
Doa Puasa Syawal Lengkap dengan Tata Caranya
Setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadhan, umat Islam disunnahkan untuk melanjutkan momentum spiritualitas dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal. Puasa Syawal tidak hanya menjadi simbol kemenangan atas nafsu dan keinginan duniawi, tetapi juga sebagai wujud syukur atas nikmat yang telah Allah berikan.Namun, dalam menjalankan suatu ibadah, diperlukan niat untuk memulainya. Dengan niat yang lurus dan tata cara yang sesuai, puasa Syawal dapat menjadi sarana untuk meningkatkan ketaqwaan dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Niat dalam Islam memang bukan sekadar ucapan, melainkan pondasi dari setiap amalan, termasuk puasa. Sebelum memulai puasa Syawal, penting bagi seorang Muslim untuk mengamalkan doa puasa Syawal dengan jelas dan tulus di dalam hati.
Perlu diperhatikan bahwa doa puasa Syawal yang dimaksud di sini adalah bacaan niat, yang penting untuk diamalkan sebelum berpuasa. Niat ini juga harus dibangun atas dasar keimanan dan kepatuhan terhadap sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bukan karena adat atau tekanan sosial.
-
Apa bacaan niat puasa Syawal? Melansir dari NU Online, adapun bacaan niat puasa Syawal adalah sebagai berikut:نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَةِ سِتَةٍ مِنْ شَوَّالٍ لِلّٰهِ تَعَالَىNawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati sittatin min syawwâlin lillâhi ta‘âlâ Artinya:'Aku niat puasa sunah Syawal di esok hari karena Allah SWT.'
-
Bagaimana tata cara membaca niat puasa Syawal? Berikut bacaan niat doa puasa Syawal, perlu dilafalkan: Doa Puasa Syawal Arabنَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَىDoa Puasa Syawal LatinNawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâArti Doa Puasa Syawal (Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah ta’ala).
-
Apa tujuan utama doa puasa Syawal? Doa Puasa Syawal ini wajib diketahui bagi Anda yang ingin melaksanakan puasa sunnah ini.
-
Bagaimana cara menjalankan puasa Syawal? Puasa Syawal merupakan puasa sunah yang dilakukan sebanyak 6 hari setelah Idulfitrii. Dimulai sejak 2 Syawal atau tepat selang sehari setelah Idulfitri. Puasa sunah satu ini akan memberikan umat Islam yang melaksanakannya pahala yang sangat besar.
-
Bagaimana cara puasa Syawal? Puasa Syawal sebaiknya dilaksanakan secara berurutan, mulai dari tanggal 2 Syawal hingga tanggal 7 Syawal. Dengan melakukannya secara berurutan, berarti kita menjaga konsistensi ibadah dan mendapatkan pahala yang lebih maksimal.
Doa Puasa Syawal
Doa Puasa Syawal di Malam Hari
Berikut adalah bacaan niat atau doa puasa Syawal yang dibaca pada malam hari sehari sebelum berpuasa:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ للهِ تعالى
Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i sunnatis Syawwal lillaahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT."
Doa Puasa Syawal 6 Hari Berturut-Turut
Puasa Syawal 6 hari bukan berarti harus dikerjakan secara berturut-turut. Namun, jika Anda ingin melaksanakannya secara berturut-turut, Anda bisa mengamalkan bacaan doa puasa Syawal berikut ini yang dikutip dari buku Kedahsyatan Puasa oleh M. Syukron Maksum:
نَوَيْتُ صَوْمَ سِتَّةِ أَيَّامٍ مِنَ الشَّوَّالِ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma sittati ayyamin minasy syawwali lillahi ta’ala.
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, aku niat puasa enam hari di bulan Syawal karena Allah Ta’ala."
Tata Cara Puasa Syawal
Puasa Syawal 6 hari adalah puasa sunnah setelah kita melewati puasa Ramadhan. Namun, apakah puasa ini harus dilakukan secara berturut-turut selama 6 hari? Atau apakah boleh dilakukan tanpa harus berurutan?
