Niat dan Tata Cara Puasa Syawal, Serta Hukum Puasa Syawal saat Masih Punya Hutang Puasa Ramadhan
Puasa Syawal merupakan salah satu ibadah sunnah yang dilakukan mulai tanggal 2 Syawal atau sehari setelah Hari Raya Idul Fitri.
Puasa Syawal merupakan salah satu ibadah sunnah yang dilakukan mulai tanggal 2 Syawal atau sehari setelah Hari Raya Idul Fitri.
-
Apa itu puasa Syawal digabung qadha? Mungkin ada beberapa yang menjalankan puasa Syawal dan Qadha secara bersamaan, tapi bolehkah? Setiap tahun, umat Muslim di seluruh dunia merayakan kemenangan atas bulan Ramadan. Namun, ibadah puasa tak berhenti ketika Ramadan usai, karena di bulan Syawal ada anjuran puasa lainnya yang menanti.
-
Bagaimana niat puasa Syawal? Niat dalam Islam memang bukan sekadar ucapan, melainkan pondasi dari setiap amalan, termasuk puasa.
-
Bagaimana cara menjalankan puasa Syawal? Puasa Syawal merupakan puasa sunah yang dilakukan sebanyak 6 hari setelah Idulfitrii. Dimulai sejak 2 Syawal atau tepat selang sehari setelah Idulfitri. Puasa sunah satu ini akan memberikan umat Islam yang melaksanakannya pahala yang sangat besar.
-
Apa bacaan niat puasa Syawal? Melansir dari NU Online, adapun bacaan niat puasa Syawal adalah sebagai berikut:نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَةِ سِتَةٍ مِنْ شَوَّالٍ لِلّٰهِ تَعَالَىNawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati sittatin min syawwâlin lillâhi ta‘âlâ Artinya:'Aku niat puasa sunah Syawal di esok hari karena Allah SWT.'
-
Bagaimana cara puasa Syawal? Puasa Syawal sebaiknya dilaksanakan secara berurutan, mulai dari tanggal 2 Syawal hingga tanggal 7 Syawal. Dengan melakukannya secara berurutan, berarti kita menjaga konsistensi ibadah dan mendapatkan pahala yang lebih maksimal.
Niat dan Tata Cara Puasa Syawal, Serta Hukum Puasa Syawal saat Masih Punya Hutang Puasa Ramadhan
Meskipun pada waktu yang masih dekat dengan perayaan Idul Fitri ini terdapat banyak godaan makanan lezat, Allah SWT memberikan pahala yang sangat besar bagi yang melaksanakan puasa ini.
Niat Puasa Syawal
Niat puasa sunnah Syawal sebaiknya dilakukan sejak malam hari sebelumnya hingga sebelum masuk waktu zawal (siang), ketika matahari berada di posisi condong ke barat. Niat tersebut dinyatakan dengan lafal:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ."
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT."
Ada beberapa keutamaan dalam melaksanakan puasa sunnah Syawal yang patut diketahui:
Keutamaan Puasa Syawal
1. Pahala Sepanjang Tahun: Puasa Ramadhan dihitung memiliki pahala sepuluh kali lipatnya. Jika ditambah dengan puasa Syawal, maka seakan-akan seseorang telah berpuasa setahun penuh.
2. Penyempurna Puasa Ramadhan: Puasa Syawal bisa menjadi penyempurna dari ibadah puasa Ramadhan, sebagaimana ibadah sunnah lainnya yang dapat melengkapi ibadah fardhu.
3. Tanda Diterimanya Puasa Ramadhan: Melakukan puasa sunnah Syawal setelah Ramadhan merupakan tanda bahwa puasa Ramadhan telah diterima oleh Allah SWT.
4. Menjaga Konsistensi Ibadah: Puasa sunnah Syawal adalah salah satu cara untuk menjaga konsistensi ibadah setelah bulan Ramadhan berakhir.
5. Bukti Syukur: Puasa Syawal juga menjadi bukti syukur atas segala anugerah yang diperoleh selama bulan Ramadhan, baik berupa ibadah maupun ampunan dari Allah SWT.
Puasa Ramadhan wajib bagi setiap Muslim yang memenuhi syarat. Bagi yang memiliki utang puasa Ramadhan, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
Menghadapi Utang Puasa Ramadhan
Puasa Qadha atau Puasa Sunnah Syawal?
Bagi yang memiliki utang puasa Ramadhan, pertanyaan sering muncul apakah lebih baik memenuhi utang tersebut terlebih dahulu atau melaksanakan puasa sunnah Syawal.
Menurut Ustadzah Syifa Nurfadhilah seperti dikutip dari Liputan6.com, puasa qadha Ramadhan adalah wajib, sehingga harus didahulukan dibandingkan dengan puasa sunnah Syawal yang hanya sunnah.
Namun, jika sudah menyelesaikan qadha puasa Ramadhan, maka bisa melanjutkan dengan puasa sunnah Syawal.
Buya Yahya juga menyatakan bahwa puasa sunnah Syawal tetap sah dilakukan meskipun masih memiliki utang puasa Ramadhan. Namun, yang perlu diperhatikan adalah niatnya. Jika niatnya adalah untuk puasa Syawal, maka utang puasa Ramadhannya belum terpenuhi.
Niat Puasa Qadha Ramadhan dan Puasa Sunnah Syawal
Bagi yang akan melaksanakan puasa qadha Ramadhan di bulan Syawal, niatnya dapat dinyatakan dengan lafal:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ."
Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."
Sedangkan bagi yang sudah menyelesaikan qadha puasa Ramadhan dan ingin melaksanakan puasa sunnah Syawal, niatnya adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَةِ سِتَةٍ مِنْ شَوَالٍ لِلّٰهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati sittatin min syawwâlin lillâhi ta‘âlâ."
Artinya: "Aku niat puasa sunah Syawal di esok hari karena Allah SWT."