Terkait dengan tata cara puasa Syawal, Imam Ibrahim Al-Baijuri menjelaskan sebagaimana yang telah dikutip dari rumaysho.com,
“Yang lebih afdhal, puasa Syawal dilakukan muttashil, langsung setelah sehari setelah shalat ied (2 Syawal). Puasa tersebut juga afdhalnya dilakukan mutatabi’ah, yaitu berturut-turut. Walaupun jika puasa tersebut dilakukan tidak dari 2 Syawal (tidak muttashil), juga tidak dilakukan berturut-turut (tidak mutatabi’ah), tetap dapat ganjaran puasa setahun. Termasuk juga tetap dapat ganjaran puasa Syawal walau tidak berpuasa Ramadhan (misalnya karena di Ramadhan punya udzur sakit), hal ini dikatakan oleh ulama muta’akhirin (ulama belakangan).”
(Hasyiyah Asy-Syaikh Ibrahim Al-Baijuri).
Selain itu, Imam Ar-Ramli rahimahullah menjelaskan kenapa sebaiknya kita langsung mengerjakan puasa Syawal sehari setelah sholat Idul Fitri,
“Mengerjakan puasa Syawal berturut-turut sehari setelah Idul Fithri lebih afdhal dikarenakan: (1) lebih segera dalam melakukan ibadah, (2) supaya tidak bertemu dengan halangan yang membuat sulit untuk berpuasa.”
(Nihayah Al-Muhtaj)
Dalam Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim (8: 51) disebutkan bahwa yang afdhal adalah melakukan puasa Syawal berurutan langsung setelah Idul Fitri. Jika puasa tersebut dilakukan tidak berurutan atau dilakukan di akhir dari bulan Syawal, maka tetap diperbolehkan karena yang penting adalah melakukannya setelah puasa Ramadan dan masih di bulan Syawal.
Namun jika Anda memiliki hutang puasa Ramadan, maka sebaiknya mengerjakan qadha puasa terlebih dahulu sampai tuntas, baru mengerjakan puasa Syawal. Karena qadha puasa adalah wajib, sedangkan puasa Syawal adalah sunnah.
Keutamaan Puasa Syawal
Puasa Syawal, yang dilakukan selama 6 hari setelah Idul Fitri, memiliki keutamaan yang sangat besar dalam Islam. Berikut penjelasan panjang mengenai keutamaan puasa Syawal:
Salah satu keutamaan puasa Syawal adalah menyempurnakan puasa Ramadhan. Setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadhan, melanjutkan dengan puasa Syawal selama 6 hari dianggap sebagai penyempurna ibadah puasa yang telah dilakukan. Ini seperti shalat sunnah rawatib yang menyempurnakan shalat fardhu.
2. Pahala Setara Puasa Setahun
Keutamaan berikutnya adalah mendapatkan pahala yang setara dengan puasa selama satu tahun penuh. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal akan mendapatkan pahala seperti berpuasa sepanjang tahun.
3. Tanda Diterimanya Puasa Ramadhan
Melanjutkan puasa Ramadhan dengan puasa Syawal juga dianggap sebagai tanda bahwa puasa Ramadhan telah diterima oleh Allah SWT. Ini merupakan lanjutan dari kebaikan yang telah dilakukan selama bulan Ramadhan.
4. Wujud Syukur kepada Allah SWT
Puasa Syawal merupakan bentuk syukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan, termasuk nikmat telah dapat menyelesaikan puasa Ramadhan. Ini adalah ekspresi rasa terima kasih atas kemampuan untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah.
5. Melanjutkan Ibadah di Bulan Ramadhan
Puasa Syawal memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk melanjutkan ibadah yang telah menjadi kebiasaan selama bulan Ramadhan. Ini membantu mempertahankan tingkat spiritualitas yang telah dicapai dan mendorong untuk terus beribadah.
6. Menggenapi Puasa Ramadhan yang Belum Sempurna
Jika ada hari-hari di bulan Ramadhan yang terlewat karena alasan tertentu, puasa Syawal dapat membantu menggenapi puasa Ramadhan yang belum sempurna tersebut.
7. Sebagai Salah Satu Tanda Diterimanya Amalan di Bulan Ramadhan
Puasa Syawal juga dianggap sebagai salah satu tanda diterimanya amalan di bulan Ramadhan. Ini berarti bahwa amalan-amalan yang dilakukan selama bulan suci tersebut telah mencapai tingkat keikhlasan dan ketaatan yang diharapkan.
8. Wujud Syukur atas Nikmat Allah
Melaksanakan puasa Syawal adalah cara untuk menunjukkan rasa syukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan, tidak hanya dalam hal rezeki, tetapi juga kesehatan dan kesempatan untuk beribadah.